Tuhan & Theotokos adalah Selimutku
[by: Fr.Kyrillos Junan SL]
Date: 18 Juli 2013
I. Bog i Bogoroditsei pokrov moi (Бог и Богородицы покров мой, Tuhan dan Theotokos adalah Selimutku)
Mentaati perintahYesus Kristus, Sang Kepala Gereja, umat Kristen Orthodox selama berabad-abad selalu mendaraskan dalam setiap ibadah Liturgi Suci maupun sembahyang-sembahyang hariannya “Doa Bapa Kami” (bhs. Yunani: Πάτερημων; Páter i̱mó̱n; bhs. Rusia: Отче наш; Otche nash; bhs. Latin: Pater noster) atau “Doa Tuhan” (The Lord’s Prayer) yang diajarkan pada para muridNya. Sebuah kalimat dalam Doa Tuhan ini yang merupakan seruan doa memohon pertolongan adalah: “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat” (Mat. 6:13).
Kata-kata “pencobaan” dalam bahasa Yunaninya adalah “πειρασμον” (peirasmon; trial; out-trying) yang berarti “godaan; cobaan”, dalam Doa Tuhan ini menunjuk pada artian serangan atau godaan yang mampu untuk memisahkan dirinya (hidup orang percaya) dengan hidup Allah. Suatu serangan dan godaan yang dapat memisahkan diri dari Allah, adalah serangan yang dapat menjadikan seorang lupa pada Allah dan menuruti dorongan batin terdalam untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Contoh yang jelas dapat dilihat dari peristiwa manusia pertama yang Allah ciptakan yaitu bapa Adam dan ibu Hawa. Disana dijelaskan sedemikian rupa, bahwa Adam dan Hawa atas bujuk rayu si Iblis dan juga atas dorongan dari batin terdalam untuk segera ingin menjadi seperti Allah, maka diambil dan dimakanlah buah dari pohon kehidupan dan kematian, yang sebenarnya menjadi larangan keras (Kej. 3:12-14). Hal yang sama juga dilakukan pada Tuhan Yesus, namun pada pribadi yang satu ini Iblis telah gagal total (Mat. 4:1-10) karena Yesus lebih mengedepankan Allah daripada bujuk rayu si Iblis.
Tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah itu adalah: berfikir jahat, cabul, mencuri, membunuh, berzinah, serakah, jahat (kejam), mengumbar nafsu, iri hati, hujat, sombong, dan bebal (Mrk. 7:20-22), yang mana sifat dan tindakan ini dipemandangan Allah dilihat sebagai sesuatu yang tak normal, dan hal ini punya potensi dan mampu membawa seseorang ke neraka dan tak dapat mencapai pengilahian dalam Kristus atau mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2 Pet. 1:4), yang dalam istilah teologi Gereja Timur disebut Theosis (Θεωσις) atau Deifikasi (pengilahian).
Tuhan ingin mengajar umatNya khususnya orang percaya untuk menyadari akan kelemahannya, sehingga tak ada yang patut untuk dibanggakan apalagi dalam mengatasi pencobaan yang membawa pada kehancuran.Manusia khususnya orang percaya perlu pertolongan Allah, karena hanya Allahlah yang mampu memberi kekuatan dan melindungi manusia dari jerat dan serangan Iblis.
Ini berarti manusia atau orang percaya perlu memberi tempat bagi Allah untuk memimpin, menerangi dan menuntun hidupnya serta membersihkan batinnya yang terdalam, karena batin adalah merupakan pusat dari keberadaan manusia itu sendiri (Mat. 6:22). Dengan dipimpinnya orang percaya oleh Allah dalam hidupnya, maka tak akan pernah ia menggunakan kekuatan sendiri ketika serangan atau cobaan dari Iblis itu datang, namun dengan penuh kerendahan hati berseru pada Allah dan mengatakan: “ … lepaskanlah kami dari si jahat”. Artinya memohon pertolongan dengan penuh harap pada Allah, agar mampu menghadapi segenap cobaan yang datang dalam hidupnya.
Dalam “Doa Bapa Kami” atau “Doa Tuhan” ini tidak dikatakan: “ …lepaskanlah kami dari orang jahat”, tetapi “… lepaskanlah kami dari si jahat (πονηρου; poni̱rou; wicked-one)”, yang berarti bahwa Tuhan Yesus ingin mengajarkan bahwa sebenarnya musuh seseorang itu bukan manusia, namun penguasa di udara, si Jahat, si Pendusta yaitu Iblis (Ef. 6:12), dan bahkan menurut Bapa Gereja dan Patriarkh Konstantinopel St. Yohanes I Krisostomos (bhs. Yunani: άγιος Ιωάννης ο Χρυσόστομος [ágios Io̱ánni̱s o Chrysóstomos]; 398 – 404; lahir di Antiokhia sekitar tahun 347; meninggal 14 September 407), Iblis itu perlu dilawan dengan tiada rasa takut. Jadi baik St. Paulus maupun St. Yohanes Krisostomos, melihat bahwa musuh manusia itu adalah Iblis.
Namun disisi lain para Bapa Gereja melihat bahwa disamping manusia, Iblis, musuh manusia terbesar itu adalah diri sendiri yaitu nafsu-nafsu sesat yang tak terbendung. Dengan demikian jelas, bahwa doa yang diajarkan oleh Tuhan ini mempunyai maksud disamping untuk pengendalian diri, juga menyadarkan akan kelemahan sebagai manusia serta perlu pertolongan dari Allah, karena hanya Allahlah yang dapat melepaskan manusia dari cobaan, sehingga manusia dapat hidup kudus-murni tanpa cacat sebagai gambar Khaliknya (Ef 1:4 bnd Kej 1:26-27).
Gereja adalah sebuah keluarga seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran”(1Tim. 3:15 ). Dalam keluarga, seorang bapak dan ibu selalu melindungi anak-anaknya secara fisik, psikis dan spiritual.
II. Gospod Pokrov Moi (Господь покров мой, Tuhan adalah Selimutku)
Thou art my hiding place; thou shalt preserve me from trouble; thou shalt compass me about with songs of deliverance.
