Perihal Natal 25 Desember [by: Daniel Fs, S.Psi]
Date: 15 Desember 2013
Pokok pembahasan dalam artikel ini antara lain:
1) Apakah itu Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Kalender Ibrani?
2) Bagaimana Kitab Suci berbicara mengenai Natal?
3) Bagaimana Tradisi Rasuli berbicara mengenai Natal?
4) Apologetika Tuduhan Kepalsuan Natal 25 Desember.
a) Perayaan Sol Invictus?
b) Kain Lampin & Gembala di Padang?
c) Zakharia sebagai Imam Besar & Undian Pelayanan?
d) Sukkot (Pondok Daun) adalah hari kelahiran Sang Kristus?
5) Homili Natal Paus Roma St.Leo Agung (Khotbah 21).
I. Apakah itu Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Kalender Ibrani?
Kalender Julian adalah kalender yang digunakan sejak tahun 56 SM menetapkan bahwa 1 tahun kalender terdiri atas 365,25 hari, sedangkan Kalender Gregorian adalah kalender yang digunakan sejak tahun 1582 sampai sekarang (tahun 2013) dalam dunia Internasional yang menetapkan bahwa 1 tahun kalender terdiri atas 365,2425 hari. Jika dibandingkan kala revolusi bumi terhadap matahari maka satu kali bumi mengorbit pada matahari memakan waktu 365,25633666 hari.
Secara presisi memang kedua patokan kalender meleset dari revolusi bumi terhadap matahari namun dari segi pendekatan terdekat maka kalender Julian lebih mendekati kala revolusi bumi terhadap matahari, yakni selisih 0,00633666 hari yakni kurang lebih 9 menit dalam satu tahun sementara kalender Gregorian memiliki selisih yang lebih banyak yakni kurang lebih 20 menit dalam satu tahun jika dibandingkan dengan kala revolusi bumi terhadap matahari. Pada masa sekarang (tahun 2013) ini selisih antara kalender Julian dan kalender Gregorian mencapai selisih waktu 13 hari (jadi jika Natal yang adalah kelahiran Kristus tanggal 25 Desember pada kalender Julian akan sama dengan tanggal 7 Januari pada kalender Gregorian), dan akan bertambah menjadi selisih 14 hari mulai tahun 2101.
Karena kalender Julian ini sudah digunakan 56 tahun Sebelum Masehi maka tidak mengherankan jika pada zaman Kristus, para rasul, bapa Gereja dan khalayak umum menggunakan kalender Julian ini sebagai standar waktu mereka. Jadi segala data yang akan dikemukakan selanjutnya jika berasal dari waktu dibawah tahun 1582 maka mengacu pada penanggalan kalender Julian sedangkan jika data yang dikemukakan berasal dari waktu diatas tahun 1582 maka mengacu pada penanggalan kalender Gregorian.
Jika kalender Julian dan kalender Gregorian mengacu pada standar peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) maka berbeda dengan kalender Ibrani yang mengacu pada standar peredaran bulan mengelilingi bumi. Cara penanggalan Ibrani yang digunakan pada zaman Kristus dan para rasul adalah mengikuti penanggalan Ibrani setelah pembuangan ke Babel, adapun penanggalan Ibrani itu adalah sebagai berikut:
Pokok pembahasan dalam artikel ini antara lain:
1) Apakah itu Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Kalender Ibrani?
2) Bagaimana Kitab Suci berbicara mengenai Natal?
3) Bagaimana Tradisi Rasuli berbicara mengenai Natal?
4) Apologetika Tuduhan Kepalsuan Natal 25 Desember.
a) Perayaan Sol Invictus?
b) Kain Lampin & Gembala di Padang?
c) Zakharia sebagai Imam Besar & Undian Pelayanan?
d) Sukkot (Pondok Daun) adalah hari kelahiran Sang Kristus?
5) Homili Natal Paus Roma St.Leo Agung (Khotbah 21).
I. Apakah itu Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Kalender Ibrani?
Kalender Julian adalah kalender yang digunakan sejak tahun 56 SM menetapkan bahwa 1 tahun kalender terdiri atas 365,25 hari, sedangkan Kalender Gregorian adalah kalender yang digunakan sejak tahun 1582 sampai sekarang (tahun 2013) dalam dunia Internasional yang menetapkan bahwa 1 tahun kalender terdiri atas 365,2425 hari. Jika dibandingkan kala revolusi bumi terhadap matahari maka satu kali bumi mengorbit pada matahari memakan waktu 365,25633666 hari.
Secara presisi memang kedua patokan kalender meleset dari revolusi bumi terhadap matahari namun dari segi pendekatan terdekat maka kalender Julian lebih mendekati kala revolusi bumi terhadap matahari, yakni selisih 0,00633666 hari yakni kurang lebih 9 menit dalam satu tahun sementara kalender Gregorian memiliki selisih yang lebih banyak yakni kurang lebih 20 menit dalam satu tahun jika dibandingkan dengan kala revolusi bumi terhadap matahari. Pada masa sekarang (tahun 2013) ini selisih antara kalender Julian dan kalender Gregorian mencapai selisih waktu 13 hari (jadi jika Natal yang adalah kelahiran Kristus tanggal 25 Desember pada kalender Julian akan sama dengan tanggal 7 Januari pada kalender Gregorian), dan akan bertambah menjadi selisih 14 hari mulai tahun 2101.
Karena kalender Julian ini sudah digunakan 56 tahun Sebelum Masehi maka tidak mengherankan jika pada zaman Kristus, para rasul, bapa Gereja dan khalayak umum menggunakan kalender Julian ini sebagai standar waktu mereka. Jadi segala data yang akan dikemukakan selanjutnya jika berasal dari waktu dibawah tahun 1582 maka mengacu pada penanggalan kalender Julian sedangkan jika data yang dikemukakan berasal dari waktu diatas tahun 1582 maka mengacu pada penanggalan kalender Gregorian.
Jika kalender Julian dan kalender Gregorian mengacu pada standar peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) maka berbeda dengan kalender Ibrani yang mengacu pada standar peredaran bulan mengelilingi bumi. Cara penanggalan Ibrani yang digunakan pada zaman Kristus dan para rasul adalah mengikuti penanggalan Ibrani setelah pembuangan ke Babel, adapun penanggalan Ibrani itu adalah sebagai berikut:
Jadi pada tahun-tahun umumnya, kalender Ibrani hanya memiliki 354 hari dalam setahun sehingga setiap periode tahun-tahun tertentu ditambahkan 30 hari pada bulan Adar sehingga durasinya menjadi 59 hari.
