Cathedra Petri [by: Daniel Fs, S.Psi]
Date: 22 Maret 2014 (Update 05 Januari 2017)
Pertama-tama yang perlu dijelaskan adalah bahwa Gereja Orthodox Timur mengakui Rasul Petrus sebagai Primus Inter Pares (yang utama diantara “among” yang sederajat, bukan yang utama atas “over” yang sederajat), ini adalah bentuk pengertian bagi gelar lainnya, yakni: Pangeran diantara para rasul, Rasul yang mulia dan ternama, Rasul yang utama (Chief), Simbol para rasul, Mahkota para rasul, Yang pertama di dalam Gereja, Pengarah Paduan (Coryphaeus, Leader of Choir), Mulut Para Rasul, dsb. Juga Rasul Petrus dikatakan sebagai kepala atau pemimpin dalam arti “leader” atau pengarah, dan bukan sebagai pemimpin dalam arti “absolute ruler” atau penguasa mutlak.
1) Klaim Kutipan St.Ignatius dari Antiokhia (107 M)
834. Gereja-gereja lokal adalah katolik dalam arti kata yang sebenarnya oleh persekutuan dengan salah satu darinya: dengan Gereja Roma "yang mengetuai dalam cinta" (Ignasius dari Antiokia, Rom 1, 1).
[Katekismus Katolik Roma. http://www.ekaristi.org/kat/index.php?q=822-855]
Apologia:
Teks Inggris yang dimaksud kutipan adalah sebagai berikut,
...the Church which is beloved and enlightened by the will of Him that wills all things which are according to the love of Jesus Christ our God, which also presides in the place of the region of the Romans, ... and which presides over love,...
Translate:
...Gereja yang dikasihi dan diterangi oleh kehendakNya yang mana semua kehendak-kehendak itu menurut kasih Yesus Kristus, Allah kita, yang mana juga memimpin pada tempat wilayah Roma,... dan yang memimpin atas kasih,...
[St.Ignatius dari Antiokhia.Surat Roma.Salam]
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa arti dari “memimpin” disana bukanlah sebagai penguasa mutlak melainkan sebagai pengarah dan pemberi nasehat.
2) Klaim Kutipan St.Irenaeus dari Lyons (180 M)
834. "Setiap Gereja, artinya umat beriman dari mana-mana, harus sependapat dengan Gereja ini karena kedudukannya yang istimewa" (Ireneus, haer. 3,3,2; dikutip oleh Konsili Vatikan I: DS 3057)
[Katekismus Katolik Roma. http://www.ekaristi.org/kat/index.php?q=822-855]
Teks Inggris yang dimaksudkan kutipan adalah sebagai berikut,
...Church founded and organized at Rome by the two most glorious apostles, Peter and Paul; as also [by pointing out] the faith preached to men, which comes down to our time by means of the successions of the bishops. For it is a matter of necessity that every Church should agree with this Church, on account of its preeminent authority...
Translate:
1) (by: Katolik Roma) ….lihatlah penerus dari para uskup dari yang terbesar dan dari gereja yang paling terdahulu yang diketahui oleh semua orang, didirikan dan diatur di Roma oleh dua rasul yang terbesar, Petrus dan Paulus; Gereja, di mana mempunyai tradisi dan iman yang terus-menerus diturunkan kepada kami setelah diberitahukan kepada semua orang oleh para rasul. Bersama dengan Gereja ini, karena kebesaran asalnya, semua gereja harus setuju...
2) (by: Daniel Fs) ...Gereja yang telah didirikan dan diatur di Roma oleh dua Rasul yang termulia, Petrus dan Paulus; sebagaimana juga [oleh petunjuk] iman dikabarkan kepada manusia, yang mana diturunkan kepada masa kita oleh mata rantai para uskup. Sebab itu adalah suatu hal yang perlu bahwa setiap Gereja seharusnya sepakat (?) dengan Gereja ini, dalam rangka wibawanya yang unggul...
[St.Irenaeus. Adversus Haereses. Book III Chapter 3 Verse 2]
Apologia:
Adversus Haereses karya St.Irenaeus aslinya dan awalnya ditulis dalam bahasa Yunani pada sekitar tahun 180 Masehi dengan judul Κατὰ αἱρέσεων (Kata Aireseon) yang kemudian baru disalin terjemahkan dalam bahasa Latin pada abad ketiga, demikianlah bunyi manuskrip dalam bahasa Latinnya,
Latin:
...a gloriosissimis duobus apostolis Petro et Paulo Romae fundatae et constitutae Ecclesiae, eam quam habet ab apostolis traditionem et adnuntiatam hominibus fidem per successiones episcoporum peruenientem usque ad nos indicantes, confundimus omnes eos qui quoquo modo, uel per sibiplacentiam uel uanam gloriam uel per caecitatem et sententiam malam, praeter quam oportet colligunt: Ad hanc enim ecclesiam propter potiorem principalitatem necesse est omnem convenire ecclesiam...
Kata “sepakat” (agree) disana dalam bahasa Latinnya adalah “Convenire” yang berasal dari kata “Convenio”, menurut kamus bahasa Latin-Indonesia artinya:
1) datang berkumpul.
2) setuju/sepakat.
[Kamus Latin-Indonesia.Poerwadarminta & Adisubrata.Kanisius.1969.halaman 193-194]
Gereja Katolik Roma nampaknya menafsirkan “convenire” disana sebagai “sepakat” (Inggris: Agree) karena adanya makna ganda dalam kata “convenio” namun dalam pandangan Gereja Orthodox Timur yang sejak semula mengemban ajaran dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa asli dari penulisan Adversus Haereses, kata Convenire disana dengan jelas mengacu pada makna yang pertama yakni “datang berkumpul” (Inggris: Convene) untuk meminta pertimbangan nasehat atau untuk meminta restu diadakannya Konsili Ekumenis (sebab Konsili Ekumenis diadakan dan dipimpin oleh seorang Primus Inter Pares yang waktu itu adalah Gereja Roma) sehingga terjemahan yang lebih tepat adalah sebagai berikut,
...Church founded and organized at Rome by the two most glorious Apostles, Peter and Paul; as also [by pointing out] the Faith preached to men, which comes down to our time by means of the successions of the bishops. For it is a matter of necessity that every Church should convene with this Church, on account of its preeminent authority...
Translate:
...Gereja yang didirikan dan diatur di Roma oleh dua Rasul yang termulia, Petrus dan Paulus; sebagaimana juga [oleh petunjuk] iman dikabarkan kepada manusia, yang mana diturunkan kepada masa kita oleh mata rantai para uskup. Sebab itu adalah suatu hal yang perlu bahwa setiap Gereja seharusnya datang berkumpul bersama Gereja ini, dalam rangka wibawanya yang unggul...
[St.Irenaeus. Adversus Haereses. Book III Chapter 3 Verse 2]
Hal ini dengan jelas dinyatakan dalam Ensiklik Patriarkh Timur kepada Paus Roma Pius IX pada tahun 1848,
13. His Holiness says that the Bishop of Lyons, St. Irenaeus, writes in praise of the Church of Rome: "That the whole Church, namely, the faithful from everywhere, must come together in that Church,...
Translate:
13. Bapa Suci berkata bahwa Uskup Lyons, St.Irenaeus, menuliskan dalam pujiannya pada Gereja Roma: “Bahwa seluruh Gereja, yang disebut sebagai umat beriman dari manapun, harus datang berkumpul pada Gereja itu,...
[Ensiklik Patriarkh Timur kepada Paus Roma Pius IX. Tahun 1848]
Jadi berdasarkan apa yang dipahami Gereja Orthodox Timur itu, Paus Roma yang kala itu menyandang gelar Primus Inter Pares hanya sebagai suatu sumber nasehat dan bukan merujuk pada kuasa mutlak yang secara ex-cathedra tak dapat salah (Infalibel) sehingga harus dituruti Gereja Semesta (Universal/Katolik).