(Psalm 32:7 - King James Bible 1611)
σύμουεἶκαταφυγὴ (katafygí̱= Σκέπη (Sképē): berlindung; tempat perlindungan; penolong; pengungsian; mengungsi) ἀπὸθλίψεωςτῆςπεριεχούσηςμε·τὸἀγαλλίαμάμου, λύτρωσαίμεἀπὸτῶνκυκλωσάντωνμε. διάψαλμα. (sý mou eí katafygí̱ apó thlípseo̱s tí̱s periechoúsi̱s me: tó agallíamá mou, lýtro̱saí me apó tó̱n kyklo̱sánto̱n me. Diápsalma).
[Ψαλμὸς 32:7 - Greek Old testament (Septuagint); Perjanjian Lama Septuaginta]
tu es refugium (tempat perlindungan; pengungsian) meum a tribulatione quae circumdedit me exultatio mea erue me a circumdantibus me diapsalma
(Psalmus 32:7 - Latin Vulgata)
Ты покров мой (Engkau adalah Selimutku/Perlindunganku): Ты охраняешь меня от скорби, окружаешь меня радостями избавления. (Ty pokrov moĭ: Ty ohranyaesh’ menya ot skorbi, okruzhaesh’ menya radostyami izbavleniya)
(Псалом 32:7 - Russian Synodal Text 1876)
Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak
[Mazmur 32:7 - Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (ITB)]
Natalya Ilyushonok (Hrodna, Belarus) menuliskan pengalaman perjalanannya di Rusia. Sementara di kereta api ke St.Petersburg, aku melihat dengan menyentuh. Seorang ayah, ibu, dan anak muda melakukan perjalanan di kompartemen berdekatan. Menjelang malam, kereta api menjadi dingin. Ibu dan anak itu sudah tertidur, sehinggasi ayah mengambil selimut hangat dan dengan hati-hati menyelimuti istri dan anaknya. Pada saat itu aku teringat terjemahan Rusia Mazmur32:7, "Allah selimutku."[Бог/ Господь покров мой; Bog pokrov moi; God is my Blanket)]
Apa artinya ini bagiku? Seorang ibu membedung anaknya. Seorang cucu dengan penuh kasih menempatkan selimut menutupi neneknya yang telah tertidur di kursinya. Dalam hujan deras, seseorang menawarkan sebuah tempat di bawah payung. Ketika satu pasangan telah tertidur karena kelelahan, yang lain dengan lembut menutupi dia dengan sehelai selimut. Ketika seseorang lemah dan tua dan di ranjang rumah sakit, yang lain menarik selimut untuk menjaga tetap hangatnya orangtua itu.
Suhu dingin bisa menjadi keadaan yang serius yang disebut hipotermia, yaitu suatu kondisi kesehatan dimana tubuh kehilangan suhu panasnya dengan cepat sehingga menyebabkan temperatur tubuh menurun drastis dan bisa berbahaya. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celsius. Saat suhu tubuh menurun drastis, maka jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja dengan baik. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung, rusaknya sistem pernapasan dan yang lebih berbahaya bisa menyebabkan kematian. Pertolongan terpenting adalah menghangatkan tubuhnya agar suhunya kembali normal. Disini peran selimut, kerudung yang bisa memberikan perlindungan berupa kehangatan yang sangat berarti bagi orang yang terancam maut akibat hipotermia.
Kita mungkin tidak melihat selimut-selimut ini,dan "selimut-selimut" lainnya dari kepedulian bahwaorang memberikannya pada kita, percaya bahwa kita dalam keadaan sendiri dan bahwa Allah tidak mempedulikan kita. Tetapi Kitab Suci memberitahu kita bahwa dari hari kelahiran kita sampai sampai akhir hari kita di dunia, Tuhan menyelimuti kita dengan hati-hati, belas kasih, kehangatan, kasih dan memberikan tempat persembunyian dan selimut, tudung, kerudung sebagai perlindunganNya (Ul. 32:38, 33:12, Maz. 5:12, 18:12, 31:21, 32:7, 105:39, 119:114; Yes. 4:5, 16:4, 32:2, 50:3, dll). Inilah kasih-perlindungan Allah Sang Tritunggal Maha Kudus untuk melepaskan umatNya dari kuasa si Jahat (Mat. 6:13; Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).
III. Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei (Покров Пресвятой Богородицы, Theotokos Selimutku)
Jika Allah Sang Tritunggal Kudus yaitu Sang Bapa (1 Kor. 8:6) selalu melindungi umat milikNya, maka bunda Gereja yaitu Sang Theotokos-pun juga melindungi umat dan sekaligus anak-anak kesayangannya. Bahkan melindungi dengan kasih sayang seorang ibu yang menyelimuti anak-anak dalam perjalanan peziarahannya di dunia dari bahaya cuaca ekstrem yang jahat-membahayakan, yaitu Iblis yang mencari orang yang dapat ditelannya dengan jerat tipu muslihat penyesatannya yang mengikat, sehingga orang percaya dilepaskan dari kuasa maut si pendusta dan bapa segala dusta yaitu Iblis (1 Ptr. 5:8; Ef. 6:11; 1 Tim. 3:7; 2 Tim. 2:6; Ibr. 2:15; Yoh. 8:44).
Doa syafaat (pengantaraan) dari Theotokos atau Perlindungan Theotokos (Богородица; Bogorodita) Bunda Allah Tersuci dan yang Selalu Perawan Maria [The Protection of Our Most Holy Lady the Theotokos and Ever-Virgin Mary (Покров Пресвятой Богородицы; Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei) atau Pokrov Bogamateri (ПокровБогоматери) (Bogamateri = Bunda Allah; Latin: Mater Dei) atau Veil of the Virgin (Kerudung Sang Perawan), yang dikenal dalam bahasa Slavonik Gereja Orthodox Rusia sebagai Pokrova (Покровъ, pokrov = penutup, selubung, kerudung. selimut, perlindungan), dan dalam bahasa Yunani sebagai Sképē(Σκέπη), adalahsebuah pesta perayaan Bunda Allah yang dirayakan di Gereja Orthodox Timur dan Gereja Katolik Bizantium (gereja-gereja Uniat atau Katolik Timur).
Pesta perayaan Perlindungan Theotokos ini adalah salah satu pesta favorit umat Orthodox Rusia. Peringatan ini dimulai pada abad kedua belas di Gereja Orthodox Rusia, meskipun dasar historis untuk itu atas kekalahan dari kaum Saracen dan menyelamatkan Kekaisaran Byzantium dengan doa perantaraan dan perlindungan Perawan lebih dari 1.000 tahun lalu, ketika masih belum ada Gereja Orthodox Rusia.