II. Bagaimana Kitab Suci Berbicara Mengenai Natal?
Kronologis penentuan bulan kelahiran Kristus dapat ditentukan dari jadwal pelayanan Imam Zakharia yang tercatat dalam Injil Lukas,
Luk 1:9-10, 21
9. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
10. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
21. Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
Saat itu yang masuk ke dalam Bait Suci hanyalah Imam Zakharia seorang diri (oleh karena itu dikatakan dalam ayat 21 bahwa orang-orang lainnya yang menantikan Imam Zakharia menjadi heran mengapa ia begitu lama berada di dalam Bait Suci/Kemah Pertemuan), Kitab Suci mencatat aturan pelayanan yang demikian (sendirian) dalam kitab Imamat, sebagai berikut:
Im 16:17
17. Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
Lalu kegiatan yang dilakukan dalam Luk 1:9 dimana ia harus membakar ukupan juga tercermin dalam aturan Imamat. sebagai berikut:
Im 16:12-13
12. Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
13. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa Imam Zakharia sedang melayani pada hari raya Yom Kippur (pendamaian), sebagai Imam yang berdoa pada hari raya pendamaian, ia tidak berdoa bagi hadirnya seorang anak baginya sendiri, namun ia berdoa bagi pendamaian dosa seluruh umat Israel, hal ini dikuatkan oleh perkataan malaikat Gabriel bahwa ia sedang berdoa pada hari raya pendamaian,
Luk 1:13
13. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Luk 1:13 tentu menyiratkan bahwa Imam Zakharia saat itu bukan berdoa bagi mengandungnya St.Elisabet, melainkan ia berdoa dengan sungguh-sungguh pada hari raya Yom Kippur untuk pendamaian dosa seluruh umat Israel, dan hal ini dikabulkan dengan dikirimnya Sang Perintis Jalan yang berseru-seru atas pendamaian dosa manusia (Mrk 1:4, jadi bukan sesederhana itu meminta doa seorang anak). Menurut Im 16:29 perayaan Yom Kippur (hari raya pendamaian) ini jatuh pada tanggal 10 bulan 7 (Tisyri) kalender Ibrani (atau bulan September/Oktober pada kalender modern), perayaan ini paralelnya pada masa sekarang tepat diperingati sebagai hari konsepsi Sang Perintis Jalan St.Yohanes Pembaptis pada tanggal 23 September kalender Julian sehingga jika kita hitung 9 bulan maka kelahiran St. Yohanes Pembaptis jatuh pada bulan Juni yang sekarang diperingati sebagai hari kelahiran Sang Perintis Jalan St. Yohanes Pembaptis pada tanggal 24 Juni kalender Julian (lebih dalam dapat dibaca klik disini: Hari-Hari Ibadah). Enam bulan kemudian, yakni pada bulan Nisan (Maret/April) malaikat Gabriel datang memberitahukan kabar sukacita kepada Sang Theotokos, sebagaimana ada tertulis:
Luk 1:26
26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
36. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Jadi makna Luk 1:26 bukanlan bulan ke-6 kalender Ibrani (Elul) namun berdasarkan konteks sebelumnya mengacu pada bulan ke-6 mengandungnya St. Elisabet. Jadi jika kita ambil hitungan 9 bulan mengandungnya Sang Theotokos Maria maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Sang Kristus dilahirkan jatuh pada bulan Kislev akhir (Desember) atau Tebet awal (juga Desember), lihat Diagram Kronologi (Diagram Kronologi menggunakan asumsi bahwa pemberitahuan malaikat Gabriel terjadi pada pertengahan bulan Maret) dibawah agar lebih jelas.
II. Bagaimana Kitab Suci Berbicara Mengenai Natal?
Kronologis penentuan bulan kelahiran Kristus dapat ditentukan dari jadwal pelayanan Imam Zakharia yang tercatat dalam Injil Lukas,
Luk 1:9-10, 21
9. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
10. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
21. Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
Saat itu yang masuk ke dalam Bait Suci hanyalah Imam Zakharia seorang diri (oleh karena itu dikatakan dalam ayat 21 bahwa orang-orang lainnya yang menantikan Imam Zakharia menjadi heran mengapa ia begitu lama berada di dalam Bait Suci/Kemah Pertemuan), Kitab Suci mencatat aturan pelayanan yang demikian (sendirian) dalam kitab Imamat, sebagai berikut:
Im 16:17
17. Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
Lalu kegiatan yang dilakukan dalam Luk 1:9 dimana ia harus membakar ukupan juga tercermin dalam aturan Imamat. sebagai berikut:
Im 16:12-13
12. Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
13. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa Imam Zakharia sedang melayani pada hari raya Yom Kippur (pendamaian), sebagai Imam yang berdoa pada hari raya pendamaian, ia tidak berdoa bagi hadirnya seorang anak baginya sendiri, namun ia berdoa bagi pendamaian dosa seluruh umat Israel, hal ini dikuatkan oleh perkataan malaikat Gabriel bahwa ia sedang berdoa pada hari raya pendamaian,
Luk 1:13
13. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Luk 1:13 tentu menyiratkan bahwa Imam Zakharia saat itu bukan berdoa bagi mengandungnya St.Elisabet, melainkan ia berdoa dengan sungguh-sungguh pada hari raya Yom Kippur untuk pendamaian dosa seluruh umat Israel, dan hal ini dikabulkan dengan dikirimnya Sang Perintis Jalan yang berseru-seru atas pendamaian dosa manusia (Mrk 1:4, jadi bukan sesederhana itu meminta doa seorang anak). Menurut Im 16:29 perayaan Yom Kippur (hari raya pendamaian) ini jatuh pada tanggal 10 bulan 7 (Tisyri) kalender Ibrani (atau bulan September/Oktober pada kalender modern), perayaan ini paralelnya pada masa sekarang tepat diperingati sebagai hari konsepsi Sang Perintis Jalan St.Yohanes Pembaptis pada tanggal 23 September kalender Julian sehingga jika kita hitung 9 bulan maka kelahiran St. Yohanes Pembaptis jatuh pada bulan Juni yang sekarang diperingati sebagai hari kelahiran Sang Perintis Jalan St. Yohanes Pembaptis pada tanggal 24 Juni kalender Julian (lebih dalam dapat dibaca klik disini: Hari-Hari Ibadah). Enam bulan kemudian, yakni pada bulan Nisan (Maret/April) malaikat Gabriel datang memberitahukan kabar sukacita kepada Sang Theotokos, sebagaimana ada tertulis:
Luk 1:26
26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
36. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Jadi makna Luk 1:26 bukanlan bulan ke-6 kalender Ibrani (Elul) namun berdasarkan konteks sebelumnya mengacu pada bulan ke-6 mengandungnya St. Elisabet. Jadi jika kita ambil hitungan 9 bulan mengandungnya Sang Theotokos Maria maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Sang Kristus dilahirkan jatuh pada bulan Kislev akhir (Desember) atau Tebet awal (juga Desember), lihat Diagram Kronologi (Diagram Kronologi menggunakan asumsi bahwa pemberitahuan malaikat Gabriel terjadi pada pertengahan bulan Maret) dibawah agar lebih jelas.
III. Bagaimana Tradisi Rasuli Berbicara Mengenai Natal?
XIII. Brethren, observe the festival days; and first of all the birthday which you are to celebrate on the twenty-fifth of the ninth month;…
Translate:
XIII. Saudara-saudara, rayakanlah hari-hari raya; yang pertama dari semuanya adalah hari lahirNya yang mana dirayakan pada tanggal 25 bulan ke-9; …
[Konstitusi Rasuli. Buku V Seksi 3. XIII. 70 M s/d 250 M]
Bulan ke-9 yang dimaksudkan dalam Konstitusi Rasuli adalah bulan ke-9 penanggalan Ibrani, dengan demikian jatuh pada bulan November/Desember, pada tahun-tahun tertentu bulan Kislev jatuh pada bulan Desember saat bulan Nisan jatuh pada bulan April.
