II. Kitab Suci (Alkitab)
021) Bagaimana Kanon Kitab Suci Perjanjian Baru dalam Gereja Orthodox?
Jawab:
Ada 27 bagian, yang terbagi antara lain:
I) 4 Injil:
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
II) 1 Sejarah:
Kisah Para Rasul
III) 21 Surat Rasuli:
a) 14 Surat Rasul Paulus:
Roma, 1-2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1-2 Tesalonika, 1-2 Timotius, Titus, Filemon dan Ibrani.
b) 1 Surat Rasul Yakobus
c) 2 Surat Rasul Petrus
d) 3 Surat Rasul Yohanes
e) 1 Surat Rasul Yudas
IV) 1 Kitab Wahyu
022) Bagaimana Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama dalam Gereja Orthodox?
Jawab:
Ada 39 Proto-Kanon, antara lain:
I) 5 Kitab Taurat (Pentateukh):
Kejadian (Γένεσις), Keluaran (Ἔξοδος), Imamat (Λευϊτικόν), Bilangan (Ἀριθμοί), dan Ulangan (Δευτερονόμιον).
II) 12 Kitab Sejarah:
Yosua (Ἰησοῦς Nαυῆ), Hakim-Hakim (Κριταί), Rut (Ῥούθ), 1-2 Samuel (Βασιλειῶν Αʹ-Βʹ), 1-2 Raja-Raja (Βασιλειῶν Γʹ-Δʹ), 1-2 Tawarikh (Παραλειπομένων Αʹ-Βʹ), 2 Esdra/Ezra-Nehemia (Ἔσδρας Bʹ) , dan Ester (Ἐσθήρ).
III) 5 Kitab Pengajaran:
Ayub (Ἰώβ), Mazmur (Ψαλμοί), Amsal (Παροιμίαι), Pengkhotbah (Ἐκκλησιαστής) dan Kidung Agung (Ἆσμα Ἀσμάτων).
IV) 17 Kitab Para Nabi:
Yesaya (Ἠσαΐας), Yeremia (Ἱερεμίας), Ratapan (Θρῆνοι), Yehezkiel (Ἰεζεκιήλ), Daniel (Δανιήλ, ), Hosea (Ὡσηέ Αʹ), Amos (Ἀμώς Βʹ), Mikha (Μιχαίας Γʹ), Yoel (Ἰωήλ Δʹ), Obaja (Ὀβδίου Εʹ), Yunus (Ἰωνᾶς Ϛ'), Nahum (Ναούμ Ζʹ), Habakuk (Ἀμβακούμ Ηʹ), Zefanya (Σοφονίας Θʹ), Hagai (Ἀγγαῖος Ιʹ), Zakharia (Ζαχαρίας ΙΑʹ), dan Maleakhi (Ἄγγελος ΙΒʹ).
dan 14 Kitab Anagignoskomena (Ἀναγιγνωσκόμενα) yang artinya “layak dibaca”, semua kitab-kitab dibawah ini tidak terdapat dalam Kanon Protestan, namun sebagian terdapat dalam Kanon Katolik Roma (nama kitab yang diberi warna biru tidak terdapat baik dalam Kanon Protestan dan Kanon Katolik Roma):
a) Doa Manasye (Προσευχὴ Μανάσση)
b) Mzm 151
c) 1 Esdra (Ἔσδρας Aʹ)
d) Tobit (Τωβίτ)
e) Yudit (Ἰουδίθ)
f) Kebijaksanaan Salomo (Σοφία Σαλoμῶντος)
g) Yesus bin Sirakh (Σοφία Ἰησοῦ Σειράχ)
h) Barukh (Βαρούχ)
i) Surat Yeremia (Επιστολή Ιερεμίου)
j) Tambahan Kitab Daniel
k) Tambahan Kitab Ester
l) 1-3 Makabe (Μακκαβαίων Αʹ-Γʹ), hanya 3 Makabe yang tidak terdapat dalam Kanon Katolik Roma.
023) Mengapa Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama dalam Gereja Orthodox berbeda dengan Gereja Katolik Roma ataupun Gereja Protestan?