Perayaan pesta Perlindungan Theotokos diadakan umat beriman karena pengantaraan dari Sang Theotokos (Perawan Maria). Di Rusia pesta itu diperingati sebagai sebuah perayaan liturgi penuh khidmat yang paling penting setelah Dua Belas Perayaan-perayaan Besar(”δώδεκα εορτή” -“Dodeka Eortees”).
Kata Rusia Покров (Pokrov), seperti kata Yunani Σκέπη (Skepê) memiliki arti yang kompleks. Pertama-tama, mengacu pada sebuah jubah atau kerudung/selubung, tetapi juga berarti perlindungan atau syafaat/pengantaraan. Untuk alasan ini, nama pesta tersebut beragam diterjemahkan sebagai Kerudung Bunda Maria, Tudung/Kerudung Perlindungan dari Theotokos, atau Doa syafaat (pengantaraan) dariTheotokos. Hal ini sering diterjemahkan sebagai Pestaperayaan dari Doa Syafaat (Pengantaraan).
Untuk memahami devosi orang-orang Rusia kepada Sang Theotokos Bunda Maria secara tepat, kita perlu memahami corak-corak utama ikon-ikon yang melukiskan Bunda Maria. Ikon-ikon itu dibeda-bedakan menurut perbedaan sikap-sikap doa Bunda Maria. Ada sikap Maria berdoa dengan kedua tangannya terangkat mengambil sikap berdoa. Sikap doa dimana Maria dilukiskan seorang diri sedang berdoa bagi umat manusia disebut corak Pokrov atau selubung/kerudung, karena pesta Pokrov yang asli menggambarkan Bunda Maria berdoa seorang diri dengan merentangkan kerudungnya atas bangsa manusia sebagai lambang kasihnya yang memberi perlindungan kepada anak-anaknya. Inilah kasih murni seorang ibu kepada anak-anaknya. Seorang ibu yang selalu melindungi dan menghangatkan anak-anaknya dari ancaman musuh dan bahaya-bahaya lain yang mengancam keselamatan putera-puterinya.
Maria adalah Ibu dari murid Yesus yang terkasih, berarti menjadi ibu kita juga jika kita memang betul adalah murid Yesus. Murid Yesus yang terkasih, St. Yohanes, adalah anak dari Maria:
“Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu !" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”
(Yoh. 19:25-27)
Jika kita adalah murid Yesus, maka kita juga anak Maria dalam keberadaan manusia baru kita. Murid Yesus menerima Maria dalam rumahnya, maka kitapun jika memang murid Yesus harus menerima Maria juga dalam rumah iman kita. Umat percaya semua adalah anak Maria, berarti Maria adalah “Ibu Kaum Beriman”. Dan kaum beriman adalah “Gereja” karena menyatu dalam Tubuh Kristus yang satu, maka Maria adalah “Ibu/Bunda Gereja”, sekaligus lambang dan detak jantung Gereja, meskipun bukan ”Kepala Gereja”, karena Kristuslah satu-satunya Kepala Gereja. Karena sebagaimana Gereja itu adalah ”Perawan Suci” (2 Kor 11:2) dan sekaligus ”Ibu/Bunda” (Gal 4:26), maka Maria-pun adalah ”Perawan Suci” dan ”Ibu/Bunda”.Ini makin nampak jelas pada hari Pentakosta (turunnya Roh Kudus, yang merupakan terbentuknya Gereja yang pertama), Bunda Maria ada bersama-sama para Rasul (Kis.1:14; 2). Maria sebagai Ibu Kaum Beriman selalu bersama dengan para Rasul yang adalah gambaran dari Gereja/jemaat/kaum beriman. Itulah sebabnya sejak masa awal Gereja Purba, Maria diberi gelar sebagai “Bunda Gereja” yaitu “Bunda Kaum Beriman”.
Gospod pokrov moi dan Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei kembali mengingatkan kita, bahwa seperti Puteranya, maka Sang Sang Bogorodita-pun, sebagai seorang bunda tidak akan pernah lalai berdoa dan memberikan perlindungannya pada anak-anaknya yang terancam bahaya, baik secara jasmani dan rohani. Pesta peringatan PerlindunganTheotokos (Богородица; Bogoroditsa) Bunda Allah Tersucidanyang Selalu Perawan Maria (Покров Пресвятой Богородицы; Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei) diperingati oleh Gereja Orthodox Rusia setiap tanggal 1 (Kalender Baru Gregorian)/14 Oktober. (Kalender Lama Yulianus)
IV. Sebuah Kidung dan Doa Mohon Perlindungan pada Sang Theotokos
Kidung “Di bawah perlindunganmu” (bhs.Inggris: Beneath thy protection; bhs.Yunani: Ὑπὸ τὴν σὴν εὐσπλαγχνίαν; Latin: Subtuumpresidium) adalah kidung pujian tertua kepada Sang Theotokos (Santa Perawan Maria). Teks awal kidung ini ditemukan di liturgi Natal Gereja Orthodox Koptik abad ketiga. Teks ini ditulis dalam bahasa Yunani sekitar tahun 250, bahkan sebelumnya di Alexandria, Mesir. Kidung ini adalah doa permohonan kepada Perawan Maria oleh komunitas Kristen di tempat-tempat bahaya, tidak diragukan lagi adalah seruan dalam konteks penganiayaan dari masa Kekaisaran Valerianus (253-260) atau Decius (249-251). Seperti semua doa liturgis kuno, “Di bawahperlindungan-Mu” memiliki kesederhanaan mulia dan keringkasan ekspresi, dikombinasikan dengan spontanitas segar. Beberapa referensi alkitabiah dapat dilihat, istilah terakhir, "terberkati", mengacu pada salam Elizabeth: Benedictatudi mulieribus- Terpujilah Engkaudi antara para wanita (Luk 1:42). Dalam Ritus Byzantium yang digunakan oleh Gereja Orthodox Timur dan Gereja Katolik Timur (gereja-gereja