3) Klaim Kutipan St.Siprianus dari Karthago (252 M)
(by: Katolik Roma) Would the heretics dare to come to the very seat of Peter whence apostolic faith is derived and whither no errors can come? (Letters 59 [55], 14).
Translate:
(by: Katolik Roma) Apakah bidat berani datang ke tempat duduk yang agung dari takhta kerasulan di mana iman Petrus berasal dan yang mana tidak ada kesalahan bisa datang? (Letters 59 [55], 14).
Apologia:
Ini adalah bentuk penggubahan yang jauh maknanya dari teks sebenarnya (entah mengapa diubah sampai sebegitu jauhnya dari teks asli) dan hal ini nampaknya sudah tersebar luas di Internet bahkan kaum klerus Katolik Roma pun kadangkala mengutipnya dan mengiranya benar, teks Latin dan Inggris yang dimaksudkan kutipan tersebut sebenarnya adalah sebagai berikut,
Latin:
...post ista adhuc pseudoepiscopo sibi ab haereticis constituto nauigare audent, et ad Petri Cathedram adque ad ecclesiam principalem unde unitas sacerdotalis exorta est ab schismaticis et profanis litteras ferre, nec cogitare eos esse Romanos, quorum fides Apostolo praedicante laudata est, ad quos perfidia habere non possit accessum...
Inggris:
...with a false bishop appointed for themselves by heretics, they dare even to set sail and carry letters from schismatics and blasphemers to the chair of Peter and to the principal church, in which sacerdotal unity took its rise; nor did they take thought that these are Romans, whose faith was praised by the preaching Apostle, and among whom perfidy could have no access...
Translate:
...dengan seorang uskup palsu yang ditahbiskan untuk diri mereka sendiri oleh kaum bidat, bahkan mereka berani untuk berlayar, dan membawa surat-surat dari kaum skismatik dan para penghujat kepada takhta Petrus dan kepada gereja yang utama, dari mana kesatuan imamat telah muncul; tidak pula memikirkan bahwa mereka itu adalah umat Roma, yang imannya telah dipuji oleh pemberitaan sang Rasul, yang kepadanya pengkhianatan tidak memiliki jalan masuk...
[St.Siprianus dari Karthago. Letter 59 [55], 14 pada Kornelius dari Roma]
Yang dimaksud dengan frase “adalah umat Roma, yang imannya telah dipuji secara terbuka oleh sang rasul, yang kepadanya pengkhianatan tidak memiliki jalan masuk” itu mengacu pada Gereja Roma pada zaman dahulu yakni waktu para rasul masih hidup (karena disana tertulis dipuji oleh sang rasul artinya sang rasul masih hidup, telah dipuji oleh pemberitaannya artinya hal itu telah terdengar oleh semua orang, dan pengkhianatan tidak memiliki jalan masuk artinya adalah ketaatan dari Gereja Roma waktu era para rasul sehingga hal ini membuat Rasul bersukacita), hal ini tercatat dalam Kitab Suci sebagai berikut:
Rm 16:19
19. Kabar ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu...
Dengan demikian kita memang mengakui bahwa pengkhianatan itu tidak memiliki jalan masuk pada Gereja Roma saat era para rasul itu (namun bukan berarti tak dapat salah di kemudian hari); hal ini perlu diingatkan oleh St.Siprianus kepada kaum skismatik dan heretik waktu itu bahwa oleh karena ketaatannya di masa lampau itulah Gereja Roma mendapatkan kehormatannya sebagai Primus Inter Pares (pada tulisan lainnya St.Siprianus menyatakan bahwa Gereja Roma saat itu mendapatkan kehormatan sebagai Primus Inter Pares) dan dengan demikian jika dibandingkan dengan kaum skismatik dan heretik yang tidak memiliki hubungan dari para rasul di masa lampau (yang bahkan kaum skismatik dan heretik pada era St.Siprianus itu belum ada saat Kitab Suci ditulis), karena itulah dalam seluruh paragraf itu jika kita baca secara lengkap disana St.Siprianus membahas mengenai Mata Rantai Rasuliah yakni antara Uskup sejati dengan uskup palsu, membandingkan antara Gereja Roma yang sudah ada sejak zaman dulu (dan yang pada era St.Siprianus tampil dengan kondisi gemilang sebagai Primus Inter Pares itu) dengan kondisi skismatik dan heretik yang tidak memiliki sejarah pada zaman para rasul melainkan baru-baru saja keluar pada era itu.
4) Klaim Kutipan St.Jerome (Hieronimus) dari Roma (376 M)
...The church is rent into three factions, and each of these is eager to seize me for its own. The influence of the monks is of long standing, and it is directed against me. I meantime keep crying: "He who clings to the chair of Peter is accepted by me."...
Translate:
(by: Katolik Roma) ...Gereja terpecah menjadi tiga faksi, dan masing-masing faksi ingin menggunakan aku untuk kepentingan masing-masing. Pengaruh para biarawan sungguh kuat, dan mencoba menentang aku. Namun aku tetap berseru: ia yang tetap berpegang teguh pada Tahta Petrus akan aku terima...
(by: Daniel Fs) ...Gereja telah terkoyak menjadi tiga golongan, dan tiap-tiapnya berhasrat untuk merebutku bagi dirinya sendiri. Pengaruh dari para biarawan sangatlah kuat, dan hal itu telah diarahkan melawanku. Sementara itu aku tetap berseru: “Ia yang melekat pada takhta Petrus telah kuterima”...
[St.Jerome. Epistula XVI Hieronymi ad Damasum Papam. 376M]
Apologia:
Pertama kita harus mengetahui bahwa St.Jerome adalah seorang Hieromonk Latin (Imam Selibat, Imam Biarawan), yang dibaptiskan di Roma selambat-lambatnya pada tahun 366 M (pada surat yang sama tertulis “I, who have received Christ’s garb in Rome” – “Aku, yang telah menerima pakaian Kristus di Roma); pada tahun-tahun dibuatnya Surat Jerome XVI pada Paus Roma Damasus itu adalah saat-saat peristiwa dimana Arianisme mulai berkembang (pada surat yang sama tertulis: “For the Arian frenzy raves, and the powers of the world support it.” – “Sebab kegilaan Arian merambah, dan kuasa-kuasa dunia menyokongnya”) sehingga hal itu menghasilkan 3 golongan (Meletius, Vitalis dan Paulinus) yang pada waktu itu berusaha untuk memperebutkan St.Jerome untuk melawan ajaran Konsili Ekumenis Nikea yang telah dianut oleh Gereja Roma, karena St.Jerome adalah seorang Biarawan Theolog yang amat cakap, bahkan oleh Latin disebut sebagai Doktor Gereja. Sehingga saat itu St.Jerome mengungkapkan kesetiaan dirinya yang masih merupakan bagian dari Gereja Roma dengan menyatakan: “Ia yang melekat pada kursi Petrus telah kuterima”. Artinya St.Jerome hendak menyatakan:
1) Dirinya bukan bagian dari 3 golongan itu, melainkan sebagai seorang Hieromonk Latin maka tetap berada taat dan setia pada pihak Gereja Roma. Oleh sebab itu pada surat sebelumnya, yakni Epistula XV St.Jerome menyatakan: “I know nothing of Vitalis; I reject Meletius; I have nothing to do with Paulinus.” [Aku tidak tahu apa-apa tentang Vitalis; aku menolak Meletius; aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Paulinus].