Jawab:
Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama Gereja Orthodox diambil dari Manuskrip Septuaginta (LXX) yang sudah ada sejak tahun 200 BC (Sebelum Masehi). Manuskrip Septuaginta ini telah diakui oleh para Theolog Gereja (baik dari kalangan Orthodox, Katolik Roma ataupun Protestan) sebagai Manuskrip Kitab Suci yang dipakai Yesus Kristus, para Rasul, dan juga seluruh Bapa Gereja. Perbedaan Kanon disebabkan karena Kanon Gereja Katolik Roma mengikuti keputusan Konsili Katolik Roma sendiri dalam memutuskan Kanon Perjanjian Lama sedangkan Kanon Gereja Protestan memakai Manuskrip Masoretik (MT) yang baru digunakan oleh agama Yahudi mulai pada Konsili Yamnia abad pertama Masehi, Manuskrip Masoretik tertua yang dapat ditemukan sampai sekarang ini adalah yang berasal dari abad ke-9 Masehi.
The oldest extant manuscripts of the Masoretic Text date from approximately the 9th century AD.
Translate:
Manuskrip tertua yang masih ada dari teks Masoretik bertanggal dari kira-kira abad ke-9 Masehi.
[http://en.wikipedia.org/wiki/Masoretic]
The Masoretic Text, other than the Dead Sea Scrolls, is the only existing representation of the Old Testament in Hebrew. The oldest fragments date from the 9th century AD, but the oldest complete texts come from the 10th and 11th centuries AD.
Translate:
Teks Masoretik, selain dari Gulungan Laut Mati, adalah hanya representasi yang masih ada dari Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani. Fragmen-fragmen tertuanya bertanggal dari abad 9 Masehi, namun teks lengkap tertuanya dari abad 10 dan 11 Masehi.
[http://www.biblebelievers.org.au/masorete.htm]
"Septuaginta adalah Alkitab yang digunakan oleh Yesus dan para rasul. Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru dikutip langsung dari Septuaginta, sekalipun itu berbeda dengan teks Masoret."
[Norman Geisler, A General Introduction to the Bible, h.254]
Di Sinagoga di Nazaret, Yesus membaca kitab Yesaya dari Septuaginta (Luk.4:18-19). "Bagian terbesar kutipan ini berasal dari teks Yes.61:1-2 dari LXX. Merawat orang-orang yang remuk hati, adalah bagian dari sumber peninggalan naskah Lukas yang terbaik, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas berasal dari teks LXX dari Yes.58:6."
[The Interpreters´ Bible, Vol.8, 90-91].
[http://artikel.sabda.org/septuaginta]
A. Bukti Biblikal Para Rasul Memakai Septuaginta
Sebagai contoh, Kis 7:14 menyebutkan bahwa ada "75 jiwa", Kis 7:14 ini mengutip dari Kej 46:27, dalam manuskrip Masoretik hanya mencatat adanya 70 jiwa (Kej 46:27), sedangkan dalam Septuaginta mencatat 75 jiwa persis seperti Kis 7:14, jadi jelas bahwa yang dikutip adalah Septuaginta dan bukan Masoretik.
Perjanjian Baru mencatat bahwa dari 54 ayat yang dikutip dari Perjanjian Lama 90% nya merupakan kutipan dari Manuskrip Septuaginta, sedangkan hanya 10% nya yaitu 6 ayat dikutip dari Manuskrip Masoretik, yaitu: Mat 2:15, Mat 11:10, Yoh 19:37, Rm 9:33, Rm 11:35, dan 1Kor 3:19.
Jesus and the Apostles: studied, memorized, used, quoted, and read most often from the Bible of their day, the Septuagint. Since Matthew wrote primarily to convince the Jews that Jesus of Nazareth was indeed their promised Messiah, it follows as a matter of course that his Gospel is saturated with the Hebrew Scriptures. Yet, when Jesus quotes the Old Testament in Matthew, He uses the Hebrew text only 10% of the time, but the Greek LXX translation—90% of the time!