Uniat), kidung “Di bawah perlindungan-Mu” dikidungkan selama Sembahyang Senja [Esperinos (Ἑσπερινός); Vesperus;Vespers; Sholatul Ghurub) pada masa Puasa Agung Catur Dasa (Puasa Prapaskah; Puasa 40 hari sebelum Paskah) di tengah-tengah doa-doa akhir setelah troparia: Salam Maria, sebuah Troparion kepada St.Yohanes Pembaptis, dan Troparion kepada para Rasul Kudus. Di tempat ini dimengerti teks untuk peran sebuah troparion apolytikion yang berubah setiap hari selama sisatahun.Troparia apolytikia terkait dengan nyanyian dari Kidung Simeon, yang dimulai dengan kata-kata dalam bahasa Yunani Νῦν ἀπολύεις (Nunc dimittis, dikenal sebagai Song of Simeon atau Canticle of Simeon; Luk 2:29–32). Hal ini sangat mungkin bahwa rangkaian troparia tetap pada akhir Sembahyang Senja selama Masa Puasa Prapaskah merupakan ketetapan yang lama dari ritus ini. Dalam tradisi Rusia, “Di bawah perlindungan-Mu” sering dinyanyikan untuk devosi (puja bakti), bahkan di luar masa Puasa Agung Catur Dasa (Puasa Prapaskah; Puasa 40 hari sebelum Paskah), dengan penambahan Doa "Пресвѧтаѧ Богородице спаси насъ" (“Presvyataya Bogoroditse spasi nash"; "Bunda Allah Tersuci, selamatkanlah kami") ditambahkan pada bagian akhir. Umat Orthodox Rusia sangat melekat pada troparion ini. Paroki-paroki masih banyak menggunakan teks yang mendahului reformasi liturgis Patriarkh Nikon pada tahun 1586, fakta ini adalah tanda yang jelas tentang kekuatan dari keterikatan penuh cinta pada Sang Bunda Tersuci. Kidung “Di bawahperlindungan-Mu” ini digunakan dalam liturgi Koptik sampai hari ini, serta dalam liturgi Bizantium, Ambrosian, dan Romawi. Meskipun kidung ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa modern, tiga turunan teks utama masihbahasa Yunani, Slavonik danLatin.
Teks bahasa Yunani
Ὑπὸ τὴν σὴν εὐσπλαγχνίαν,
καταφεύγομεν, Θεοτόκε.
Τὰς ἡμῶν ἱκεσίας,
μὴ παρίδῃς ἐν περιστάσει,
ἀλλ᾽ ἐκ κινδύνων λύτρωσαι ἡμᾶς,
μόνη Ἁγνή, μόνη εὐλογημένη.
(Ypó tí̱n sí̱n e̓f̱splanchnían,
katafév̱gomen, Theotóke.
Tás i̱mó̱n ikesías,
mí̱ parídi̱s en peristásei,
all᾽ ek kindýno̱n lýtro̱sai i̱más,
móni̱ Agní̱, móni̱ e̓v̱logi̱méni̱.)
Teks bahasa Slavonik
Подъ твою милость,
прибѣгаемъ богородице дѣво,
молитвъ нашихъ не презри в скорбѣхъ.
но ѿ бѣдъ избави насъ,
едина чистаѧ и благословеннаѧ.
(Pod” tvoyu milost’,
Pribѣgaem” bogoroditse dѣvo,
Molitv” nashih” ne prezri v skorbѣh”.
noѿ bѣd” izbavi nas”,
yedina chistaѧ i blagoslovennaѧ.)
Teks Latin
Sub tuum praesidium
confugimus,
Sancta Dei Genitrix.
Nostras deprecationes ne despicias
in necessitatibus nostris,
sed a periculis cunctis
libera nos sempe
Virgo gloriosa et benedicta
Teks Indonesia
Di bawah perlindunganmu
kami bernaung,
Sang Theotokos Tersuci,
Janganlah mengabaikan doa kami
di dalam kesukaran;
Namun selamatkanlah kami dari mara bahaya,
Ya Sang Perawan mulia dan terberkati.
Maka sangatlah tepat jika sejak berabad-abad ketika dalam Ibadah Paraklisis (Παράκλησις) Singkat (Small Paraklesis atau Small Supplicatory Canon to the Most Holy Theotokos) yaitu kidung permohonan singkat kepada Sang Theotokos Tersuci (disusun oleh Rahib Theosterictus pada abad ke-9) yang dikidungkan pada saat mengalami masa kesesakan, serta pada selama empat belas hari pertama di bulan Agustus, umat Orthodox yang saleh selalu menyerukan:
Lepaskan kami,
semua para hambamu,
dari bahaya, ya Theotokos;
Setelah Allah, ku lari padamu
sebagai perteduhan dan perlindungan,
sebagai tembok yang tak tergoyahkan dan penjagaan kami.
Renungan hari ini
Perhatian dan kepedulian kita dapat menyampaikan kepedulian penuh kasih Allah kepada orang-orangdekat kita.
Doa
Ketika kita sangat rentan dan tidak berdaya,
bersyukurlah pada Allah,
karena menyelimuti kita
dengan melindungimu
dan memberi kita hidup baru.
Menolong kita mengingat
untuk melindungi dan memberi kehangatan
pada orang lain dengan cintamu. Amin.
Referensi
1. ____________, Saint Herman Calender 2006. Saints of the German – Speaking Lands. Printed with the blessing of His Grace ^ Longin, Serbian Orthodox Bishop of the U.S.A. and Canada, New Gracanica Metropolitanate, and Bishop Adminstrator of Serbian Orthodox Diocese of Western America. Thirty-fourth year of publication. Copyright 2006 by the St. Herman of Alaska Brotherhood. 2006.
2. George A. Maloney, S.J. Mary: The Womb of God. Dimension Books, Inc. Deville, New Jersey 07834, 1976.
3. Natalya Ilyushonok (Hrodna, Belarus). God is my Blanket. The Upper Room. Daily Devotional Guide. http://devotional.upperroom.org
4. From Wikipedia, the free encyclopedia:Intercession of the Theotokos and Sub tuum praesidium.
5. Покровско-Васильевский монастырь. Покров Пресвятой Богородицы.http://www.vmonastyr.ru/
6. Shawn Tribe. The Sub Tuum Praesidium.Guest article by Henri de Villiers, Paris. New Liturgical Movement – Novus Motus Liturgicus. Thursday, February 03, 2011.