2) Daripada memperebutkan dirinya secara sia-sia (karena St.Jerome adalah orang yang sangat setia) maka ia menyerukan kepada mereka yang ingin sepihak (dalam rangka melawan ajaran kebenaran yang diterima dan dihidupi Gereja Roma saat itu) dengan St.Jerome (3 golongan itu) untuk kembali pada ajaran yang benar yang telah diterima Gereja Roma saat itu.
Jadi kutipan surat ini, jika dipahami secara menyeluruh (keseluruhan surat dan latar belakang sejarah) sama sekali bukan menyinggung pada masalah Supremitas Paus Roma ataupun Infalibilitas Paus Roma. Sebab menurut St.Jerome sendiri semua para rasul telah diberikan Kunci Kerajaan Sorga (St.Jerome menjelaskan bahwa didirikan di atas Petrus adalah sama halnya dengan didirikan di atas seluruh para Rasul, jadi Rasul Petrus merupakan simbol dari seluruh kerasulan yang ada, atau dengan kata lain iman Petrus adalah simbol dari ajaran para rasul) dan penerusnya yakni para Episkop memiliki derajat yang sama sehingga Rasul Petrus yang berkedudukan sebagai Primus Inter Pares itu hanya dipandang unggul dalam kehormatannya oleh sebab umurnya, sebagaimana dituliskan oleh St.Jerome:
...the Church was founded upon Peter: although elsewhere the same is attributed to all the Apostles, and they all receive the keys of the kingdom of heaven, and the strength of the Church depends upon them all alike, yet one among the twelve is chosen so that when a head has been appointed, there may be no occasion for schism. But why was not John chosen, who was a virgin? Deference was paid to age, because Peter was the elder...
Translate:
...Gereja telah didirikan atas Petrus: meskipun di tempat lain hal yang sama ditujukan kepada seluruh para Rasul, dan mereka semua menerima kunci-kunci Kerajaan Sorga, dan kekuatan dari Gereja bergantung pada mereka semuanya, meskipun salah satu dari antara dua belas telah dipilih sehingga ketika seorang kepala telah ditunjuk, maka tidak ada kesempatan bagi skisma. Namun mengapa bukan Yohanes yang dipilih, yang adalah seorang yang murni? Rasa hormatnya adalah masalah umur, karena Petrus adalah lebih tua...
[St.Jerome. Melawan Jovinianus. Buku I]
...Wherever there is a bishop, whether it be at Rome or at Engubium, whether it be at Constantinople or at Rhegium, whether it be at Alexandria or at Zoan, his dignity is one and his priesthood is one. Neither the command of wealth nor the lowliness of poverty makes him more a bishop or less a bishop. All alike are successors of the apostles...
Translate:
...Dimanapun itu ada seorang Episkop, baik itu di Roma ataupun di Engubium, baik itu di Konstantinopel atau di Rhegium, baik itu di Alexandria ataupun di Zoan, derajatnya adalah satu dan imamatnya adalah satu. Tidak juga memiliki kemakmuran atau kerendahan kemiskinan membuatnya lebih dari seorang Episkop maupun kurang dari seorang Episkop. Semuanya adalah penerus dari para rasul...
[St.Jerome. Epistula CXLVI Kepada Evangelus]
Hal ini, yakni bahwa semua Rasul menerima kunci-kunci Kerajaan Sorga itu sesuai dengan ajaran Kitab Suci pada Mat 18:18 yang menyatakan kuasa mengikat dan melepaskan itu ditujukan pada seluruh Rasul yang ada,
Mat 18:18
18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
5) Klaim Kutipan St.Yohanes Khrysostomos dari Konstantinopel (387 M)
...Peter, the mouth of all Apostles, the head of that company, the ruler of the whole world...
Translate:
...Petrus, sang mulut dari para Rasul, sang kepala dari persekutuan itu, sang penguasa dari seluruh dunia...
[De Eleemos, iii. 4; Hom. de decem mille tal. 3]
Apologia:
Pada penulisan asli Yunani yang digunakan bagi kata “the ruler” (sang penguasa) kutipan disana adalah Arkhonta yang berasal dari kata Arkhon (ἄρχων), karena tulisan St.Yohanes Khrysostomos ini berasal dari era Byzantium maka kita harus memahami arti Arkhon pada masa Byzantium itu (bukan dalam pengertian modern, apalagi dalam pengertian Gnostik), arti Arkhon pada masa Byzantium dapat mengacu pada seorang “bangsawan/ksatria (noble) yang terkemuka” atau “seorang gubernur pada wilayah provinsi”, jadi ini bukan sebutan bagi “penguasa mutlak” karena jika memang demikian seharusnya sesuai kebiasaan era Byzantium digunakan kata “Megas Arkhon” (Grand Arkhon) yang merupakan jabatan tertinggi di atas para Arkhon. Melalui pengertian ini maka kita mengetahui bahwa memang benar bahwa Rasul Petrus dalam kedudukan Primus Inter Paresnya adalah bangsawan/ksatria yang terkemuka dari seluruh dunia (sebagaimana kita ketahui dengan pasti bahwa semasa hidupnya Rasul Petrus bukanlah penguasa mutlak dari seluruh dunia -sebab penguasa mutlak seluruh dunia itu hanyalah Allah saja- melainkan secara rohani ia adalah bangsawan/ksatria yang terkemuka dari seluruh dunia).
6) Klaim Kutipan Uskup Syria Theodoret (393 M)
"For that most holy throne (Rome) has the sovereignty over the churches throughout the universe on many grounds."
Translate:
"Untuk tahta yang paling suci (Roma) memiliki kedaulatan atas gereja-gereja di seluruh alam semesta pada banyak alasan."
[Uskup Syria Theodoret, 393-458 M, Tom. iv. Epist. cxvi. Renato (dipalsukan), p. 1197]
Apologia:
Kutipan di atas adalah kutipan palsu, kutipan tersebut tidak tersedia dalam bentuk surat aslinya, kita bisa cek sama-sama bentuk aslinya ada di: http://www.newadvent.org/fathers/2707116.htm
Yang tertera pada surat aslinya adalah,
...For that holy see has precedence over all churches in the world, for many reasons;...
Translate:
(by: Daniel Fs) ...Untuk takhta suci yang diutamakan atas segala gereja-gereja di dunia, pada banyak alasan;...
[Uskup Syria Theodoret, 393-458 M,Tom.iv.Epist.cxvi.Renato]
Jadi bentuk surat aslinya bukan "sovereignty" (kedaulatan) melainkan "presedence" (yang diutamakan secara primasi kehormatan kedudukan, bukan supremasi). Dengan demikian jelaslah maksud surat itu adalah menyinggung tentang primasi kehormatan Uskup Roma sebagai yang dituakan (Primus Inter Pares) bukan tentang Supremasi mutlaknya.
7) Klaim Kutipan St.Isidore dari Seville (560 M)
(by: Oknum Katolik Roma) "We know who is in charge in the Church of Christ to the extent that we reverently, humbly, and devoutly profess more especially to give due obedience in all things to the Roman Pontiff as God's Vicar. Whoever proudly resists this principle, we decree, is altogether outside the fellowship of the faithful as a heretic."
Translate:
(by: Oknum Katolik Roma) “Kami tahu siapa yang bertanggungjawab dalam Gereja Kristus kepada keberlanjutan yang kita akui dengan hormat dan rendah hati dan dengan devosi lebih terutama untuk memberikan ketaataan dalam segala hal kepada Pontiff Roma sebagai Vikar Allah. Barangsiapa yang dengan bangga menolak prinsip ini, kami putuskan, sama sekali berada di luar persekutuan umat beriman sebagai heretik"
[St. Isidore dari Sevilla (?), Ep. ad Claud. ducem, 560 - 636 M (?)]