Translate:
Yesus dan Para Rasul: mempelajari, mengingat, menggunakan, mengutip, dan membaca lebih sering dari Alkitab Septuaginta pada zaman mereka. Matius menulis terutama untuk meyakinkan orang Yahudi bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias yang dijanjikan, hal itu diikuti sebagaimana isi dari tujuan Injilnya yang dipenuhi dengan Kitab Suci Ibrani. Meskipun, ketika Yesus mengutip Perjanjian Lama dalam Matius, Ia hanya menggunakan 10% dari tulisan Ibrani, namun 90% dari terjemahan Yunani LXX.
[http://www.biblestudytools.com/bible-study/tips/11638841.html]
B. Kesaksian dari Gereja Katolik Roma
Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah. Kitab ini sangat populer dan diakui sebagai Kitab Suci resmi (kanon Alexandria) kaum Yahudi diaspora (=terbuang), yang tinggal di wilayah Asia Kecil dan Mesir. Pada waktu itu Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati dan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram. Jadi tidak mengherankan kalau Septuagint adalah terjemahan yang digunakan oleh Yesus, para Rasul dan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru.
[http://www.GerejaKatolik.com/artikel/alkitab.htm]
C. Kesaksian dari Gereja Protestan
Terjemahan Septuaginta segera digunakan menjadi Alkitab resmi dalam Yudaisme helenis di dalam sinagoga-sinagoga. Para penulis Perjanjian Baru lebih suka mengutip Perjanjian Lama dari naskah terjemahan itu.
[http://www.SarapanPagi.org/septuaginta-vt116.html]
Septuaginta adalah terjemahan tertua untuk PL. Sebagai terjemahan tertulis tertua, Septuaginta menjadi kitab suci pertama-tama bagi komunitas Kristen. Komunitas Kristen memandang Septuaginta sebagai terjemahan milik mereka sendiri dan melaluinya, Allah berbicara kepada mereka.
[Septuaginta & Apokrifa. Hal:5. Sekolah Teologi Awam Reformed. GKRI]
024) Apakah Kitab Suci sudah cukup untuk menjalankan seluruh kebenaran? Jika ada kebenaran yang tak tercakup dalam Kitab Suci mengapakah hal itu tidak dimasukkan kedalam Kanon Kitab Suci juga?
Jawab:
Kitab Suci sendiri bersaksi bahwa umat Kristen harus berpegang teguh pada Tradisi Rasuli,
2Tes 2:15
TR (Textus Receptus)
15. αρα ουν αδελφοι στηκετε και κρατειτε τας παραδοσεις ας εδιδαχθητε ειτε δια λογου ειτε δι επιστολης ημων
KJV (King James Version)
15. Therefore, brethren, stand fast and hold the traditions which you were taught, whether by word or our epistle.
LAI
15. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Kata-kata yang diterjemahkan oleh LAI sebagai “ajaran-ajaran” diatas berasal dari kata “παραδοσεις” (paradoseis) yang artinya adalah “tradisi”, Alkitab King James Version (Inggris) lebih tepat dalam menterjemahkan hal ini.
Yoh 21: 25
25. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Injil Yohanes menyatakan bahwa masih banyak hal-hal lain yang diperbuat oleh Yesus yang tak tercatat dalam Kitab Suci, hal ini masih tersimpan secara rapi dalam Tradisi Rasuli Gereja Orthodox.
A. Mengapa Keseluruhan Tradisi Rasuli Tidak Dimasukkan Kanon Alkitab?
Arti dari “Kanon” adalah "Standar/Norma", jadi maksudnya yang dimasukkan dalam Kanon Alkitab adalah Standar/Norma Kebenaran Utama dan Paling Penting yang berkaitan dengan kesaksian mengenai Firman Allah, selain hal itu tentunya memang tidak perlu untuk dicantumkan dalam Kanon Alkitab, misalnya: Kisah tentang ke 70 utusan (Luk 10:1), kisah martir para rasul, kisah kematian dan kebangkitan Bunda Maria, dan sebagainya; hal ini memang kurang bersinggungan langsung dengan kesaksian tentang Firman Allah, yaitu Yesus Kristus Sendiri.