We ought to celebrate the birth-day of our Lord on what day so ever the 25th of December shall happen.
Translate:
Kita harus merayakan kelahiran dari Tuhan kita pada hari yang telah terjadi tanggal 25 Desember.
[Uskup Kaesarea Theofilus. Hospinian, de orign Festorum Chirstianorum. 115 M s/d 181 M]
Sumber tulisan Uskup Kaesarea Theofilus pada abad kedua juga menegaskan hal yang sama bahwa tanggal 25 Desember adalah peringatan kelahiran Sang Kristus.
IV Apologetika Tuduhan Kepalsuan Natal 25 Desember
01) Perayaan Natal tanggal 25 Desember adalah adopsi hari raya peringatan dewa Saturnalia atau dewa matahari (Yunani: Helios, Latin: Sol), yang disebut perayaan Sol Invictus.
Jawab:
Perayaan Saturnalia jatuh pada tanggal 17-22 Desember jadi hari Natal bukanlah adopsi dari Perayaan Saturnalia; perayaan Sol Invictus bagi dewa matahari (Yunani: Helios, Latin: Sol) dirayakan pada tanggal 9 Agustus dan 28 Agustus namun pada tahun 274 M Kaisar Romawi Aurelius menetapkan tanggal baru bagi perayaan dewa matahari yang disebut Sol Invictus untuk menyatukan pandangan agama-agama Pagan, yakni pada tanggal 25 Desember. Jadi berdasarkan data-data di atas umat Kristen sudah jauh terlebih dahulu menggunakan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal Kristus dibandingkan penetapan oleh Kaisar Romawi Aurelius pada tahun 274 M. Lebih menarik daripada itu, Umat Yahudi merayakan hari raya Hanukkah (hari raya terang) pada tanggal 25 bulan Kislev (biasanya pada bulan Desember, dan sesekali pada bulan November, apakah dengan demikian juga hari raya Hanukkah itu merupakan adopsi Sol Invictus? Tentu tidak!), Hanukkah adalah perayaan pengudusan/pentahbisan (konsekrasi) Bait Allah yang mulai diadakan pada tahun 165 SM oleh Yudas Makabe, jika dikatakan bahwa Perjanjian Lama adalah bayangan Perjanjian Baru, maka hari kelahiran Kristus adalah Hanukkah (hari raya terang) bagi dunia sebab Kistus terang yang sejati itu telah datang ke dalam dunia.
02) Kain Lampin tidak mungkin digunakan untuk menghangatkan Sang Bayi Kristus di tengah musim dingin dan Gembala tidak mungkin menggembalakan domba di Padang saat musim dingin bersalju.
Jawab:
Pertama perlu kita sadari bahwa pada bulan Desember/Januari di Betlehem bukanlah musim dingin melainkan musim hujan (meskipun suhu mungkin cukup dingin bagi kita), yang kedua adalah kondisi Betlehem pada bulan Desember/Januari tidaklah seperti daerah Eropa yang diselimuti oleh salju tebal (salju hanya terjadi pada dataran tinggi dan daerah pegunungan saja disana pada bulan Desember/Januari) dan jarang terjadi pada dataran rendah. Sesudah mengetahui hal ini maka jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah:
a) Selain bahwa keluarga kudus itu berada dalam suatu ruangan (bukan pada padang terbuka), tentunya untuk menghangatkan Sang Bayi Kristus itu kain lampin tidak hanya sekedar diselimutkan melainkan dibalutkan berputar berkali-kali sehingga terbentuk kain lampin yang tebal pada tubuh Sang Bayi Kristus kecil itu, dengan demikian tidak ada permasalahan mengenai penggunaan kain lampin sebagai penghangat tubuh.
b) Pemberitahuan dari malaikat kepada para gembala domba ini ternyata tidaklah pada sembarangan gembala domba biasa, melainkan sesuai nubuat Kitab Suci,
Mi 4:8
8. Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem.
Mikha 4:8 adalah merupakan salah satu nubuat akan datangnya Kristus selain dari tempatnya di Betlehem (Mi 5:2), jadi dikatakan akan ada pewahyuan kepada Menara Kawanan Domba (Migdal Eder), Migdal Eder adalah suatu menara di padang Betlehem yang dibangun untuk memelihara domba-domba persembahan Bait Allah selama 24 jam dan terus menerus selama 1 tahun, jadi ini adalah tempat yang tetap dimana domba-domba tetap berada bahkan selama bulan Desember/Januari. Migdal Eder disini menjaga domba-domba dari ancaman cuaca, binatang buas dan penjahat; domba-domba itu harus dijaga dari segala cacat cela karena akan dipersembahkan sebagai korban Bait Allah. Jadi pemberitahuan malaikat itu adalah kepada gembala domba khusus dari Migdal Eder yang selalu ada di sepanjang tahun.
03) Tidak mungkin Imam Zakharia melayani Bait Suci itu pada perayaan Yom Kippur (hari raya pendamaian) sebab terdapat sistem undian dan hanya boleh Imam Besar saja yang melayani dalam Bait Suci selama Yom Kippur sedangkan Zakharia tidak pernah disebut sebagai Imam Besar, Imam Zakharia kemungkinan besar melayani pada ibadah harian Yahudi biasa.
Jawab:
Aturan Imam Besar memang seharusnya dipilih satu orang dari keturunan Harun, Imam Zakharia adalah keturunan Abia yang merupakan keturunan Harun (1Taw 24).
Luk 1:15
15. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Namun pada waktu masa penjajahan Romawi saat itu, kedaulatan Imam Besar nampaknya dikacaukan oleh pihak Romawi demi alasan politik, seringkali ada lebih dari satu Imam Besar, bahkan Herodes Agung pernah mengangkat Imam Besar bagi Israel yang adalah saudaranya untuk mengontrol kondisi politik dan melemahkan kekuatan kaum Yahudi, yakni Aristobolus III (dan beberapa lainnya malahan menjabat sebagai Raja sekaligus Imam Besar). Flavius Josephus (seorang sejarahwan kuno) mencatat bahwa pada Herodes Agung itu aturan kedaulatan Imam Besar menjadi kacau, kekacauan tesebut antara lain:
a) Terjadi banyaknya jabatan Imam Besar (Imam Besar lebih dari satu).
...However, Onias, one of the high priests,...
Translate:
...Namun, Onias, salah satu dari para imam besar,...
[Flavius Josephus.Sejarah Penghancuran Yerusalem.Buku I.1:1]
b) Pada zaman Imam Zakharia, Herodes Agung mengangkat Simon Boethusian (orang Saduki) sebagai Imam Besar. Pengangkatan orang Saduki sebagai sebagai Imam Besar biasanya membawa masalah dalam perayaan Yom Kippur sebab Yoma Yahudi yang mencatat aturan tentang perayaan Yom Kippur adalah sebagai berikut,
Ch. i.: On the high priest's seven days of preparation for his service on the Day of Atonement; how the stipulated order of the sacrificial ceremony was read to him, and how the elders impressed upon him that he should proceed only according to the prescribed order, and not in harmony with Sadducean customs...