7. Dan lain-lain.
I. Bog i Bogoroditsei pokrov moi (Бог и Богородицы покров мой, Tuhan dan Theotokos adalah Selimutku)
Mentaati perintahYesus Kristus, Sang Kepala Gereja, umat Kristen Orthodox selama berabad-abad selalu mendaraskan dalam setiap ibadah Liturgi Suci maupun sembahyang-sembahyang hariannya “Doa Bapa Kami” (bhs. Yunani: Πάτερημων; Páter i̱mó̱n; bhs. Rusia: Отче наш; Otche nash; bhs. Latin: Pater noster) atau “Doa Tuhan” (The Lord’s Prayer) yang diajarkan pada para muridNya. Sebuah kalimat dalam Doa Tuhan ini yang merupakan seruan doa memohon pertolongan adalah: “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat” (Mat. 6:13).
Kata-kata “pencobaan” dalam bahasa Yunaninya adalah “πειρασμον” (peirasmon; trial; out-trying) yang berarti “godaan; cobaan”, dalam Doa Tuhan ini menunjuk pada artian serangan atau godaan yang mampu untuk memisahkan dirinya (hidup orang percaya) dengan hidup Allah. Suatu serangan dan godaan yang dapat memisahkan diri dari Allah, adalah serangan yang dapat menjadikan seorang lupa pada Allah dan menuruti dorongan batin terdalam untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Contoh yang jelas dapat dilihat dari peristiwa manusia pertama yang Allah ciptakan yaitu bapa Adam dan ibu Hawa. Disana dijelaskan sedemikian rupa, bahwa Adam dan Hawa atas bujuk rayu si Iblis dan juga atas dorongan dari batin terdalam untuk segera ingin menjadi seperti Allah, maka diambil dan dimakanlah buah dari pohon kehidupan dan kematian, yang sebenarnya menjadi larangan keras (Kej. 3:12-14). Hal yang sama juga dilakukan pada Tuhan Yesus, namun pada pribadi yang satu ini Iblis telah gagal total (Mat. 4:1-10) karena Yesus lebih mengedepankan Allah daripada bujuk rayu si Iblis.
Tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah itu adalah: berfikir jahat, cabul, mencuri, membunuh, berzinah, serakah, jahat (kejam), mengumbar nafsu, iri hati, hujat, sombong, dan bebal (Mrk. 7:20-22), yang mana sifat dan tindakan ini dipemandangan Allah dilihat sebagai sesuatu yang tak normal, dan hal ini punya potensi dan mampu membawa seseorang ke neraka dan tak dapat mencapai pengilahian dalam Kristus atau mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2 Pet. 1:4), yang dalam istilah teologi Gereja Timur disebut Theosis (Θεωσις) atau Deifikasi (pengilahian).
Tuhan ingin mengajar umatNya khususnya orang percaya untuk menyadari akan kelemahannya, sehingga tak ada yang patut untuk dibanggakan apalagi dalam mengatasi pencobaan yang membawa pada kehancuran.Manusia khususnya orang percaya perlu pertolongan Allah, karena hanya Allahlah yang mampu memberi kekuatan dan melindungi manusia dari jerat dan serangan Iblis.
Ini berarti manusia atau orang percaya perlu memberi tempat bagi Allah untuk memimpin, menerangi dan menuntun hidupnya serta membersihkan batinnya yang terdalam, karena batin adalah merupakan pusat dari keberadaan manusia itu sendiri (Mat. 6:22). Dengan dipimpinnya orang percaya oleh Allah dalam hidupnya, maka tak akan pernah ia menggunakan kekuatan sendiri ketika serangan atau cobaan dari Iblis itu datang, namun dengan penuh kerendahan hati berseru pada Allah dan mengatakan: “ … lepaskanlah kami dari si jahat”. Artinya memohon pertolongan dengan penuh harap pada Allah, agar mampu menghadapi segenap cobaan yang datang dalam hidupnya.
Dalam “Doa Bapa Kami” atau “Doa Tuhan” ini tidak dikatakan: “ …lepaskanlah kami dari orang jahat”, tetapi “… lepaskanlah kami dari si jahat (πονηρου; poni̱rou; wicked-one)”, yang berarti bahwa Tuhan Yesus ingin mengajarkan bahwa sebenarnya musuh seseorang itu bukan manusia, namun penguasa di udara, si Jahat, si Pendusta yaitu Iblis (Ef. 6:12), dan bahkan menurut Bapa Gereja dan Patriarkh Konstantinopel St. Yohanes I Krisostomos (bhs. Yunani: άγιος Ιωάννης ο Χρυσόστομος [ágios Io̱ánni̱s o Chrysóstomos]; 398 – 404; lahir di Antiokhia sekitar tahun 347; meninggal 14 September 407), Iblis itu perlu dilawan dengan tiada rasa takut. Jadi baik St. Paulus maupun St. Yohanes Krisostomos, melihat bahwa musuh manusia itu adalah Iblis.
Namun disisi lain para Bapa Gereja melihat bahwa disamping manusia, Iblis, musuh manusia terbesar itu adalah diri sendiri yaitu nafsu-nafsu sesat yang tak terbendung. Dengan demikian jelas, bahwa doa yang diajarkan oleh Tuhan ini mempunyai maksud disamping untuk pengendalian diri, juga menyadarkan akan kelemahan sebagai manusia serta perlu pertolongan dari Allah, karena hanya Allahlah yang dapat melepaskan manusia dari cobaan, sehingga manusia dapat hidup kudus-murni tanpa cacat sebagai gambar Khaliknya (Ef 1:4 bnd Kej 1:26-27).
Gereja adalah sebuah keluarga seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran”(1Tim. 3:15 ). Dalam keluarga, seorang bapak dan ibu selalu melindungi anak-anaknya secara fisik, psikis dan spiritual.
II. Gospod Pokrov Moi (Господь покров мой, Tuhan adalah Selimutku)
Thou art my hiding place; thou shalt preserve me from trouble; thou shalt compass me about with songs of deliverance.