Apologia:
Isi dokumen tersebut berasal dari Dekrit Palsu Isidore (lagi-lagi sumber dokumen palsu digunakan) yang sebenarnya baru muncul pada abad ke-9 dengan menambahkan isi yang berkaitan dengan teori Ultramontanisme dan Supremasi Paus Roma pada kumpulan tulisan-tulisan St.Isidore dari Seville, pengarangnya memiliki nama yang mirip yakni Isidore Mercator (atau Pecator). Hal ini sudah diakui bahkan oleh New Advent sendiri,
The Decretals of the Pseudo-Isidore
False Decretals is a name given to certain apocryphal papal letters contained in a collection of canon laws composed about the middle of the ninth century by an author who uses the pseudonym of Isidore Mercator,...
Translate:
Dekrit Palsu Isidore
Dekrit palsu adalah suau nama yang diberikan pada surat apokrifa kepausan yang mengandung suatu koleksi hukum kanon yang dikarang sekitar pertengahan abad kesembilan oleh seorang penulis yang menggunakan nama samaran Isidore Mercator...
[http://www.newadvent.org/cathen/05773a.htm]
8) Klaim Kutipan St. Maximus Sang Pengaku Iman dari Konstantinopel (Confessor, 650 M)
For from the coming down of the incarnate Word amongst us, all the Churches in every part of the world have held that greatest Church alone as their base and foundation, seeing that according to the promise of Christ our Saviour, the gates of hell do never prevail against it,...
Translate:
1) (by: Katekismus Katolik Roma 834) Sejak Sabda menjadi manusia turun ke tengah kita, semua gereja-gereja kristen di mana-mana telah menganggap dan masih menganggap Gereja Besar yang ada di Roma itu sebagai basis dan dasar mereka satu-satunya, karena sesuai dengan janji Tuhan, kuasa neraka tidak akan dapat mengalahkannya...
2) (by: Daniel Fs) Sebab sejak turun menjelmaNya Sang Sabda ditengah-tengah kita, semua gereja-gereja di seluruh dunia telah berpegang bahwa Gereja terbesar itu sendiri sebagai pokok dan dasar, melihatnya sesuai janji Sang Kristus, Juruselamat kita, gerbang-gerbang neraka tidak akan menguasainya,...
[Opuscula theologica et polemica, Migne, Patr. Graec. vol. 90]
...Let him hasten before all things to satisfy the Roman See, for if it is satisfied, all will agree in calling him pious and orthodox. For he only speaks in vain who thinks he ought to persuade or entrap persons like myself, and does not satisfy and implore the blessed Pope of the most holy Catholic Church of the Romans,...
Translate:
1) (by: Katolik Roma) Oleh karenanya, jika seseorang tidak ingin dikatakan sesat, biarlah ia terhindar dari hal ini dan diatas segalanya ia harus menjaga persatuan dengan Takhta Suci Roma. Jika ia ada dalam persatuan dengannya, maka ia hendaknya diakui oleh semua dan dimanapun sebagai orang beriman dan orthodoksi (benar). Sia-sialah mereka yang mencoba untuk membujuk aku untuk mengakui kebenaran mereka yang menolak taat kepada Yang Mulia Bapa Suci Gereja Kudus Roma, karena disanalah Takhta Suci.
2) (by: Daniel Fs) ...Biarlah ia bergegas di atas segalanya untuk meyakinkan Takhta Roma, sebab jika itu telah diyakinkan, semua akan sepakat menyebutnya saleh dan orthodox. Sebab hanya berbicara dalam kesia-siaanlah ia yang berpikiran bahwa sepatutnya ia membujuk dan memikat orang-orang seperti diriku sendiri, dan tidak meyakinkan dan memohon pada Paus dari Roma dari Gereja Katolik yang tersuci,...
[Letter to Peter, in Mansi x, 692]
Apologia:
1) Pada terjemahan Katolik Roma terjadi banyak sekali bias terjemahan (banyak kali mereka menambahkan kata "Roma" sebagai bentuk tafsiran pribadi mereka) yang dipaksakan entah dengan tujuan apa.
2) Pada sumber Opuscula Theologica Et Polemica, meskipun pada paragraf sebelumnya membahas mengenai gereja partikular Roma, namun jika melihat pada frase “that greatest Church” (Gereja terbesar itu) disana memiliki perbedaan makna (bukan mengacu pada Gereja Roma saja) karena surat ini dibuat setelah Konsili Ekumenis dengan demikian frase “that greatest Church” (Gereja terbesar itu) secara lebih tepat mengacu pada seluruh gereja yang mengakui keputusan Konsili Ekumenis.
3) Pada sumber Letter to Peter, sama sekali disana tidak disinggung tentang persatuan dengan Takhta Suci Roma seperti yang diterjemahkan oleh pihak Katolik Roma, melainkan dikatakan bahwa perlunya meyakinkan Takhta Roma untuk mencapai kesepakatan, dalam hal ini lebih tepat yang dibahas disana adalah mekanisme Konsili Ekumenis dan juga kebiasaan kuno Gereja Partikular untuk meminta nasehat kepada penyandang Primus Inter Pares.
4) Kedua Kutipan tersebut berasal dari klaim surat St.Maximus Confessor yang ditulis di Roma menggunakan bahasa Latin, padahal dalam seluruh karya-karya tulisnya St. Maximus Confessor yang adalah orang Konstantinopel itu selalu menggunakan bahasa Yunani dengan demikian sebenarnya diduga kuat bahwa kedua surat ini adalah palsu.
The "Letter to Peter," in fact, survives only in extracts and only in Latin....Needless to say, as quickly as the Latins use this text, equally quickly we Orthodox reject it as false....
Translate:
Surat pada Petrus (Letter to Peter), pada kenyataannya, hanya ada dalam ekstrak-ekstrak dan hanya dalam Latin....Tiada gunanya dikatakan, secepat kaum Latin menggunakan tulisan ini, sama cepatnya kami Orthodox menolaknya sebagai kepalsuan...
[ http://www.saintjonah.org/articles/maximos1.htm]
9) Klaim Kutipan Kanon Konsili Nikea
(by: Oknum Katolik Roma) "Ini adalah kehendak dari sinode ekumenis bahwa segala sesuatu yang tidak dilaksanakan dengan adil oleh seorang metropolitan atau uskup lainnya, maka Patriark memiliki kuasa untuk memutuskan berdasarkan otoritasnya. Karena dia berada di atas rekan-rekan sejawatnya, dan semua uskup adalah anak-anak warisanNya. Kehormatan metropolitan adalah seperti halnya saudara yang lebih tua yang menemukan dirinya diantara saudara-saudaranya yang lain. Kehormatan seorang Patriark adalah seperti seorang ayah yang memiliki otoritas atas anak-anaknya. Dan seperti patriark yang memiliki kuasa untuk melakukan semua apa yang dia mau untuk kebaikan kekuasaan otoritasnya, demikian juga dia dari Roma (Paus) akan memiliki kuasa atas semua patriark seperti Petrus Agung atas seluruh komunitas. Karena dia juga memiliki jabatan Petrus dalam Gereja Roma. Pelanggaran (dari kanon ini) dikutuk oleh sinode ekumenis."
[Kanon Pseudo-Nicene]
Apologia:
Dari kategori dokumen saja kita sudah bisa katakan dengan mudah bahwa hal itu adalah Dokumen Palsu (dan entah mengapa digunakan untuk hal-hal yang mendukung teori mereka?), sebab kategori dokumen disana termasuk pada kategori "Pseudo" (yang artinya adalah palsu) mungkin setara dengan Injil Thomas yang juga dalam kategori tulisan "Pseudo", dengan demikian sumber dari dokumen kategori "Pseudo" gugur dengan sendirinya.