Andaikan semua Tradisi Rasuli yang ada dimasukkan ke dalam Alkitab maka dapat dibayangkan bahwa mungkin kita perlu membawa mobil derek untuk membawa Alkitab Kristen yang besarnya mencapai satu ruangan besar perpustakaan untuk dibawa ke Gereja. Oleh karena itulah para pendahulu kita, para Bapa Gereja, membentuk suatu Kanon Alkitab yang memuat inti dari kesaksian tentang Firman Allah, kendati Kanon Alkitab itu sendiri bukanlah memuat seluruh kepenuhan kebenaran itu sendiri (sebagaimana telah dikatakan dalam 2Tes 2:15 dan Yoh 21:25).
Banyak dari antara kita mengakui bahwa kebanyakan para rasul wafat dengan cara-cara martir, dari manakah pengetahuan tentang semuanya itu? Atau bahwa Tuhan kita, Yesus Kristus terjatuh 3x saat memanggul Salib, darimanakah pengetahuan tentang semuanya itu? Sedangkan semua hal itu tidak tercantum dalam Alkitab... Jawaban mengenai hal itu tentunya datang dari berkas-berkas Tradisi Rasuli yang masih bertahan diantara kita...
B. Mungkinkah Jika Tradisi Rasuli Tersebut Sudah Musnah?
Tidak Mungkin, Alkitab adalah tulisan yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, seluruh ayatnya adalah kebenaran yang patut dipercaya sehingga tidak mungkin ada ayat yang memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada Tradisi Rasuli ini jika Tradisi Rasuli itu akan musnah pada akhirnya, lagipula Allah berjanji bahwa Alam Maut tidak akan menguasai GerejaNya.
Mat 16:18
18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Jadi jika perintah dalam 2Tes 2:15 diragukan kebenarannya maka Alkitabpun akan diragukan kebenarannya, dan dampak lebih jauh adalah bahwa Roh Kudus yang menginspirasi Alkitab juga akan diragukan, oleh karena itu Gereja Orthodox selaku Gereja Para Rasul yang menjaga dan melestarikan keutuhan Tradisi Rasuli tanpa berubah dan tanpa mengalami perkembangan mengajak kita semua untuk bergabung dalam menikmati kepenuhan kebenaran Kristus ini. Dan marilah setiap umat yang mencintai kebenaran berkata: “Mari!”
Jawab:
Ada 27 bagian, yang terbagi antara lain:
I) 4 Injil:
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
II) 1 Sejarah:
Kisah Para Rasul
III) 21 Surat Rasuli:
a) 14 Surat Rasul Paulus:
Roma, 1-2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1-2 Tesalonika, 1-2 Timotius, Titus, Filemon dan Ibrani.
b) 1 Surat Rasul Yakobus
c) 2 Surat Rasul Petrus
d) 3 Surat Rasul Yohanes
e) 1 Surat Rasul Yudas
IV) 1 Kitab Wahyu
022) Bagaimana Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama dalam Gereja Orthodox?
Jawab:
Ada 39 Proto-Kanon, antara lain:
I) 5 Kitab Taurat (Pentateukh):
Kejadian (Γένεσις), Keluaran (Ἔξοδος), Imamat (Λευϊτικόν), Bilangan (Ἀριθμοί), dan Ulangan (Δευτερονόμιον).
II) 12 Kitab Sejarah:
Yosua (Ἰησοῦς Nαυῆ), Hakim-Hakim (Κριταί), Rut (Ῥούθ), 1-2 Samuel (Βασιλειῶν Αʹ-Βʹ), 1-2 Raja-Raja (Βασιλειῶν Γʹ-Δʹ), 1-2 Tawarikh (Παραλειπομένων Αʹ-Βʹ), 2 Esdra/Ezra-Nehemia (Ἔσδρας Bʹ) , dan Ester (Ἐσθήρ).
III) 5 Kitab Pengajaran:
Ayub (Ἰώβ), Mazmur (Ψαλμοί), Amsal (Παροιμίαι), Pengkhotbah (Ἐκκλησιαστής) dan Kidung Agung (Ἆσμα Ἀσμάτων).