(Psalm 32:7 - King James Bible 1611)
σύμουεἶκαταφυγὴ (katafygí̱= Σκέπη (Sképē): berlindung; tempat perlindungan; penolong; pengungsian; mengungsi) ἀπὸθλίψεωςτῆςπεριεχούσηςμε·τὸἀγαλλίαμάμου, λύτρωσαίμεἀπὸτῶνκυκλωσάντωνμε. διάψαλμα. (sý mou eí katafygí̱ apó thlípseo̱s tí̱s periechoúsi̱s me: tó agallíamá mou, lýtro̱saí me apó tó̱n kyklo̱sánto̱n me. Diápsalma).
[Ψαλμὸς 32:7 - Greek Old testament (Septuagint); Perjanjian Lama Septuaginta]
tu es refugium (tempat perlindungan; pengungsian) meum a tribulatione quae circumdedit me exultatio mea erue me a circumdantibus me diapsalma
(Psalmus 32:7 - Latin Vulgata)
Ты покров мой (Engkau adalah Selimutku/Perlindunganku): Ты охраняешь меня от скорби, окружаешь меня радостями избавления. (Ty pokrov moĭ: Ty ohranyaesh’ menya ot skorbi, okruzhaesh’ menya radostyami izbavleniya)
(Псалом 32:7 - Russian Synodal Text 1876)
Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak
[Mazmur 32:7 - Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (ITB)]
Natalya Ilyushonok (Hrodna, Belarus) menuliskan pengalaman perjalanannya di Rusia. Sementara di kereta api ke St.Petersburg, aku melihat dengan menyentuh. Seorang ayah, ibu, dan anak muda melakukan perjalanan di kompartemen berdekatan. Menjelang malam, kereta api menjadi dingin. Ibu dan anak itu sudah tertidur, sehinggasi ayah mengambil selimut hangat dan dengan hati-hati menyelimuti istri dan anaknya. Pada saat itu aku teringat terjemahan Rusia Mazmur32:7, "Allah selimutku."[Бог/ Господь покров мой; Bog pokrov moi; God is my Blanket)]
Apa artinya ini bagiku? Seorang ibu membedung anaknya. Seorang cucu dengan penuh kasih menempatkan selimut menutupi neneknya yang telah tertidur di kursinya. Dalam hujan deras, seseorang menawarkan sebuah tempat di bawah payung. Ketika satu pasangan telah tertidur karena kelelahan, yang lain dengan lembut menutupi dia dengan sehelai selimut. Ketika seseorang lemah dan tua dan di ranjang rumah sakit, yang lain menarik selimut untuk menjaga tetap hangatnya orangtua itu.
Suhu dingin bisa menjadi keadaan yang serius yang disebut hipotermia, yaitu suatu kondisi kesehatan dimana tubuh kehilangan suhu panasnya dengan cepat sehingga menyebabkan temperatur tubuh menurun drastis dan bisa berbahaya. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celsius. Saat suhu tubuh menurun drastis, maka jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja dengan baik. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung, rusaknya sistem pernapasan dan yang lebih berbahaya bisa menyebabkan kematian. Pertolongan terpenting adalah menghangatkan tubuhnya agar suhunya kembali normal. Disini peran selimut, kerudung yang bisa memberikan perlindungan berupa kehangatan yang sangat berarti bagi orang yang terancam maut akibat hipotermia.
Kita mungkin tidak melihat selimut-selimut ini,dan "selimut-selimut" lainnya dari kepedulian bahwaorang memberikannya pada kita, percaya bahwa kita dalam keadaan sendiri dan bahwa Allah tidak mempedulikan kita. Tetapi Kitab Suci memberitahu kita bahwa dari hari kelahiran kita sampai sampai akhir hari kita di dunia, Tuhan menyelimuti kita dengan hati-hati, belas kasih, kehangatan, kasih dan memberikan tempat persembunyian dan selimut, tudung, kerudung sebagai perlindunganNya (Ul. 32:38, 33:12, Maz. 5:12, 18:12, 31:21, 32:7, 105:39, 119:114; Yes. 4:5, 16:4, 32:2, 50:3, dll). Inilah kasih-perlindungan Allah Sang Tritunggal Maha Kudus untuk melepaskan umatNya dari kuasa si Jahat (Mat. 6:13; Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).
III. Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei (Покров Пресвятой Богородицы, Theotokos Selimutku)
Jika Allah Sang Tritunggal Kudus yaitu Sang Bapa (1 Kor. 8:6) selalu melindungi umat milikNya, maka bunda Gereja yaitu Sang Theotokos-pun juga melindungi umat dan sekaligus anak-anak kesayangannya. Bahkan melindungi dengan kasih sayang seorang ibu yang menyelimuti anak-anak dalam perjalanan peziarahannya di dunia dari bahaya cuaca ekstrem yang jahat-membahayakan, yaitu Iblis yang mencari orang yang dapat ditelannya dengan jerat tipu muslihat penyesatannya yang mengikat, sehingga orang percaya dilepaskan dari kuasa maut si pendusta dan bapa segala dusta yaitu Iblis (1 Ptr. 5:8; Ef. 6:11; 1 Tim. 3:7; 2 Tim. 2:6; Ibr. 2:15; Yoh. 8:44).
Doa syafaat (pengantaraan) dari Theotokos atau Perlindungan Theotokos (Богородица; Bogorodita) Bunda Allah Tersuci dan yang Selalu Perawan Maria [The Protection of Our Most Holy Lady the Theotokos and Ever-Virgin Mary (Покров Пресвятой Богородицы; Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei) atau Pokrov Bogamateri (ПокровБогоматери) (Bogamateri = Bunda Allah; Latin: Mater Dei) atau Veil of the Virgin (Kerudung Sang Perawan), yang dikenal dalam bahasa Slavonik Gereja Orthodox Rusia sebagai Pokrova (Покровъ, pokrov = penutup, selubung, kerudung. selimut, perlindungan), dan dalam bahasa Yunani sebagai Sképē(Σκέπη), adalahsebuah pesta perayaan Bunda Allah yang dirayakan di Gereja Orthodox Timur dan Gereja Katolik Bizantium (gereja-gereja Uniat atau Katolik Timur).
Pesta perayaan Perlindungan Theotokos ini adalah salah satu pesta favorit umat Orthodox Rusia. Peringatan ini dimulai pada abad kedua belas di Gereja Orthodox Rusia, meskipun dasar historis untuk itu atas kekalahan dari kaum Saracen dan menyelamatkan Kekaisaran Byzantium dengan doa perantaraan dan perlindungan Perawan lebih dari 1.000 tahun lalu, ketika masih belum ada Gereja Orthodox Rusia.