1Yoh 2:21
...tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran...
Pertama-tama yang perlu dijelaskan adalah bahwa Gereja Orthodox Timur mengakui Rasul Petrus sebagai Primus Inter Pares (yang utama diantara “among” yang sederajat, bukan yang utama atas “over” yang sederajat), ini adalah bentuk pengertian bagi gelar lainnya, yakni: Pangeran diantara para rasul, Rasul yang mulia dan ternama, Rasul yang utama (Chief), Simbol para rasul, Mahkota para rasul, Yang pertama di dalam Gereja, Pengarah Paduan (Coryphaeus, Leader of Choir), Mulut Para Rasul, dsb. Juga Rasul Petrus dikatakan sebagai kepala atau pemimpin dalam arti “leader” atau pengarah, dan bukan sebagai pemimpin dalam arti “absolute ruler” atau penguasa mutlak.
1) Klaim Kutipan St.Ignatius dari Antiokhia (107 M)
834. Gereja-gereja lokal adalah katolik dalam arti kata yang sebenarnya oleh persekutuan dengan salah satu darinya: dengan Gereja Roma "yang mengetuai dalam cinta" (Ignasius dari Antiokia, Rom 1, 1).
[Katekismus Katolik Roma. http://www.ekaristi.org/kat/index.php?q=822-855]
Apologia:
Teks Inggris yang dimaksud kutipan adalah sebagai berikut,
...the Church which is beloved and enlightened by the will of Him that wills all things which are according to the love of Jesus Christ our God, which also presides in the place of the region of the Romans, ... and which presides over love,...
Translate:
...Gereja yang dikasihi dan diterangi oleh kehendakNya yang mana semua kehendak-kehendak itu menurut kasih Yesus Kristus, Allah kita, yang mana juga memimpin pada tempat wilayah Roma,... dan yang memimpin atas kasih,...
[St.Ignatius dari Antiokhia.Surat Roma.Salam]
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa arti dari “memimpin” disana bukanlah sebagai penguasa mutlak melainkan sebagai pengarah dan pemberi nasehat.
2) Klaim Kutipan St.Irenaeus dari Lyons (180 M)
834. "Setiap Gereja, artinya umat beriman dari mana-mana, harus sependapat dengan Gereja ini karena kedudukannya yang istimewa" (Ireneus, haer. 3,3,2; dikutip oleh Konsili Vatikan I: DS 3057)
[Katekismus Katolik Roma. http://www.ekaristi.org/kat/index.php?q=822-855]
Teks Inggris yang dimaksudkan kutipan adalah sebagai berikut,
...Church founded and organized at Rome by the two most glorious apostles, Peter and Paul; as also [by pointing out] the faith preached to men, which comes down to our time by means of the successions of the bishops. For it is a matter of necessity that every Church should agree with this Church, on account of its preeminent authority...
Translate:
1) (by: Katolik Roma) ….lihatlah penerus dari para uskup dari yang terbesar dan dari gereja yang paling terdahulu yang diketahui oleh semua orang, didirikan dan diatur di Roma oleh dua rasul yang terbesar, Petrus dan Paulus; Gereja, di mana mempunyai tradisi dan iman yang terus-menerus diturunkan kepada kami setelah diberitahukan kepada semua orang oleh para rasul. Bersama dengan Gereja ini, karena kebesaran asalnya, semua gereja harus setuju...
2) (by: Daniel Fs) ...Gereja yang telah didirikan dan diatur di Roma oleh dua Rasul yang termulia, Petrus dan Paulus; sebagaimana juga [oleh petunjuk] iman dikabarkan kepada manusia, yang mana diturunkan kepada masa kita oleh mata rantai para uskup. Sebab itu adalah suatu hal yang perlu bahwa setiap Gereja seharusnya sepakat (?) dengan Gereja ini, dalam rangka wibawanya yang unggul...
[St.Irenaeus. Adversus Haereses. Book III Chapter 3 Verse 2]
Apologia:
Adversus Haereses karya St.Irenaeus aslinya dan awalnya ditulis dalam bahasa Yunani pada sekitar tahun 180 Masehi dengan judul Κατὰ αἱρέσεων (Kata Aireseon) yang kemudian baru disalin terjemahkan dalam bahasa Latin pada abad ketiga, demikianlah bunyi manuskrip dalam bahasa Latinnya,
Latin:
...a gloriosissimis duobus apostolis Petro et Paulo Romae fundatae et constitutae Ecclesiae, eam quam habet ab apostolis traditionem et adnuntiatam hominibus fidem per successiones episcoporum peruenientem usque ad nos indicantes, confundimus omnes eos qui quoquo modo, uel per sibiplacentiam uel uanam gloriam uel per caecitatem et sententiam malam, praeter quam oportet colligunt: Ad hanc enim ecclesiam propter potiorem principalitatem necesse est omnem convenire ecclesiam...
Kata “sepakat” (agree) disana dalam bahasa Latinnya adalah “Convenire” yang berasal dari kata “Convenio”, menurut kamus bahasa Latin-Indonesia artinya:
1) datang berkumpul.
2) setuju/sepakat.
[Kamus Latin-Indonesia.Poerwadarminta & Adisubrata.Kanisius.1969.halaman 193-194]
Gereja Katolik Roma nampaknya menafsirkan “convenire” disana sebagai “sepakat” (Inggris: Agree) karena adanya makna ganda dalam kata “convenio” namun dalam pandangan Gereja Orthodox Timur yang sejak semula mengemban ajaran dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa asli dari penulisan Adversus Haereses, kata Convenire disana dengan jelas mengacu pada makna yang pertama yakni “datang berkumpul” (Inggris: Convene) untuk meminta pertimbangan nasehat atau untuk meminta restu diadakannya Konsili Ekumenis (sebab Konsili Ekumenis diadakan dan dipimpin oleh seorang Primus Inter Pares yang waktu itu adalah Gereja Roma) sehingga terjemahan yang lebih tepat adalah sebagai berikut,
...Church founded and organized at Rome by the two most glorious Apostles, Peter and Paul; as also [by pointing out] the Faith preached to men, which comes down to our time by means of the successions of the bishops. For it is a matter of necessity that every Church should convene with this Church, on account of its preeminent authority...
Translate:
...Gereja yang didirikan dan diatur di Roma oleh dua Rasul yang termulia, Petrus dan Paulus; sebagaimana juga [oleh petunjuk] iman dikabarkan kepada manusia, yang mana diturunkan kepada masa kita oleh mata rantai para uskup. Sebab itu adalah suatu hal yang perlu bahwa setiap Gereja seharusnya datang berkumpul bersama Gereja ini, dalam rangka wibawanya yang unggul...
[St.Irenaeus. Adversus Haereses. Book III Chapter 3 Verse 2]
Hal ini dengan jelas dinyatakan dalam Ensiklik Patriarkh Timur kepada Paus Roma Pius IX pada tahun 1848,
13. His Holiness says that the Bishop of Lyons, St. Irenaeus, writes in praise of the Church of Rome: "That the whole Church, namely, the faithful from everywhere, must come together in that Church,...
Translate:
13. Bapa Suci berkata bahwa Uskup Lyons, St.Irenaeus, menuliskan dalam pujiannya pada Gereja Roma: “Bahwa seluruh Gereja, yang disebut sebagai umat beriman dari manapun, harus datang berkumpul pada Gereja itu,...
[Ensiklik Patriarkh Timur kepada Paus Roma Pius IX. Tahun 1848]
Jadi berdasarkan apa yang dipahami Gereja Orthodox Timur itu, Paus Roma yang kala itu menyandang gelar Primus Inter Pares hanya sebagai suatu sumber nasehat dan bukan merujuk pada kuasa mutlak yang secara ex-cathedra tak dapat salah (Infalibel) sehingga harus dituruti Gereja Semesta (Universal/Katolik).