IV) 17 Kitab Para Nabi:
Yesaya (Ἠσαΐας), Yeremia (Ἱερεμίας), Ratapan (Θρῆνοι), Yehezkiel (Ἰεζεκιήλ), Daniel (Δανιήλ, ), Hosea (Ὡσηέ Αʹ), Amos (Ἀμώς Βʹ), Mikha (Μιχαίας Γʹ), Yoel (Ἰωήλ Δʹ), Obaja (Ὀβδίου Εʹ), Yunus (Ἰωνᾶς Ϛ'), Nahum (Ναούμ Ζʹ), Habakuk (Ἀμβακούμ Ηʹ), Zefanya (Σοφονίας Θʹ), Hagai (Ἀγγαῖος Ιʹ), Zakharia (Ζαχαρίας ΙΑʹ), dan Maleakhi (Ἄγγελος ΙΒʹ).
dan 14 Kitab Anagignoskomena (Ἀναγιγνωσκόμενα) yang artinya “layak dibaca”, semua kitab-kitab dibawah ini tidak terdapat dalam Kanon Protestan, namun sebagian terdapat dalam Kanon Katolik Roma (nama kitab yang diberi warna biru tidak terdapat baik dalam Kanon Protestan dan Kanon Katolik Roma):
a) Doa Manasye (Προσευχὴ Μανάσση)
b) Mzm 151
c) 1 Esdra (Ἔσδρας Aʹ)
d) Tobit (Τωβίτ)
e) Yudit (Ἰουδίθ)
f) Kebijaksanaan Salomo (Σοφία Σαλoμῶντος)
g) Yesus bin Sirakh (Σοφία Ἰησοῦ Σειράχ)
h) Barukh (Βαρούχ)
i) Surat Yeremia (Επιστολή Ιερεμίου)
j) Tambahan Kitab Daniel
k) Tambahan Kitab Ester
l) 1-3 Makabe (Μακκαβαίων Αʹ-Γʹ), hanya 3 Makabe yang tidak terdapat dalam Kanon Katolik Roma.
023) Mengapa Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama dalam Gereja Orthodox berbeda dengan Gereja Katolik Roma ataupun Gereja Protestan?
Jawab:
Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama Gereja Orthodox diambil dari Manuskrip Septuaginta (LXX) yang sudah ada sejak tahun 200 BC (Sebelum Masehi). Manuskrip Septuaginta ini telah diakui oleh para Theolog Gereja (baik dari kalangan Orthodox, Katolik Roma ataupun Protestan) sebagai Manuskrip Kitab Suci yang dipakai Yesus Kristus, para Rasul, dan juga seluruh Bapa Gereja. Perbedaan Kanon disebabkan karena Kanon Gereja Katolik Roma mengikuti keputusan Konsili Katolik Roma sendiri dalam memutuskan Kanon Perjanjian Lama sedangkan Kanon Gereja Protestan memakai Manuskrip Masoretik (MT) yang baru digunakan oleh agama Yahudi mulai pada Konsili Yamnia abad pertama Masehi, Manuskrip Masoretik tertua yang dapat ditemukan sampai sekarang ini adalah yang berasal dari abad ke-9 Masehi.
The oldest extant manuscripts of the Masoretic Text date from approximately the 9th century AD.
Translate:
Manuskrip tertua yang masih ada dari teks Masoretik bertanggal dari kira-kira abad ke-9 Masehi.
[http://en.wikipedia.org/wiki/Masoretic]
The Masoretic Text, other than the Dead Sea Scrolls, is the only existing representation of the Old Testament in Hebrew. The oldest fragments date from the 9th century AD, but the oldest complete texts come from the 10th and 11th centuries AD.
Translate:
Teks Masoretik, selain dari Gulungan Laut Mati, adalah hanya representasi yang masih ada dari Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani. Fragmen-fragmen tertuanya bertanggal dari abad 9 Masehi, namun teks lengkap tertuanya dari abad 10 dan 11 Masehi.
[http://www.biblebelievers.org.au/masorete.htm]
"Septuaginta adalah Alkitab yang digunakan oleh Yesus dan para rasul. Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru dikutip langsung dari Septuaginta, sekalipun itu berbeda dengan teks Masoret."
