Sakramen Pengakuan Dosa [by: Fr.Dn.Damaskinos Arya]
Date: 16 Desember 2010
Sebagai orang-orang yang beriman dalam Gereja Katolik yang Orthodox kita percaya kepada 7 Sakramen Gereja, kita harus terus mengimani Sakramen yang adalah anugerah yang tak ternilai yang diberikan Kristus yang bangkit kepada Gereja-Nya. Sakramen pengakuan dosa adalah salah satunya, sakramen yang mengagumkan dan merupakan aliran rahmat yang tak ternilai harganya. Sakramen yang menyatakan bahwa Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.
Dalam Gereja Orthodox Sakramen Pengakuan Dosa dilaksanakan di depan Icon Tuhan Sang Kristus dan Imam di samping jemaat yang mengaku dosa untuk membimbing, mendoakan jemaat yang mengaku agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya. Jemaat berlutut di depan icon Sang Kristus perlambang pertobatan penuh dan Hanya Tuhanlah sang pemberi pengampunan dosa.
“Tuhan menghendaki bahwa murid-murid-Nya memiliki kuasa besar, Ia menghendaki agar pelayan-pelayan-Nya yang hina itu atas nama-Nya melaksanakan apa saja yang Ia lakukan sewaktu Ia hidup di dunia”
- St. Ambrosius -
“ Para imam telah menerima kuasa yang Allah tidak berikan baik kepada para malaikat maupun kepada malaikat agung…Tuhan mengukuhkan di atas sana segala sesuatu yang para imam lakukan di atas dunia ini”.
- St. Yohanes Krisostomos -
Tuhan memberikan kepada para rasul kuasa-Nya sendiri untuk mengampuni dosa, ia juga memberi kepada mereka otoritas untuk mendamaikan para pendosa dengan Gereja. Aspek Gerejani dari tugas ini terutama kelihatan dalam perkataan meriah Kristus kepada Simon Petrus “Kepadamu akan Ku berikan kunci kerajaan Sorga, apa yang kau ikat di dunia akan terikat di Sorga, apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga” (Mat. 16 : 19).
“Jika seorang imam mengampuni sebuah dosa, dia memakai kekuasaan yang lebih besar dari kekuasaan Allah, yang dipakai untuk menciptakan dunia. Rahmat yang diberikan dalam pengakuan itu sebanding dengan kekuasaan ilahi itu”.
- St. Agustinus -
Dosa memisahkan manusia dengan Allah, dengan sesama dan dengan dirinya sendiri. Dosa melukai hati Allah, melukai sesama dan melukai diri sendiri. Sedangkan sakramen tobat mendamaikan manusia dengan Allah, dengan sesama dan dengan diri sendiri. Dosa melukai Gereja sebagai persekutuan umat Allah, sedangkan sakramen tobat mendamaikan manusia dengan Gereja, Gereja menerima kembali si pendosa dalam pangkuannya, ke dalam persekutuannya.
Yohanes 20:22
22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.
Sebagai orang-orang yang beriman dalam Gereja Katolik yang Orthodox kita percaya kepada 7 Sakramen Gereja, kita harus terus mengimani Sakramen yang adalah anugerah yang tak ternilai yang diberikan Kristus yang bangkit kepada Gereja-Nya. Sakramen pengakuan dosa adalah salah satunya, sakramen yang mengagumkan dan merupakan aliran rahmat yang tak ternilai harganya. Sakramen yang menyatakan bahwa Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.
Dalam Gereja Orthodox Sakramen Pengakuan Dosa dilaksanakan di depan Icon Tuhan Sang Kristus dan Imam di samping jemaat yang mengaku dosa untuk membimbing, mendoakan jemaat yang mengaku agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya. Jemaat berlutut di depan icon Sang Kristus perlambang pertobatan penuh dan Hanya Tuhanlah sang pemberi pengampunan dosa.
“Tuhan menghendaki bahwa murid-murid-Nya memiliki kuasa besar, Ia menghendaki agar pelayan-pelayan-Nya yang hina itu atas nama-Nya melaksanakan apa saja yang Ia lakukan sewaktu Ia hidup di dunia”
- St. Ambrosius -
“ Para imam telah menerima kuasa yang Allah tidak berikan baik kepada para malaikat maupun kepada malaikat agung…Tuhan mengukuhkan di atas sana segala sesuatu yang para imam lakukan di atas dunia ini”.
- St. Yohanes Krisostomos -
Tuhan memberikan kepada para rasul kuasa-Nya sendiri untuk mengampuni dosa, ia juga memberi kepada mereka otoritas untuk mendamaikan para pendosa dengan Gereja. Aspek Gerejani dari tugas ini terutama kelihatan dalam perkataan meriah Kristus kepada Simon Petrus “Kepadamu akan Ku berikan kunci kerajaan Sorga, apa yang kau ikat di dunia akan terikat di Sorga, apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga” (Mat. 16 : 19).
“Jika seorang imam mengampuni sebuah dosa, dia memakai kekuasaan yang lebih besar dari kekuasaan Allah, yang dipakai untuk menciptakan dunia. Rahmat yang diberikan dalam pengakuan itu sebanding dengan kekuasaan ilahi itu”.
- St. Agustinus -
Dosa memisahkan manusia dengan Allah, dengan sesama dan dengan dirinya sendiri. Dosa melukai hati Allah, melukai sesama dan melukai diri sendiri. Sedangkan sakramen tobat mendamaikan manusia dengan Allah, dengan sesama dan dengan diri sendiri. Dosa melukai Gereja sebagai persekutuan umat Allah, sedangkan sakramen tobat mendamaikan manusia dengan Gereja, Gereja menerima kembali si pendosa dalam pangkuannya, ke dalam persekutuannya.
Yohanes 20:22
22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.