Perayaan pesta Perlindungan Theotokos diadakan umat beriman karena pengantaraan dari Sang Theotokos (Perawan Maria). Di Rusia pesta itu diperingati sebagai sebuah perayaan liturgi penuh khidmat yang paling penting setelah Dua Belas Perayaan-perayaan Besar(”δώδεκα εορτή” -“Dodeka Eortees”).
Kata Rusia Покров (Pokrov), seperti kata Yunani Σκέπη (Skepê) memiliki arti yang kompleks. Pertama-tama, mengacu pada sebuah jubah atau kerudung/selubung, tetapi juga berarti perlindungan atau syafaat/pengantaraan. Untuk alasan ini, nama pesta tersebut beragam diterjemahkan sebagai Kerudung Bunda Maria, Tudung/Kerudung Perlindungan dari Theotokos, atau Doa syafaat (pengantaraan) dariTheotokos. Hal ini sering diterjemahkan sebagai Pestaperayaan dari Doa Syafaat (Pengantaraan).
Untuk memahami devosi orang-orang Rusia kepada Sang Theotokos Bunda Maria secara tepat, kita perlu memahami corak-corak utama ikon-ikon yang melukiskan Bunda Maria. Ikon-ikon itu dibeda-bedakan menurut perbedaan sikap-sikap doa Bunda Maria. Ada sikap Maria berdoa dengan kedua tangannya terangkat mengambil sikap berdoa. Sikap doa dimana Maria dilukiskan seorang diri sedang berdoa bagi umat manusia disebut corak Pokrov atau selubung/kerudung, karena pesta Pokrov yang asli menggambarkan Bunda Maria berdoa seorang diri dengan merentangkan kerudungnya atas bangsa manusia sebagai lambang kasihnya yang memberi perlindungan kepada anak-anaknya. Inilah kasih murni seorang ibu kepada anak-anaknya. Seorang ibu yang selalu melindungi dan menghangatkan anak-anaknya dari ancaman musuh dan bahaya-bahaya lain yang mengancam keselamatan putera-puterinya.
Maria adalah Ibu dari murid Yesus yang terkasih, berarti menjadi ibu kita juga jika kita memang betul adalah murid Yesus. Murid Yesus yang terkasih, St. Yohanes, adalah anak dari Maria:
“Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu !" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”
(Yoh. 19:25-27)
Jika kita adalah murid Yesus, maka kita juga anak Maria dalam keberadaan manusia baru kita. Murid Yesus menerima Maria dalam rumahnya, maka kitapun jika memang murid Yesus harus menerima Maria juga dalam rumah iman kita. Umat percaya semua adalah anak Maria, berarti Maria adalah “Ibu Kaum Beriman”. Dan kaum beriman adalah “Gereja” karena menyatu dalam Tubuh Kristus yang satu, maka Maria adalah “Ibu/Bunda Gereja”, sekaligus lambang dan detak jantung Gereja, meskipun bukan ”Kepala Gereja”, karena Kristuslah satu-satunya Kepala Gereja. Karena sebagaimana Gereja itu adalah ”Perawan Suci” (2 Kor 11:2) dan sekaligus ”Ibu/Bunda” (Gal 4:26), maka Maria-pun adalah ”Perawan Suci” dan ”Ibu/Bunda”.Ini makin nampak jelas pada hari Pentakosta (turunnya Roh Kudus, yang merupakan terbentuknya Gereja yang pertama), Bunda Maria ada bersama-sama para Rasul (Kis.1:14; 2). Maria sebagai Ibu Kaum Beriman selalu bersama dengan para Rasul yang adalah gambaran dari Gereja/jemaat/kaum beriman. Itulah sebabnya sejak masa awal Gereja Purba, Maria diberi gelar sebagai “Bunda Gereja” yaitu “Bunda Kaum Beriman”.
Gospod pokrov moi dan Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei kembali mengingatkan kita, bahwa seperti Puteranya, maka Sang Sang Bogorodita-pun, sebagai seorang bunda tidak akan pernah lalai berdoa dan memberikan perlindungannya pada anak-anaknya yang terancam bahaya, baik secara jasmani dan rohani. Pesta peringatan PerlindunganTheotokos (Богородица; Bogoroditsa) Bunda Allah Tersucidanyang Selalu Perawan Maria (Покров Пресвятой Богородицы; Pokrov Presvyatoi Bogoroditsei) diperingati oleh Gereja Orthodox Rusia setiap tanggal 1 (Kalender Baru Gregorian)/14 Oktober. (Kalender Lama Yulianus)
IV. Sebuah Kidung dan Doa Mohon Perlindungan pada Sang Theotokos
Kidung “Di bawah perlindunganmu” (bhs.Inggris: Beneath thy protection; bhs.Yunani: Ὑπὸ τὴν σὴν εὐσπλαγχνίαν; Latin: Subtuumpresidium) adalah kidung pujian tertua kepada Sang Theotokos (Santa Perawan Maria). Teks awal kidung ini ditemukan di liturgi Natal Gereja Orthodox Koptik abad ketiga. Teks ini ditulis dalam bahasa Yunani sekitar tahun 250, bahkan sebelumnya di Alexandria, Mesir. Kidung ini adalah doa permohonan kepada Perawan Maria oleh komunitas Kristen di tempat-tempat bahaya, tidak diragukan lagi adalah seruan dalam konteks penganiayaan dari masa Kekaisaran Valerianus (253-260) atau Decius (249-251). Seperti semua doa liturgis kuno, “Di bawahperlindungan-Mu” memiliki kesederhanaan mulia dan keringkasan ekspresi, dikombinasikan dengan spontanitas segar. Beberapa referensi alkitabiah dapat dilihat, istilah terakhir, "terberkati", mengacu pada salam Elizabeth: Benedictatudi mulieribus- Terpujilah Engkaudi antara para wanita (Luk 1:42). Dalam Ritus Byzantium yang digunakan oleh Gereja Orthodox Timur dan Gereja Katolik Timur (gereja-gereja Uniat), kidung “Di