[Norman Geisler, A General Introduction to the Bible, h.254]
Di Sinagoga di Nazaret, Yesus membaca kitab Yesaya dari Septuaginta (Luk.4:18-19). "Bagian terbesar kutipan ini berasal dari teks Yes.61:1-2 dari LXX. Merawat orang-orang yang remuk hati, adalah bagian dari sumber peninggalan naskah Lukas yang terbaik, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas berasal dari teks LXX dari Yes.58:6."
[The Interpreters´ Bible, Vol.8, 90-91].
[http://artikel.sabda.org/septuaginta]
A. Bukti Biblikal Para Rasul Memakai Septuaginta
Sebagai contoh, Kis 7:14 menyebutkan bahwa ada "75 jiwa", Kis 7:14 ini mengutip dari Kej 46:27, dalam manuskrip Masoretik hanya mencatat adanya 70 jiwa (Kej 46:27), sedangkan dalam Septuaginta mencatat 75 jiwa persis seperti Kis 7:14, jadi jelas bahwa yang dikutip adalah Septuaginta dan bukan Masoretik.
Perjanjian Baru mencatat bahwa dari 54 ayat yang dikutip dari Perjanjian Lama 90% nya merupakan kutipan dari Manuskrip Septuaginta, sedangkan hanya 10% nya yaitu 6 ayat dikutip dari Manuskrip Masoretik, yaitu: Mat 2:15, Mat 11:10, Yoh 19:37, Rm 9:33, Rm 11:35, dan 1Kor 3:19.
Jesus and the Apostles: studied, memorized, used, quoted, and read most often from the Bible of their day, the Septuagint. Since Matthew wrote primarily to convince the Jews that Jesus of Nazareth was indeed their promised Messiah, it follows as a matter of course that his Gospel is saturated with the Hebrew Scriptures. Yet, when Jesus quotes the Old Testament in Matthew, He uses the Hebrew text only 10% of the time, but the Greek LXX translation—90% of the time!
Translate:
Yesus dan Para Rasul: mempelajari, mengingat, menggunakan, mengutip, dan membaca lebih sering dari Alkitab Septuaginta pada zaman mereka. Matius menulis terutama untuk meyakinkan orang Yahudi bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias yang dijanjikan, hal itu diikuti sebagaimana isi dari tujuan Injilnya yang dipenuhi dengan Kitab Suci Ibrani. Meskipun, ketika Yesus mengutip Perjanjian Lama dalam Matius, Ia hanya menggunakan 10% dari tulisan Ibrani, namun 90% dari terjemahan Yunani LXX.
[http://www.biblestudytools.com/bible-study/tips/11638841.html]
B. Kesaksian dari Gereja Katolik Roma
Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah. Kitab ini sangat populer dan diakui sebagai Kitab Suci resmi (kanon Alexandria) kaum Yahudi diaspora (=terbuang), yang tinggal di wilayah Asia Kecil dan Mesir. Pada waktu itu Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati dan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram. Jadi tidak mengherankan kalau Septuagint adalah terjemahan yang digunakan oleh Yesus, para Rasul dan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru.
[http://www.GerejaKatolik.com/artikel/alkitab.htm]
C. Kesaksian dari Gereja Protestan
Terjemahan Septuaginta segera digunakan menjadi Alkitab resmi dalam Yudaisme helenis di dalam sinagoga-sinagoga. Para penulis Perjanjian Baru lebih suka mengutip Perjanjian Lama dari naskah terjemahan itu.
[http://www.SarapanPagi.org/septuaginta-vt116.html]
Septuaginta adalah terjemahan tertua untuk PL. Sebagai terjemahan tertulis tertua, Septuaginta menjadi kitab suci pertama-tama bagi komunitas Kristen. Komunitas Kristen memandang Septuaginta sebagai terjemahan milik mereka sendiri dan melaluinya, Allah berbicara kepada mereka.
[Septuaginta & Apokrifa. Hal:5. Sekolah Teologi Awam Reformed. GKRI]
024) Apakah Kitab Suci sudah cukup untuk menjalankan seluruh kebenaran? Jika ada kebenaran yang tak tercakup dalam Kitab Suci mengapakah hal itu tidak dimasukkan kedalam Kanon Kitab Suci juga?