Translate:
Ps.i.: Mengenai Imam Besar selama tujuh hari persiapan bagi pelayanannya pada Hari Pendamaian; sebagaimana urutan korban upacara telah ditetapkan dibacakan kepadanya, dan bagaimana para tua-tua terkesan kepadanya bahwa ia harus melanjutkan sesuai urutan yang ditentukan, dan tidak dalam keselarasan adat Saduki...
[Yoma Pasal I-VIII]
Jadi bila terdapat lebih dari satu Imam Besar saat itu (tidak mungkin semua Imam Besar itu lalu bersama-sama melayani dalam Yom Kippur) atau jika Imam Besar adalah dari orang Saduki namun bersikeras tidak mau meninggalkan adat Saduki dalam pelayanan Yom Kippur maka apakah dengan demikian pelayanan Yom Kippur akan ditiadakan? Tentu tidak! Pelayanan Yom Kippur akan tetap dijalankan namun dalam aturan khusus, dan sangat mungkin jika ditambahkan dalam undian pembagian tugas Imamat pelayanan Imam Besar (khusus hanya pada perayaan Yom Kippur) sebagaimana undian memang diberlakukan untuk pembagian tugas Imamat (jadi undian bukanlah secara khusus hanya memilih pelayanan persembahan ukupan saja melainkan juga diberlakukan bagi seluruh pembagian tugas Imamat).
Some of the issues addressed include those of the lottery employed to assign services to Kohanim, laws regarding the scapegoat, and the incense sacrifices performed by the Kohen Gadol in the Kodesh Kedoshim.
Translate:
Beberapa persoalan yang dibahas meliputi hal-hal dari cara undian untuk menetapkan pelayanan Kohanim (Imamat), hukum-hukum mengenai kambing hitam, dan korban ukupan yang dilakukan oleh Kohen Gadol (Imam Besar) dalam Kodesh Kedoshim (Ruang Maha Kudus).
[http://en.wikipedia.org/wiki/Yoma]
Pelayanan yang dilakukan Imam Zakharia ini nampaknya bukanlah pelayanan pembakaran ukupan pada ibadah harian Yahudi (Tamid) sebab dalam aturan pembakaran ukupan ibadah harian Yahudi itu dilakukan sebagai berikut (dijelaskan oleh Rabbi Simchah Roth dalam Tamid Pasal 6 Mishnah 1),
...the 'they' of our mishnah refers to the two priests who were involved in the offering of the incense: one of them was in charge of the embers and the other would sprinkle the incense on top of these embers on the small golden altar within the sanctuary...
Translate:
...kata "mereka" dari mishnah kita mengacu pada dua Imam yang dilibatkan dalam persembahan ukupan: salah seorang dari mereka bertanggung jawab atas bara-bara api dan yang lain akan memercikkan ukupan di atas bara-bara api ini pada mezbah emas kecil di dalam tempat kudus...
[Penjelasan Rabbi Simchah Roth pada aturan Tamid Pasal 6 Mishnah 1]
Jika ternyata dalam pembakaran ukupan ibadah harian Yahudi dilakukan oleh 2 Imam (belum lagi ada Imam-Imam lain yang bertugas di Ruang Kudus mengatur kandil, pelita dan roti kudus) maka adalah suatu kejanggalan jika Imam Zakharia melayani persembahan ukupan pada ibadah harian Yahudi, sebab hal ini akan menyebabkan bahwa intervensi malaikat akan diketahui oleh rekan pelayanannya, namun Kitab Suci tidak berbicara demikian melainkan mengindikasikan bahwa Imam Zakharia melayani persembahan ukupan sendirian saja (sehingga semua orang menunggu-nunggu di luar), dan satu-satunya dimana persembahan ukupan dilakukan sendirian saja hanyalah pada hari raya Yom Kippur oleh Imam Besar. Jadi memang Imam Zakharia adalah bukan Imam Besar yang resmi telah diangkat oleh Herodes Agung (sehingga adalah wajar jika Kitab Suci tidak menyebutkan bahwa Imam Zakharia adalah Imam Besar) melainkan Imam Besar yang diangkat secara khusus melalui undian hanya untuk melayani Yom Kippur karena keadaan genting yang memaksa demikian, ia adalah Imam Besar yang diangkat Allah dan secara tersembunyi sebagaimana aturan Imamat Harun maka meneruskan keturunannya juga sebagai Imam Besar yang terpilih Allah, St. Yohanes Pembaptis, sebagai Imam Besar dari Allah yang berseru: "Lihatlah! Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yoh 1:29), juga St.Yohanes Pembaptis pula yang dalam jalur Imamat Harun itu telah menyatakan "Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku " (Mat 3:11) telah menyatakan bahwa Sang Kristus adalah Imam Besar Agung yang lebih tinggi dari Imam Besar dari Imamat Harun, yakni berdasarkan aturan Imamat Melkisedek.
1:13 As high priest, Zacharias prayed not for a son, but for atonement of the sins of Israel (Heb 9:7).
Translate:
1:13 Sebagai Imam Besar, Zakharia berdoa bukan untuk seorang putera, namun bagi pendamaian dosa-dosa Israel (Ibr 9:7).
[Orthodox Study Bible. Lukas 1:13.halaman 1362]
04) Sang Kristus pastilah lahir pada hari raya Sukkot (Pondok Daun)?
Jawab:
Hari raya Sukkot (Pondok Daun) bukanlah hari kelahiran Sang Kristus, sebab:
a) Hari raya Sukkot dirayakan di Yerusalem setelah hari raya Yom Kippur (Pendamaian) yang umumnya dihadiri oleh sebagian besar umat Israel, sedangkan saat itu keluarga Sang Kristus berada di Betlehem, tidak mungkin pula melakukan perjalanan yang jauh saat hari raya Sukkot.
b) Pada hari raya Sukkot (Pondok Daun) diberlakukan hukum Sabat sehingga mustahil ada pengembala domba yang menggembalakan dombanya.
Im 23:34-35
34. "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
35. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
XIII. Brethren, observe the festival days; and first of all the birthday which you are to celebrate on the twenty-fifth of the ninth month;…
Translate:
XIII. Saudara-saudara, rayakanlah hari-hari raya; yang pertama dari semuanya adalah hari lahirNya yang mana dirayakan pada tanggal 25 bulan ke-9; …
[Konstitusi Rasuli. Buku V Seksi 3. XIII. 70 M s/d 250 M]
Bulan ke-9 yang dimaksudkan dalam Konstitusi Rasuli adalah bulan ke-9 penanggalan Ibrani, dengan demikian jatuh pada bulan November/Desember, pada tahun-tahun tertentu bulan Kislev jatuh pada bulan Desember saat bulan Nisan jatuh pada bulan April.
We ought to celebrate the birth-day of our Lord on what day so ever the 25th of December shall happen.
Translate:
Kita harus merayakan kelahiran dari Tuhan kita pada hari yang telah terjadi tanggal 25 Desember.