3) Klaim Kutipan St.Siprianus dari Karthago (252 M)
(by: Katolik Roma) Would the heretics dare to come to the very seat of Peter whence apostolic faith is derived and whither no errors can come? (Letters 59 [55], 14).
Translate:
(by: Katolik Roma) Apakah bidat berani datang ke tempat duduk yang agung dari takhta kerasulan di mana iman Petrus berasal dan yang mana tidak ada kesalahan bisa datang? (Letters 59 [55], 14).
Apologia:
Ini adalah bentuk penggubahan yang jauh maknanya dari teks sebenarnya (entah mengapa diubah sampai sebegitu jauhnya dari teks asli) dan hal ini nampaknya sudah tersebar luas di Internet bahkan kaum klerus Katolik Roma pun kadangkala mengutipnya dan mengiranya benar, teks Latin dan Inggris yang dimaksudkan kutipan tersebut sebenarnya adalah sebagai berikut,
Latin:
...post ista adhuc pseudoepiscopo sibi ab haereticis constituto nauigare audent, et ad Petri Cathedram adque ad ecclesiam principalem unde unitas sacerdotalis exorta est ab schismaticis et profanis litteras ferre, nec cogitare eos esse Romanos, quorum fides Apostolo praedicante laudata est, ad quos perfidia habere non possit accessum...
Inggris:
...with a false bishop appointed for themselves by heretics, they dare even to set sail and carry letters from schismatics and blasphemers to the chair of Peter and to the principal church, in which sacerdotal unity took its rise; nor did they take thought that these are Romans, whose faith was praised by the preaching Apostle, and among whom perfidy could have no access...
Translate:
...dengan seorang uskup palsu yang ditahbiskan untuk diri mereka sendiri oleh kaum bidat, bahkan mereka berani untuk berlayar, dan membawa surat-surat dari kaum skismatik dan para penghujat kepada takhta Petrus dan kepada gereja yang utama, dari mana kesatuan imamat telah muncul; tidak pula memikirkan bahwa mereka itu adalah umat Roma, yang imannya telah dipuji oleh pemberitaan sang Rasul, yang kepadanya pengkhianatan tidak memiliki jalan masuk...
[St.Siprianus dari Karthago. Letter 59 [55], 14 pada Kornelius dari Roma]
Yang dimaksud dengan frase “adalah umat Roma, yang imannya telah dipuji secara terbuka oleh sang rasul, yang kepadanya pengkhianatan tidak memiliki jalan masuk” itu mengacu pada Gereja Roma pada zaman dahulu yakni waktu para rasul masih hidup (karena disana tertulis dipuji oleh sang rasul artinya sang rasul masih hidup, telah dipuji oleh pemberitaannya artinya hal itu telah terdengar oleh semua orang, dan pengkhianatan tidak memiliki jalan masuk artinya adalah ketaatan dari Gereja Roma waktu era para rasul sehingga hal ini membuat Rasul bersukacita), hal ini tercatat dalam Kitab Suci sebagai berikut:
Rm 16:19
19. Kabar ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu...
Dengan demikian kita memang mengakui bahwa pengkhianatan itu tidak memiliki jalan masuk pada Gereja Roma saat era para rasul itu (namun bukan berarti tak dapat salah di kemudian hari); hal ini perlu diingatkan oleh St.Siprianus kepada kaum skismatik dan heretik waktu itu bahwa oleh karena ketaatannya di masa lampau itulah Gereja Roma mendapatkan kehormatannya sebagai Primus Inter Pares (pada tulisan lainnya St.Siprianus menyatakan bahwa Gereja Roma saat itu mendapatkan kehormatan sebagai Primus Inter Pares) dan dengan demikian jika dibandingkan dengan kaum skismatik dan heretik yang tidak memiliki hubungan dari para rasul di masa lampau (yang bahkan kaum skismatik dan heretik pada era St.Siprianus itu belum ada saat Kitab Suci ditulis), karena itulah dalam seluruh paragraf itu jika kita baca secara lengkap disana St.Siprianus membahas mengenai Mata Rantai Rasuliah yakni antara Uskup sejati dengan uskup palsu, membandingkan antara Gereja Roma yang sudah ada sejak zaman dulu (dan yang pada era St.Siprianus tampil dengan kondisi gemilang sebagai Primus Inter Pares itu) dengan kondisi skismatik dan heretik yang tidak memiliki sejarah pada zaman para rasul melainkan baru-baru saja keluar pada era itu.
4) Klaim Kutipan St.Jerome (Hieronimus) dari Roma (376 M)
...The church is rent into three factions, and each of these is eager to seize me for its own. The influence of the monks is of long standing, and it is directed against me. I meantime keep crying: "He who clings to the chair of Peter is accepted by me."...
Translate:
(by: Katolik Roma) ...Gereja terpecah menjadi tiga faksi, dan masing-masing faksi ingin menggunakan aku untuk kepentingan masing-masing. Pengaruh para biarawan sungguh kuat, dan mencoba menentang aku. Namun aku tetap berseru: ia yang tetap berpegang teguh pada Tahta Petrus akan aku terima...
(by: Daniel Fs) ...Gereja telah terkoyak menjadi tiga golongan, dan tiap-tiapnya berhasrat untuk merebutku bagi dirinya sendiri. Pengaruh dari para biarawan sangatlah kuat, dan hal itu telah diarahkan melawanku. Sementara itu aku tetap berseru: “Ia yang melekat pada takhta Petrus telah kuterima”...
[St.Jerome. Epistula XVI Hieronymi ad Damasum Papam. 376M]
Apologia:
Pertama kita harus mengetahui bahwa St.Jerome adalah seorang Hieromonk Latin (Imam Selibat, Imam Biarawan), yang dibaptiskan di Roma selambat-lambatnya pada tahun 366 M (pada surat yang sama tertulis “I, who have received Christ’s garb in Rome” – “Aku, yang telah menerima pakaian Kristus di Roma); pada tahun-tahun dibuatnya Surat Jerome XVI pada Paus Roma Damasus itu adalah saat-saat peristiwa dimana Arianisme mulai berkembang (pada surat yang sama tertulis: “For the Arian frenzy raves, and the powers of the world support it.” – “Sebab kegilaan Arian merambah, dan kuasa-kuasa dunia menyokongnya”) sehingga hal itu menghasilkan 3 golongan (Meletius, Vitalis dan Paulinus) yang pada waktu itu berusaha untuk memperebutkan St.Jerome untuk melawan ajaran Konsili Ekumenis Nikea yang telah dianut oleh Gereja Roma, karena St.Jerome adalah seorang Biarawan Theolog yang amat cakap, bahkan oleh Latin disebut sebagai Doktor Gereja. Sehingga saat itu St.Jerome mengungkapkan kesetiaan dirinya yang masih merupakan bagian dari Gereja Roma dengan menyatakan: “Ia yang melekat pada kursi Petrus telah kuterima”. Artinya St.Jerome hendak menyatakan:
1) Dirinya bukan bagian dari 3 golongan itu, melainkan sebagai seorang Hieromonk Latin maka tetap berada taat dan setia pada pihak Gereja Roma. Oleh sebab itu pada surat sebelumnya, yakni Epistula XV St.Jerome menyatakan: “I know nothing of Vitalis; I reject Meletius; I have nothing to do with Paulinus.” [Aku tidak tahu apa-apa tentang Vitalis; aku menolak Meletius; aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Paulinus].