Jawab:
Kitab Suci sendiri bersaksi bahwa umat Kristen harus berpegang teguh pada Tradisi Rasuli,
2Tes 2:15
TR (Textus Receptus)
15. αρα ουν αδελφοι στηκετε και κρατειτε τας παραδοσεις ας εδιδαχθητε ειτε δια λογου ειτε δι επιστολης ημων
KJV (King James Version)
15. Therefore, brethren, stand fast and hold the traditions which you were taught, whether by word or our epistle.
LAI
15. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Kata-kata yang diterjemahkan oleh LAI sebagai “ajaran-ajaran” diatas berasal dari kata “παραδοσεις” (paradoseis) yang artinya adalah “tradisi”, Alkitab King James Version (Inggris) lebih tepat dalam menterjemahkan hal ini.
Yoh 21: 25
25. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Injil Yohanes menyatakan bahwa masih banyak hal-hal lain yang diperbuat oleh Yesus yang tak tercatat dalam Kitab Suci, hal ini masih tersimpan secara rapi dalam Tradisi Rasuli Gereja Orthodox.
A. Mengapa Keseluruhan Tradisi Rasuli Tidak Dimasukkan Kanon Alkitab?
Arti dari “Kanon” adalah "Standar/Norma", jadi maksudnya yang dimasukkan dalam Kanon Alkitab adalah Standar/Norma Kebenaran Utama dan Paling Penting yang berkaitan dengan kesaksian mengenai Firman Allah, selain hal itu tentunya memang tidak perlu untuk dicantumkan dalam Kanon Alkitab, misalnya: Kisah tentang ke 70 utusan (Luk 10:1), kisah martir para rasul, kisah kematian dan kebangkitan Bunda Maria, dan sebagainya; hal ini memang kurang bersinggungan langsung dengan kesaksian tentang Firman Allah, yaitu Yesus Kristus Sendiri.
Andaikan semua Tradisi Rasuli yang ada dimasukkan ke dalam Alkitab maka dapat dibayangkan bahwa mungkin kita perlu membawa mobil derek untuk membawa Alkitab Kristen yang besarnya mencapai satu ruangan besar perpustakaan untuk dibawa ke Gereja. Oleh karena itulah para pendahulu kita, para Bapa Gereja, membentuk suatu Kanon Alkitab yang memuat inti dari kesaksian tentang Firman Allah, kendati Kanon Alkitab itu sendiri bukanlah memuat seluruh kepenuhan kebenaran itu sendiri (sebagaimana telah dikatakan dalam 2Tes 2:15 dan Yoh 21:25).
Banyak dari antara kita mengakui bahwa kebanyakan para rasul wafat dengan cara-cara martir, dari manakah pengetahuan tentang semuanya itu? Atau bahwa Tuhan kita, Yesus Kristus terjatuh 3x saat memanggul Salib, darimanakah pengetahuan tentang semuanya itu? Sedangkan semua hal itu tidak tercantum dalam Alkitab... Jawaban mengenai hal itu tentunya datang dari berkas-berkas Tradisi Rasuli yang masih bertahan diantara kita...
B. Mungkinkah Jika Tradisi Rasuli Tersebut Sudah Musnah?
Tidak Mungkin, Alkitab adalah tulisan yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, seluruh ayatnya adalah kebenaran yang patut dipercaya sehingga tidak mungkin ada ayat yang memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada Tradisi Rasuli ini jika Tradisi Rasuli itu akan musnah pada akhirnya, lagipula Allah berjanji bahwa Alam Maut tidak akan menguasai GerejaNya.
Mat 16:18
18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Jadi jika perintah dalam 2Tes 2:15 diragukan kebenarannya maka Alkitabpun akan diragukan kebenarannya, dan dampak lebih jauh adalah bahwa Roh Kudus yang menginspirasi Alkitab juga akan diragukan, oleh karena itu Gereja Orthodox selaku Gereja Para Rasul yang menjaga dan melestarikan keutuhan Tradisi Rasuli tanpa berubah dan tanpa mengalami perkembangan mengajak kita semua untuk bergabung dalam menikmati kepenuhan kebenaran Kristus ini. Dan marilah setiap umat yang mencintai kebenaran berkata: “Mari!”