bawah perlindungan-Mu” dikidungkan selama Sembahyang Senja [Esperinos (Ἑσπερινός); Vesperus;Vespers; Sholatul Ghurub) pada masa Puasa Agung Catur Dasa (Puasa Prapaskah; Puasa 40 hari sebelum Paskah) di tengah-tengah doa-doa akhir setelah troparia: Salam Maria, sebuah Troparion kepada St.Yohanes Pembaptis, dan Troparion kepada para Rasul Kudus. Di tempat ini dimengerti teks untuk peran sebuah troparion apolytikion yang berubah setiap hari selama sisatahun.Troparia apolytikia terkait dengan nyanyian dari Kidung Simeon, yang dimulai dengan kata-kata dalam bahasa Yunani Νῦν ἀπολύεις (Nunc dimittis, dikenal sebagai Song of Simeon atau Canticle of Simeon; Luk 2:29–32). Hal ini sangat mungkin bahwa rangkaian troparia tetap pada akhir Sembahyang Senja selama Masa Puasa Prapaskah merupakan ketetapan yang lama dari ritus ini. Dalam tradisi Rusia, “Di bawah perlindungan-Mu” sering dinyanyikan untuk devosi (puja bakti), bahkan di luar masa Puasa Agung Catur Dasa (Puasa Prapaskah; Puasa 40 hari sebelum Paskah), dengan penambahan Doa "Пресвѧтаѧ Богородице спаси насъ" (“Presvyataya Bogoroditse spasi nash"; "Bunda Allah Tersuci, selamatkanlah kami") ditambahkan pada bagian akhir. Umat Orthodox Rusia sangat melekat pada troparion ini. Paroki-paroki masih banyak menggunakan teks yang mendahului reformasi liturgis Patriarkh Nikon pada tahun 1586, fakta ini adalah tanda yang jelas tentang kekuatan dari keterikatan penuh cinta pada Sang Bunda Tersuci. Kidung “Di bawahperlindungan-Mu” ini digunakan dalam liturgi Koptik sampai hari ini, serta dalam liturgi Bizantium, Ambrosian, dan Romawi. Meskipun kidung ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa modern, tiga turunan teks utama masihbahasa Yunani, Slavonik danLatin.
Teks bahasa Yunani
Ὑπὸ τὴν σὴν εὐσπλαγχνίαν,
καταφεύγομεν, Θεοτόκε.
Τὰς ἡμῶν ἱκεσίας,
μὴ παρίδῃς ἐν περιστάσει,
ἀλλ᾽ ἐκ κινδύνων λύτρωσαι ἡμᾶς,
μόνη Ἁγνή, μόνη εὐλογημένη.
(Ypó tí̱n sí̱n e̓f̱splanchnían,
katafév̱gomen, Theotóke.
Tás i̱mó̱n ikesías,
mí̱ parídi̱s en peristásei,
all᾽ ek kindýno̱n lýtro̱sai i̱más,
móni̱ Agní̱, móni̱ e̓v̱logi̱méni̱.)
Teks bahasa Slavonik
Подъ твою милость,
прибѣгаемъ богородице дѣво,
молитвъ нашихъ не презри в скорбѣхъ.
но ѿ бѣдъ избави насъ,
едина чистаѧ и благословеннаѧ.
(Pod” tvoyu milost’,
Pribѣgaem” bogoroditse dѣvo,
Molitv” nashih” ne prezri v skorbѣh”.
noѿ bѣd” izbavi nas”,
yedina chistaѧ i blagoslovennaѧ.)
Teks Latin
Sub tuum praesidium
confugimus,
Sancta Dei Genitrix.
Nostras deprecationes ne despicias
in necessitatibus nostris,
sed a periculis cunctis
libera nos sempe
Virgo gloriosa et benedicta
Teks Indonesia
Di bawah perlindunganmu
kami bernaung,
Sang Theotokos Tersuci,
Janganlah mengabaikan doa kami
di dalam kesukaran;
Namun selamatkanlah kami dari mara bahaya,
Ya Sang Perawan mulia dan terberkati.
Maka sangatlah tepat jika sejak berabad-abad ketika dalam Ibadah Paraklisis (Παράκλησις) Singkat (Small Paraklesis atau Small Supplicatory Canon to the Most Holy Theotokos) yaitu kidung permohonan singkat kepada Sang Theotokos Tersuci (disusun oleh Rahib Theosterictus pada abad ke-9) yang dikidungkan pada saat mengalami masa kesesakan, serta pada selama empat belas hari pertama di bulan Agustus, umat Orthodox yang saleh selalu menyerukan:
Lepaskan kami,
semua para hambamu,
dari bahaya, ya Theotokos;
Setelah Allah, ku lari padamu
sebagai perteduhan dan perlindungan,
sebagai tembok yang tak tergoyahkan dan penjagaan kami.
Renungan hari ini
Perhatian dan kepedulian kita dapat menyampaikan kepedulian penuh kasih Allah kepada orang-orangdekat kita.
Doa
Ketika kita sangat rentan dan tidak berdaya,
bersyukurlah pada Allah,
karena menyelimuti kita
dengan melindungimu
dan memberi kita hidup baru.
Menolong kita mengingat
untuk melindungi dan memberi kehangatan
pada orang lain dengan cintamu. Amin.
Referensi
1. ____________, Saint Herman Calender 2006. Saints of the German – Speaking Lands. Printed with the blessing of His Grace ^ Longin, Serbian Orthodox Bishop of the U.S.A. and Canada, New Gracanica Metropolitanate, and Bishop Adminstrator of Serbian Orthodox Diocese of Western America. Thirty-fourth year of publication. Copyright 2006 by the St. Herman of Alaska Brotherhood. 2006.
2. George A. Maloney, S.J. Mary: The Womb of God. Dimension Books, Inc. Deville, New Jersey 07834, 1976.
3. Natalya Ilyushonok (Hrodna, Belarus). God is my Blanket. The Upper Room. Daily Devotional Guide. http://devotional.upperroom.org
4. From Wikipedia, the free encyclopedia:Intercession of the Theotokos and Sub tuum praesidium.
5. Покровско-Васильевский монастырь. Покров Пресвятой Богородицы.http://www.vmonastyr.ru/
6. Shawn Tribe. The Sub Tuum Praesidium.Guest article by Henri de Villiers, Paris. New Liturgical Movement – Novus Motus Liturgicus. Thursday, February 03, 2011.
7. Dan lain-lain.