[Uskup Kaesarea Theofilus. Hospinian, de orign Festorum Chirstianorum. 115 M s/d 181 M]
Sumber tulisan Uskup Kaesarea Theofilus pada abad kedua juga menegaskan hal yang sama bahwa tanggal 25 Desember adalah peringatan kelahiran Sang Kristus.
IV Apologetika Tuduhan Kepalsuan Natal 25 Desember
01) Perayaan Natal tanggal 25 Desember adalah adopsi hari raya peringatan dewa Saturnalia atau dewa matahari (Yunani: Helios, Latin: Sol), yang disebut perayaan Sol Invictus.
Jawab:
Perayaan Saturnalia jatuh pada tanggal 17-22 Desember jadi hari Natal bukanlah adopsi dari Perayaan Saturnalia; perayaan Sol Invictus bagi dewa matahari (Yunani: Helios, Latin: Sol) dirayakan pada tanggal 9 Agustus dan 28 Agustus namun pada tahun 274 M Kaisar Romawi Aurelius menetapkan tanggal baru bagi perayaan dewa matahari yang disebut Sol Invictus untuk menyatukan pandangan agama-agama Pagan, yakni pada tanggal 25 Desember. Jadi berdasarkan data-data di atas umat Kristen sudah jauh terlebih dahulu menggunakan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal Kristus dibandingkan penetapan oleh Kaisar Romawi Aurelius pada tahun 274 M. Lebih menarik daripada itu, Umat Yahudi merayakan hari raya Hanukkah (hari raya terang) pada tanggal 25 bulan Kislev (biasanya pada bulan Desember, dan sesekali pada bulan November, apakah dengan demikian juga hari raya Hanukkah itu merupakan adopsi Sol Invictus? Tentu tidak!), Hanukkah adalah perayaan pengudusan/pentahbisan (konsekrasi) Bait Allah yang mulai diadakan pada tahun 165 SM oleh Yudas Makabe, jika dikatakan bahwa Perjanjian Lama adalah bayangan Perjanjian Baru, maka hari kelahiran Kristus adalah Hanukkah (hari raya terang) bagi dunia sebab Kistus terang yang sejati itu telah datang ke dalam dunia.
02) Kain Lampin tidak mungkin digunakan untuk menghangatkan Sang Bayi Kristus di tengah musim dingin dan Gembala tidak mungkin menggembalakan domba di Padang saat musim dingin bersalju.
Jawab:
Pertama perlu kita sadari bahwa pada bulan Desember/Januari di Betlehem bukanlah musim dingin melainkan musim hujan (meskipun suhu mungkin cukup dingin bagi kita), yang kedua adalah kondisi Betlehem pada bulan Desember/Januari tidaklah seperti daerah Eropa yang diselimuti oleh salju tebal (salju hanya terjadi pada dataran tinggi dan daerah pegunungan saja disana pada bulan Desember/Januari) dan jarang terjadi pada dataran rendah. Sesudah mengetahui hal ini maka jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah:
a) Selain bahwa keluarga kudus itu berada dalam suatu ruangan (bukan pada padang terbuka), tentunya untuk menghangatkan Sang Bayi Kristus itu kain lampin tidak hanya sekedar diselimutkan melainkan dibalutkan berputar berkali-kali sehingga terbentuk kain lampin yang tebal pada tubuh Sang Bayi Kristus kecil itu, dengan demikian tidak ada permasalahan mengenai penggunaan kain lampin sebagai penghangat tubuh.
b) Pemberitahuan dari malaikat kepada para gembala domba ini ternyata tidaklah pada sembarangan gembala domba biasa, melainkan sesuai nubuat Kitab Suci,
Mi 4:8
8. Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem.
Mikha 4:8 adalah merupakan salah satu nubuat akan datangnya Kristus selain dari tempatnya di Betlehem (Mi 5:2), jadi dikatakan akan ada pewahyuan kepada Menara Kawanan Domba (Migdal Eder), Migdal Eder adalah suatu menara di padang Betlehem yang dibangun untuk memelihara domba-domba persembahan Bait Allah selama 24 jam dan terus menerus selama 1 tahun, jadi ini adalah tempat yang tetap dimana domba-domba tetap berada bahkan selama bulan Desember/Januari. Migdal Eder disini menjaga domba-domba dari ancaman cuaca, binatang buas dan penjahat; domba-domba itu harus dijaga dari segala cacat cela karena akan dipersembahkan sebagai korban Bait Allah. Jadi pemberitahuan malaikat itu adalah kepada gembala domba khusus dari Migdal Eder yang selalu ada di sepanjang tahun.
03) Tidak mungkin Imam Zakharia melayani Bait Suci itu pada perayaan Yom Kippur (hari raya pendamaian) sebab terdapat sistem undian dan hanya boleh Imam Besar saja yang melayani dalam Bait Suci selama Yom Kippur sedangkan Zakharia tidak pernah disebut sebagai Imam Besar, Imam Zakharia kemungkinan besar melayani pada ibadah harian Yahudi biasa.
Jawab:
Aturan Imam Besar memang seharusnya dipilih satu orang dari keturunan Harun, Imam Zakharia adalah keturunan Abia yang merupakan keturunan Harun (1Taw 24).
Luk 1:15
15. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Namun pada waktu masa penjajahan Romawi saat itu, kedaulatan Imam Besar nampaknya dikacaukan oleh pihak Romawi demi alasan politik, seringkali ada lebih dari satu Imam Besar, bahkan Herodes Agung pernah mengangkat Imam Besar bagi Israel yang adalah saudaranya untuk mengontrol kondisi politik dan melemahkan kekuatan kaum Yahudi, yakni Aristobolus III (dan beberapa lainnya malahan menjabat sebagai Raja sekaligus Imam Besar). Flavius Josephus (seorang sejarahwan kuno) mencatat bahwa pada Herodes Agung itu aturan kedaulatan Imam Besar menjadi kacau, kekacauan tesebut antara lain:
a) Terjadi banyaknya jabatan Imam Besar (Imam Besar lebih dari satu).
...However, Onias, one of the high priests,...
Translate:
...Namun, Onias, salah satu dari para imam besar,...
[Flavius Josephus.Sejarah Penghancuran Yerusalem.Buku I.1:1]
b) Pada zaman Imam Zakharia, Herodes Agung mengangkat Simon Boethusian (orang Saduki) sebagai Imam Besar. Pengangkatan orang Saduki sebagai sebagai Imam Besar biasanya membawa masalah dalam perayaan Yom Kippur sebab Yoma Yahudi yang mencatat aturan tentang perayaan Yom Kippur adalah sebagai berikut,
Ch. i.: On the high priest's seven days of preparation for his service on the Day of Atonement; how the stipulated order of the sacrificial ceremony was read to him, and how the elders impressed upon him that he should proceed only according to the prescribed order, and not in harmony with Sadducean customs...
Translate:
Ps.i.: Mengenai Imam Besar selama tujuh hari persiapan bagi pelayanannya pada Hari Pendamaian; sebagaimana urutan korban upacara telah ditetapkan dibacakan kepadanya, dan bagaimana para tua-tua terkesan kepadanya bahwa ia harus melanjutkan sesuai urutan yang ditentukan, dan tidak dalam keselarasan adat Saduki...