2) Daripada memperebutkan dirinya secara sia-sia (karena St.Jerome adalah orang yang sangat setia) maka ia menyerukan kepada mereka yang ingin sepihak (dalam rangka melawan ajaran kebenaran yang diterima dan dihidupi Gereja Roma saat itu) dengan St.Jerome (3 golongan itu) untuk kembali pada ajaran yang benar yang telah diterima Gereja Roma saat itu.
Jadi kutipan surat ini, jika dipahami secara menyeluruh (keseluruhan surat dan latar belakang sejarah) sama sekali bukan menyinggung pada masalah Supremitas Paus Roma ataupun Infalibilitas Paus Roma. Sebab menurut St.Jerome sendiri semua para rasul telah diberikan Kunci Kerajaan Sorga (St.Jerome menjelaskan bahwa didirikan di atas Petrus adalah sama halnya dengan didirikan di atas seluruh para Rasul, jadi Rasul Petrus merupakan simbol dari seluruh kerasulan yang ada, atau dengan kata lain iman Petrus adalah simbol dari ajaran para rasul) dan penerusnya yakni para Episkop memiliki derajat yang sama sehingga Rasul Petrus yang berkedudukan sebagai Primus Inter Pares itu hanya dipandang unggul dalam kehormatannya oleh sebab umurnya, sebagaimana dituliskan oleh St.Jerome:
...the Church was founded upon Peter: although elsewhere the same is attributed to all the Apostles, and they all receive the keys of the kingdom of heaven, and the strength of the Church depends upon them all alike, yet one among the twelve is chosen so that when a head has been appointed, there may be no occasion for schism. But why was not John chosen, who was a virgin? Deference was paid to age, because Peter was the elder...
Translate:
...Gereja telah didirikan atas Petrus: meskipun di tempat lain hal yang sama ditujukan kepada seluruh para Rasul, dan mereka semua menerima kunci-kunci Kerajaan Sorga, dan kekuatan dari Gereja bergantung pada mereka semuanya, meskipun salah satu dari antara dua belas telah dipilih sehingga ketika seorang kepala telah ditunjuk, maka tidak ada kesempatan bagi skisma. Namun mengapa bukan Yohanes yang dipilih, yang adalah seorang yang murni? Rasa hormatnya adalah masalah umur, karena Petrus adalah lebih tua...
[St.Jerome. Melawan Jovinianus. Buku I]
...Wherever there is a bishop, whether it be at Rome or at Engubium, whether it be at Constantinople or at Rhegium, whether it be at Alexandria or at Zoan, his dignity is one and his priesthood is one. Neither the command of wealth nor the lowliness of poverty makes him more a bishop or less a bishop. All alike are successors of the apostles...
Translate:
...Dimanapun itu ada seorang Episkop, baik itu di Roma ataupun di Engubium, baik itu di Konstantinopel atau di Rhegium, baik itu di Alexandria ataupun di Zoan, derajatnya adalah satu dan imamatnya adalah satu. Tidak juga memiliki kemakmuran atau kerendahan kemiskinan membuatnya lebih dari seorang Episkop maupun kurang dari seorang Episkop. Semuanya adalah penerus dari para rasul...
[St.Jerome. Epistula CXLVI Kepada Evangelus]
Hal ini, yakni bahwa semua Rasul menerima kunci-kunci Kerajaan Sorga itu sesuai dengan ajaran Kitab Suci pada Mat 18:18 yang menyatakan kuasa mengikat dan melepaskan itu ditujukan pada seluruh Rasul yang ada,
Mat 18:18
18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
5) Klaim Kutipan St.Yohanes Khrysostomos dari Konstantinopel (387 M)
...Peter, the mouth of all Apostles, the head of that company, the ruler of the whole world...
Translate:
...Petrus, sang mulut dari para Rasul, sang kepala dari persekutuan itu, sang penguasa dari seluruh dunia...
[De Eleemos, iii. 4; Hom. de decem mille tal. 3]
Apologia:
Pada penulisan asli Yunani yang digunakan bagi kata “the ruler” (sang penguasa) kutipan disana adalah Arkhonta yang berasal dari kata Arkhon (ἄρχων), karena tulisan St.Yohanes Khrysostomos ini berasal dari era Byzantium maka kita harus memahami arti Arkhon pada masa Byzantium itu (bukan dalam pengertian modern, apalagi dalam pengertian Gnostik), arti Arkhon pada masa Byzantium dapat mengacu pada seorang “bangsawan/ksatria (noble) yang terkemuka” atau “seorang gubernur pada wilayah provinsi”, jadi ini bukan sebutan bagi “penguasa mutlak” karena jika memang demikian seharusnya sesuai kebiasaan era Byzantium digunakan kata “Megas Arkhon” (Grand Arkhon) yang merupakan jabatan tertinggi di atas para Arkhon. Melalui pengertian ini maka kita mengetahui bahwa memang benar bahwa Rasul Petrus dalam kedudukan Primus Inter Paresnya adalah bangsawan/ksatria yang terkemuka dari seluruh dunia (sebagaimana kita ketahui dengan pasti bahwa semasa hidupnya Rasul Petrus bukanlah penguasa mutlak dari seluruh dunia -sebab penguasa mutlak seluruh dunia itu hanyalah Allah saja- melainkan secara rohani ia adalah bangsawan/ksatria yang terkemuka dari seluruh dunia).
6) Klaim Kutipan Uskup Syria Theodoret (393 M)
"For that most holy throne (Rome) has the sovereignty over the churches throughout the universe on many grounds."
Translate:
"Untuk tahta yang paling suci (Roma) memiliki kedaulatan atas gereja-gereja di seluruh alam semesta pada banyak alasan."
[Uskup Syria Theodoret, 393-458 M, Tom. iv. Epist. cxvi. Renato (dipalsukan), p. 1197]
Apologia:
Kutipan di atas adalah kutipan palsu, kutipan tersebut tidak tersedia dalam bentuk surat aslinya, kita bisa cek sama-sama bentuk aslinya ada di: http://www.newadvent.org/fathers/2707116.htm
Yang tertera pada surat aslinya adalah,
...For that holy see has precedence over all churches in the world, for many reasons;...
Translate:
(by: Daniel Fs) ...Untuk takhta suci yang diutamakan atas segala gereja-gereja di dunia, pada banyak alasan;...
[Uskup Syria Theodoret, 393-458 M,Tom.iv.Epist.cxvi.Renato]
Jadi bentuk surat aslinya bukan "sovereignty" (kedaulatan) melainkan "presedence" (yang diutamakan secara primasi kehormatan kedudukan, bukan supremasi). Dengan demikian jelaslah maksud surat itu adalah menyinggung tentang primasi kehormatan Uskup Roma sebagai yang dituakan (Primus Inter Pares) bukan tentang Supremasi mutlaknya.
7) Klaim Kutipan St.Isidore dari Seville (560 M)
(by: Oknum Katolik Roma) "We know who is in charge in the Church of Christ to the extent that we reverently, humbly, and devoutly profess more especially to give due obedience in all things to the Roman Pontiff as God's Vicar. Whoever proudly resists this principle, we decree, is altogether outside the fellowship of the faithful as a heretic."
Translate:
(by: Oknum Katolik Roma) “Kami tahu siapa yang bertanggungjawab dalam Gereja Kristus kepada keberlanjutan yang kita akui dengan hormat dan rendah hati dan dengan devosi lebih terutama untuk memberikan ketaataan dalam segala hal kepada Pontiff Roma sebagai Vikar Allah. Barangsiapa yang dengan bangga menolak prinsip ini, kami putuskan, sama sekali berada di luar persekutuan umat beriman sebagai heretik"
[St. Isidore dari Sevilla (?), Ep. ad Claud. ducem, 560 - 636 M (?)]