[Yoma Pasal I-VIII]
Jadi bila terdapat lebih dari satu Imam Besar saat itu (tidak mungkin semua Imam Besar itu lalu bersama-sama melayani dalam Yom Kippur) atau jika Imam Besar adalah dari orang Saduki namun bersikeras tidak mau meninggalkan adat Saduki dalam pelayanan Yom Kippur maka apakah dengan demikian pelayanan Yom Kippur akan ditiadakan? Tentu tidak! Pelayanan Yom Kippur akan tetap dijalankan namun dalam aturan khusus, dan sangat mungkin jika ditambahkan dalam undian pembagian tugas Imamat pelayanan Imam Besar (khusus hanya pada perayaan Yom Kippur) sebagaimana undian memang diberlakukan untuk pembagian tugas Imamat (jadi undian bukanlah secara khusus hanya memilih pelayanan persembahan ukupan saja melainkan juga diberlakukan bagi seluruh pembagian tugas Imamat).
Some of the issues addressed include those of the lottery employed to assign services to Kohanim, laws regarding the scapegoat, and the incense sacrifices performed by the Kohen Gadol in the Kodesh Kedoshim.
Translate:
Beberapa persoalan yang dibahas meliputi hal-hal dari cara undian untuk menetapkan pelayanan Kohanim (Imamat), hukum-hukum mengenai kambing hitam, dan korban ukupan yang dilakukan oleh Kohen Gadol (Imam Besar) dalam Kodesh Kedoshim (Ruang Maha Kudus).
[http://en.wikipedia.org/wiki/Yoma]
Pelayanan yang dilakukan Imam Zakharia ini nampaknya bukanlah pelayanan pembakaran ukupan pada ibadah harian Yahudi (Tamid) sebab dalam aturan pembakaran ukupan ibadah harian Yahudi itu dilakukan sebagai berikut (dijelaskan oleh Rabbi Simchah Roth dalam Tamid Pasal 6 Mishnah 1),
...the 'they' of our mishnah refers to the two priests who were involved in the offering of the incense: one of them was in charge of the embers and the other would sprinkle the incense on top of these embers on the small golden altar within the sanctuary...
Translate:
...kata "mereka" dari mishnah kita mengacu pada dua Imam yang dilibatkan dalam persembahan ukupan: salah seorang dari mereka bertanggung jawab atas bara-bara api dan yang lain akan memercikkan ukupan di atas bara-bara api ini pada mezbah emas kecil di dalam tempat kudus...
[Penjelasan Rabbi Simchah Roth pada aturan Tamid Pasal 6 Mishnah 1]
Jika ternyata dalam pembakaran ukupan ibadah harian Yahudi dilakukan oleh 2 Imam (belum lagi ada Imam-Imam lain yang bertugas di Ruang Kudus mengatur kandil, pelita dan roti kudus) maka adalah suatu kejanggalan jika Imam Zakharia melayani persembahan ukupan pada ibadah harian Yahudi, sebab hal ini akan menyebabkan bahwa intervensi malaikat akan diketahui oleh rekan pelayanannya, namun Kitab Suci tidak berbicara demikian melainkan mengindikasikan bahwa Imam Zakharia melayani persembahan ukupan sendirian saja (sehingga semua orang menunggu-nunggu di luar), dan satu-satunya dimana persembahan ukupan dilakukan sendirian saja hanyalah pada hari raya Yom Kippur oleh Imam Besar. Jadi memang Imam Zakharia adalah bukan Imam Besar yang resmi telah diangkat oleh Herodes Agung (sehingga adalah wajar jika Kitab Suci tidak menyebutkan bahwa Imam Zakharia adalah Imam Besar) melainkan Imam Besar yang diangkat secara khusus melalui undian hanya untuk melayani Yom Kippur karena keadaan genting yang memaksa demikian, ia adalah Imam Besar yang diangkat Allah dan secara tersembunyi sebagaimana aturan Imamat Harun maka meneruskan keturunannya juga sebagai Imam Besar yang terpilih Allah, St. Yohanes Pembaptis, sebagai Imam Besar dari Allah yang berseru: "Lihatlah! Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yoh 1:29), juga St.Yohanes Pembaptis pula yang dalam jalur Imamat Harun itu telah menyatakan "Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku " (Mat 3:11) telah menyatakan bahwa Sang Kristus adalah Imam Besar Agung yang lebih tinggi dari Imam Besar dari Imamat Harun, yakni berdasarkan aturan Imamat Melkisedek.
1:13 As high priest, Zacharias prayed not for a son, but for atonement of the sins of Israel (Heb 9:7).
Translate:
1:13 Sebagai Imam Besar, Zakharia berdoa bukan untuk seorang putera, namun bagi pendamaian dosa-dosa Israel (Ibr 9:7).
[Orthodox Study Bible. Lukas 1:13.halaman 1362]
04) Sang Kristus pastilah lahir pada hari raya Sukkot (Pondok Daun)?
Jawab:
Hari raya Sukkot (Pondok Daun) bukanlah hari kelahiran Sang Kristus, sebab:
a) Hari raya Sukkot dirayakan di Yerusalem setelah hari raya Yom Kippur (Pendamaian) yang umumnya dihadiri oleh sebagian besar umat Israel, sedangkan saat itu keluarga Sang Kristus berada di Betlehem, tidak mungkin pula melakukan perjalanan yang jauh saat hari raya Sukkot.
b) Pada hari raya Sukkot (Pondok Daun) diberlakukan hukum Sabat sehingga mustahil ada pengembala domba yang menggembalakan dombanya.
Im 23:34-35
34. "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
35. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
V. Homili Natal Paus Roma St. Leo Agung (Khotbah 21)
A. Semua Berbagi Sukacita Natal
Yang terkasih, Juruselamat kita telah lahir hari ini: Marilah kita bergirang. Sebab pada itu tidak ada tempat bagi kesedihan, ketika kita memelihara kelahiran Sang Hidup, yang menghancurkan kekhawatiran kematian dan membawakan kita janji sukacita yang kekal. Tidak seorangpun yang ditahan dari berbagi kegembiraan ini. Nilai sukacita ini adalah satu bagi semua, karena sebagaimana Tuhan kita, Sang Penghancur dosa dan maut, menemukan tidak ada yang bebas dari dakwaan sehingga Ia datang untuk membebaskan kita semua. Biarlah para kudus bersuka ria bahwa ia mendekat kepada kemenangan. Biarlah para pendosa bergirang sebab ia diundang untuk pengampunan. Biarlah para kafir mengambil keberanian bahwa ia dipanggil untuk hidup. Sebab Sang Putera Allah dalam kegenapan waktu yang berdasarkan kedalaman ajaib dari rencana Ilahi telah ditetapkan, untuk mengambil kodrat manusia, dengan demikian mengadakan pendamaian dengan Sang Pencipta: dalam rangka bahwa si penemu kematian, si iblis, dapat ditaklukkan melalui kodrat yang telah ditaklukkanNya. Dan dalam perlawanan ini dilakukan bagi kita, pertarungan ini adalah perjuangan dalam dasar kejujuran yang agung dan ajaib; sebab Tuhan Yang Maha Kuasa telah masuk dalam daftar bersama musuhNya yang bengis, bukan dalam kemegahanNya namun dalam kesederhanaan, menghadapinya dengan wujud dan kodrat yang sama, yang benar-benar berbagi dalam kefanaan kita, meskipun itu bebas dari segala dosa. Bahwa benar kelahiran ini yang mana kita baca berbeda dari segala yang lain, tidak satupun bersih dari noda, bahkan tidak juga bagi bayi yang lahir satu hari di atas bumi (Ayb 19:4). Oleh karena itu, kelahiran yang tiada taranya itu tidak dilalui oleh hawa nafsu daging, sehingga tidak ada hukum dosa yang telah masuk. Seorang Perawan dari jalur kerajaan, tunas Daud, telah dipilih untuk diisi oleh benih suci dan mengandung Yang Ilahi - keturunan manusia, pertama-tama dalam batinnya dan kemudian dalam tubuh. Dan dalam ketidaktahuan dari rencana Sorgawi, ia (Maria) tidak menjadi gentar akan hasil yang ganjil, ia (Maria) mempelajari dari percakapan dengan malaikat bahwa yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus. Tidak pula ia (Maria) percaya bahwa itu akan merugikan kehormatannya bahwa ia akan segera menjadi Bunda Allah. Sebab bagaimana ia (Maria) dapat putus asa atas hal baru seperti kehamilan, yang kepadanya kuasa dari Yang Maha Tinggi telah dijanjikan untuk berdampak padanya. Imannya yang tersirat juga diteguhkan oleh kebenaan mujizat yang telah mendahuluinya, yakni Elisabet menerima kesuburan yang tidak terduga: dalam rangka bahwa supaya tidak ada keraguan bahwa Ia yang telah memberikan kandungan pada yang telah tandus, mampu pula memberikannya meskipun pada seorang perawan.
B. Misteri Inkarnasi Adalah Sukacita Bagi Malaikat dan Manusia
Oleh karena itu, Sang Sabda Allah, yang Dia sendiri adalah Allah, Sang Putera Allah yang sejak semula bersama-sama dengan Allah, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan dan tanpaNya tidak ada yang dijadikan (Yoh 1:1-3), dengan tujuan melepaskan manusia dari kematian kekal, telah menjadi manusia: sehingga merundukkan diriNya sendiri dalam kemanusiaan tanpa mengurangi kemegahanNya, sehingga Ia tetap seperti semula dan mengambil apa yang bukan Dia, sehingga Ia dapat menyatukan wujud sebenarnya dari seorang hamba kepada wujud yang mana Ia sejajar dengan Allah Bapa, dan mengikat kedua kodratNya bersama-sama oleh suatu perjanjian bahwa yang lebih rendah tidak akan ditelan dalam keagunganNya dan tidak pula yang lebih tinggi dirusak oleh hubungan yang baru itu. Tanpa kerusakan bagi tiap-tiap sifat kedua hakekat (substansi) yang hadir bersama dalam satu orang, kemegahan mengambil kesederhanaan, kekuatan mengambil kelemahan, kekekalan mengambil kefanaan: Dan bagi pembayaran hutang atas keadaan kita, kodrat yang tak terganggu gugat telah disatukan dengan kodrat yang mungkin, Allah sejati dan manusia sejati telah digabungkan dalam satu wujud satu Tuhan, sehingga oleh karena itu layak dengan kebutuhan perkara kita, Pengantara yang satu dan sama antara Allah dan manusia, Manusia Kristus Yesus, dapat mati oleh yang satu dan bangkit kembali oleh yang lain.
Tepat pada kelahiran Juruselamat kita, diberitahukan bahwa kemurnian Sang Perawan tidaklah rusak, karena mengandung Sang Kebenaran adalah menjaga kehormatan. Jadi yang terkasih, hari kelahiran akan menjadi Kuasa Allah dan Hikmat Allah bahkan Kristus, dimana Ia menjadi seperti salah satu dari kita dalam kemanusiaan dan melampaui kita dalam kodrat Ilahi. Sebab kecuali jika Ia adalah Allah sejati maka Ia tidak dapat membawa suatu obat bagi kita dan kecuali jika Ia adalah manusia sejati maka Ia tidak dapat memberikan teladan kepada kita. Oleh karena itu sukacita kidungan malaikat ketika Tuhan lahir adalah demikian, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Luk 2:14). Sebab mereka melihat bahwa Yerusalem Sorgawi sedang dibangun diantara segala bangsa di dunia: dan melebihi hal itu adalah karya yang tak terlukiskan dari kasih Ilahi; Bagaimana sepatutnya manusia yang dalam kerendahan bersukacita, ketika sukacita kemegahan para malaikat begitu agung?
C. Umat Kristen Harus Hidup Layak Bagi Kristus Kepala Mereka
Lalu marilah kita, yang terkasih, mengucap syukur kepada Sang Allah Bapa, melalui PuteraNya, di dalam Roh Kudus, Yang oleh pengampunanNya yang agung, yang telah mengasihi kita, yang telah berbelas kasihan kepada kita ketika kita mati dalam dosa-dosa, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus (Ef 2:4-5), sehingga kita dapat menjadi ciptaan dan hasil yang baru di dalam Dia. Marilah kita letakkan manusia lama dengan segala perbuatannya: dan mendapatkan bagian dalam kelahiran Kristus, marilah kita menanggalkan perbuatan daging. Umat Kristen! nyatakanlah martabatmu dan jadilah rekan sekerja dalam kodrat Ilahi, tolaklah jalan untuk kembali pada perbuatan-perbuatan lama yang hina oleh karena tingkah laku yang bobrok. Ingatlah Kepala dari Tubuh yang mana kamu semua adalah anggotanya. Ingatlah kembali bahwa kamu telah diselamatkan dari kuasa kegelapan dan dibawa keluar kepada terang Allah dan kerajaanNya. Oleh misteri Baptisan, kamu telah dijadikan Bait Roh Kudus: janganlah tempatkan suatu warga untuk lari darimu oleh dasar tindakan-tindakannya, dan menundukkan dirimu sekali lagi pada kerajaan iblis: karena uang pembayaran bagimu adalah darah Kristus, sebab Ia akan menghakimimu dalam kebenaran. Yang menebusmu dalam belas kasihan, yang bersama dengan Sang Bapa dan Sang Roh Kudus memerintah selama-lamanya. Amin.
A. Semua Berbagi Sukacita Natal
Yang terkasih, Juruselamat kita telah lahir hari ini: Marilah kita bergirang. Sebab pada itu tidak ada tempat bagi kesedihan, ketika kita memelihara kelahiran Sang Hidup, yang menghancurkan kekhawatiran kematian dan membawakan kita janji sukacita yang kekal. Tidak seorangpun yang ditahan dari berbagi kegembiraan ini. Nilai sukacita ini adalah satu bagi semua, karena sebagaimana Tuhan kita, Sang Penghancur dosa dan maut, menemukan tidak ada yang bebas dari dakwaan sehingga Ia datang untuk membebaskan kita semua. Biarlah para kudus bersuka ria bahwa ia mendekat kepada kemenangan. Biarlah para pendosa bergirang sebab ia diundang untuk pengampunan. Biarlah para kafir mengambil keberanian bahwa ia dipanggil untuk hidup. Sebab Sang Putera Allah dalam kegenapan waktu yang berdasarkan kedalaman ajaib dari rencana Ilahi telah ditetapkan, untuk mengambil kodrat manusia, dengan demikian mengadakan pendamaian dengan Sang Pencipta: dalam rangka bahwa si penemu kematian, si iblis, dapat ditaklukkan melalui kodrat yang telah ditaklukkanNya. Dan dalam perlawanan ini dilakukan bagi kita, pertarungan ini adalah perjuangan dalam dasar kejujuran yang agung dan ajaib; sebab Tuhan Yang Maha Kuasa telah masuk dalam daftar bersama musuhNya yang bengis, bukan dalam kemegahanNya namun dalam kesederhanaan, menghadapinya dengan wujud dan kodrat yang sama, yang benar-benar berbagi dalam kefanaan kita, meskipun itu bebas dari segala dosa. Bahwa benar kelahiran ini yang mana kita baca berbeda dari segala yang lain, tidak satupun bersih dari noda, bahkan tidak juga bagi bayi yang lahir satu hari di atas bumi (Ayb 19:4). Oleh karena itu, kelahiran yang tiada taranya itu tidak dilalui oleh hawa nafsu daging, sehingga tidak ada hukum dosa yang telah masuk. Seorang Perawan dari jalur kerajaan, tunas Daud, telah dipilih untuk diisi oleh benih suci dan mengandung Yang Ilahi - keturunan manusia, pertama-tama dalam batinnya dan kemudian dalam tubuh. Dan dalam ketidaktahuan dari rencana Sorgawi, ia (Maria) tidak menjadi gentar akan hasil yang ganjil, ia (Maria) mempelajari dari percakapan dengan malaikat bahwa yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus. Tidak pula ia (Maria) percaya bahwa itu akan merugikan kehormatannya bahwa ia akan segera menjadi Bunda Allah. Sebab bagaimana ia (Maria) dapat putus asa atas hal baru seperti kehamilan, yang kepadanya kuasa dari Yang Maha Tinggi telah dijanjikan untuk berdampak padanya. Imannya yang tersirat juga diteguhkan oleh kebenaan mujizat yang telah mendahuluinya, yakni Elisabet menerima kesuburan yang tidak terduga: dalam rangka bahwa supaya tidak ada keraguan bahwa Ia yang telah memberikan kandungan pada yang telah tandus, mampu pula memberikannya meskipun pada seorang perawan.
B. Misteri Inkarnasi Adalah Sukacita Bagi Malaikat dan Manusia
Oleh karena itu, Sang Sabda Allah, yang Dia sendiri adalah Allah, Sang Putera Allah yang sejak semula bersama-sama dengan Allah, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan dan tanpaNya tidak ada yang dijadikan (Yoh 1:1-3), dengan tujuan melepaskan manusia dari kematian kekal, telah menjadi manusia: sehingga merundukkan diriNya sendiri dalam kemanusiaan tanpa mengurangi kemegahanNya, sehingga Ia tetap seperti semula dan mengambil apa yang bukan Dia, sehingga Ia dapat menyatukan wujud sebenarnya dari seorang hamba kepada wujud yang mana Ia sejajar dengan Allah Bapa, dan mengikat kedua kodratNya bersama-sama oleh suatu perjanjian bahwa yang lebih rendah tidak akan ditelan dalam keagunganNya dan tidak pula yang lebih tinggi dirusak oleh hubungan yang baru itu. Tanpa kerusakan bagi tiap-tiap sifat kedua hakekat (substansi) yang hadir bersama dalam satu orang, kemegahan mengambil kesederhanaan, kekuatan mengambil kelemahan, kekekalan mengambil kefanaan: Dan bagi pembayaran hutang atas keadaan kita, kodrat yang tak terganggu gugat telah disatukan dengan kodrat yang mungkin, Allah sejati dan manusia sejati telah digabungkan dalam satu wujud satu Tuhan, sehingga oleh karena itu layak dengan kebutuhan perkara kita, Pengantara yang satu dan sama antara Allah dan manusia, Manusia Kristus Yesus, dapat mati oleh yang satu dan bangkit kembali oleh yang lain.
Tepat pada kelahiran Juruselamat kita, diberitahukan bahwa kemurnian Sang Perawan tidaklah rusak, karena mengandung Sang Kebenaran adalah menjaga kehormatan. Jadi yang terkasih, hari kelahiran akan menjadi Kuasa Allah dan Hikmat Allah bahkan Kristus, dimana Ia menjadi seperti salah satu dari kita dalam kemanusiaan dan melampaui kita dalam kodrat Ilahi. Sebab kecuali jika Ia adalah Allah sejati maka Ia tidak dapat membawa suatu obat bagi kita dan kecuali jika Ia adalah manusia sejati maka Ia tidak dapat memberikan teladan kepada kita. Oleh karena itu sukacita kidungan malaikat ketika Tuhan lahir adalah demikian, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Luk 2:14). Sebab mereka melihat bahwa Yerusalem Sorgawi sedang dibangun diantara segala bangsa di dunia: dan melebihi hal itu adalah karya yang tak terlukiskan dari kasih Ilahi; Bagaimana sepatutnya manusia yang dalam kerendahan bersukacita, ketika sukacita kemegahan para malaikat begitu agung?
C. Umat Kristen Harus Hidup Layak Bagi Kristus Kepala Mereka
Lalu marilah kita, yang terkasih, mengucap syukur kepada Sang Allah Bapa, melalui PuteraNya, di dalam Roh Kudus, Yang oleh pengampunanNya yang agung, yang telah mengasihi kita, yang telah berbelas kasihan kepada kita ketika kita mati dalam dosa-dosa, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus (Ef 2:4-5), sehingga kita dapat menjadi ciptaan dan hasil yang baru di dalam Dia. Marilah kita letakkan manusia lama dengan segala perbuatannya: dan mendapatkan bagian dalam kelahiran Kristus, marilah kita menanggalkan perbuatan daging. Umat Kristen! nyatakanlah martabatmu dan jadilah rekan sekerja dalam kodrat Ilahi, tolaklah jalan untuk kembali pada perbuatan-perbuatan lama yang hina oleh karena tingkah laku yang bobrok. Ingatlah Kepala dari Tubuh yang mana kamu semua adalah anggotanya. Ingatlah kembali bahwa kamu telah diselamatkan dari kuasa kegelapan dan dibawa keluar kepada terang Allah dan kerajaanNya. Oleh misteri Baptisan, kamu telah dijadikan Bait Roh Kudus: janganlah tempatkan suatu warga untuk lari darimu oleh dasar tindakan-tindakannya, dan menundukkan dirimu sekali lagi pada kerajaan iblis: karena uang pembayaran bagimu adalah darah Kristus, sebab Ia akan menghakimimu dalam kebenaran. Yang menebusmu dalam belas kasihan, yang bersama dengan Sang Bapa dan Sang Roh Kudus memerintah selama-lamanya. Amin.