Apologia:
Isi dokumen tersebut berasal dari Dekrit Palsu Isidore (lagi-lagi sumber dokumen palsu digunakan) yang sebenarnya baru muncul pada abad ke-9 dengan menambahkan isi yang berkaitan dengan teori Ultramontanisme dan Supremasi Paus Roma pada kumpulan tulisan-tulisan St.Isidore dari Seville, pengarangnya memiliki nama yang mirip yakni Isidore Mercator (atau Pecator). Hal ini sudah diakui bahkan oleh New Advent sendiri,
The Decretals of the Pseudo-Isidore
False Decretals is a name given to certain apocryphal papal letters contained in a collection of canon laws composed about the middle of the ninth century by an author who uses the pseudonym of Isidore Mercator,...
Translate:
Dekrit Palsu Isidore
Dekrit palsu adalah suau nama yang diberikan pada surat apokrifa kepausan yang mengandung suatu koleksi hukum kanon yang dikarang sekitar pertengahan abad kesembilan oleh seorang penulis yang menggunakan nama samaran Isidore Mercator...
[http://www.newadvent.org/cathen/05773a.htm]
8) Klaim Kutipan St. Maximus Sang Pengaku Iman dari Konstantinopel (Confessor, 650 M)
For from the coming down of the incarnate Word amongst us, all the Churches in every part of the world have held that greatest Church alone as their base and foundation, seeing that according to the promise of Christ our Saviour, the gates of hell do never prevail against it,...
Translate:
1) (by: Katekismus Katolik Roma 834) Sejak Sabda menjadi manusia turun ke tengah kita, semua gereja-gereja kristen di mana-mana telah menganggap dan masih menganggap Gereja Besar yang ada di Roma itu sebagai basis dan dasar mereka satu-satunya, karena sesuai dengan janji Tuhan, kuasa neraka tidak akan dapat mengalahkannya...
2) (by: Daniel Fs) Sebab sejak turun menjelmaNya Sang Sabda ditengah-tengah kita, semua gereja-gereja di seluruh dunia telah berpegang bahwa Gereja terbesar itu sendiri sebagai pokok dan dasar, melihatnya sesuai janji Sang Kristus, Juruselamat kita, gerbang-gerbang neraka tidak akan menguasainya,...
[Opuscula theologica et polemica, Migne, Patr. Graec. vol. 90]
...Let him hasten before all things to satisfy the Roman See, for if it is satisfied, all will agree in calling him pious and orthodox. For he only speaks in vain who thinks he ought to persuade or entrap persons like myself, and does not satisfy and implore the blessed Pope of the most holy Catholic Church of the Romans,...
Translate:
1) (by: Katolik Roma) Oleh karenanya, jika seseorang tidak ingin dikatakan sesat, biarlah ia terhindar dari hal ini dan diatas segalanya ia harus menjaga persatuan dengan Takhta Suci Roma. Jika ia ada dalam persatuan dengannya, maka ia hendaknya diakui oleh semua dan dimanapun sebagai orang beriman dan orthodoksi (benar). Sia-sialah mereka yang mencoba untuk membujuk aku untuk mengakui kebenaran mereka yang menolak taat kepada Yang Mulia Bapa Suci Gereja Kudus Roma, karena disanalah Takhta Suci.
2) (by: Daniel Fs) ...Biarlah ia bergegas di atas segalanya untuk meyakinkan Takhta Roma, sebab jika itu telah diyakinkan, semua akan sepakat menyebutnya saleh dan orthodox. Sebab hanya berbicara dalam kesia-siaanlah ia yang berpikiran bahwa sepatutnya ia membujuk dan memikat orang-orang seperti diriku sendiri, dan tidak meyakinkan dan memohon pada Paus dari Roma dari Gereja Katolik yang tersuci,...
[Letter to Peter, in Mansi x, 692]
Apologia:
1) Pada terjemahan Katolik Roma terjadi banyak sekali bias terjemahan (banyak kali mereka menambahkan kata "Roma" sebagai bentuk tafsiran pribadi mereka) yang dipaksakan entah dengan tujuan apa.
2) Pada sumber Opuscula Theologica Et Polemica, meskipun pada paragraf sebelumnya membahas mengenai gereja partikular Roma, namun jika melihat pada frase “that greatest Church” (Gereja terbesar itu) disana memiliki perbedaan makna (bukan mengacu pada Gereja Roma saja) karena surat ini dibuat setelah Konsili Ekumenis dengan demikian frase “that greatest Church” (Gereja terbesar itu) secara lebih tepat mengacu pada seluruh gereja yang mengakui keputusan Konsili Ekumenis.
3) Pada sumber Letter to Peter, sama sekali disana tidak disinggung tentang persatuan dengan Takhta Suci Roma seperti yang diterjemahkan oleh pihak Katolik Roma, melainkan dikatakan bahwa perlunya meyakinkan Takhta Roma untuk mencapai kesepakatan, dalam hal ini lebih tepat yang dibahas disana adalah mekanisme Konsili Ekumenis dan juga kebiasaan kuno Gereja Partikular untuk meminta nasehat kepada penyandang Primus Inter Pares.
4) Kedua Kutipan tersebut berasal dari klaim surat St.Maximus Confessor yang ditulis di Roma menggunakan bahasa Latin, padahal dalam seluruh karya-karya tulisnya St. Maximus Confessor yang adalah orang Konstantinopel itu selalu menggunakan bahasa Yunani dengan demikian sebenarnya diduga kuat bahwa kedua surat ini adalah palsu.
The "Letter to Peter," in fact, survives only in extracts and only in Latin....Needless to say, as quickly as the Latins use this text, equally quickly we Orthodox reject it as false....
Translate:
Surat pada Petrus (Letter to Peter), pada kenyataannya, hanya ada dalam ekstrak-ekstrak dan hanya dalam Latin....Tiada gunanya dikatakan, secepat kaum Latin menggunakan tulisan ini, sama cepatnya kami Orthodox menolaknya sebagai kepalsuan...
[ http://www.saintjonah.org/articles/maximos1.htm]
9) Klaim Kutipan Kanon Konsili Nikea
(by: Oknum Katolik Roma) "Ini adalah kehendak dari sinode ekumenis bahwa segala sesuatu yang tidak dilaksanakan dengan adil oleh seorang metropolitan atau uskup lainnya, maka Patriark memiliki kuasa untuk memutuskan berdasarkan otoritasnya. Karena dia berada di atas rekan-rekan sejawatnya, dan semua uskup adalah anak-anak warisanNya. Kehormatan metropolitan adalah seperti halnya saudara yang lebih tua yang menemukan dirinya diantara saudara-saudaranya yang lain. Kehormatan seorang Patriark adalah seperti seorang ayah yang memiliki otoritas atas anak-anaknya. Dan seperti patriark yang memiliki kuasa untuk melakukan semua apa yang dia mau untuk kebaikan kekuasaan otoritasnya, demikian juga dia dari Roma (Paus) akan memiliki kuasa atas semua patriark seperti Petrus Agung atas seluruh komunitas. Karena dia juga memiliki jabatan Petrus dalam Gereja Roma. Pelanggaran (dari kanon ini) dikutuk oleh sinode ekumenis."
[Kanon Pseudo-Nicene]
Apologia:
Dari kategori dokumen saja kita sudah bisa katakan dengan mudah bahwa hal itu adalah Dokumen Palsu (dan entah mengapa digunakan untuk hal-hal yang mendukung teori mereka?), sebab kategori dokumen disana termasuk pada kategori "Pseudo" (yang artinya adalah palsu) mungkin setara dengan Injil Thomas yang juga dalam kategori tulisan "Pseudo", dengan demikian sumber dari dokumen kategori "Pseudo" gugur dengan sendirinya.
1Yoh 2:21
...tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran...