Apologetika Why 22:1 (Kontra Filioque Procedit)
[by: Daniel Fs, S.Psi]
Date: 19 Januari 2012
Kadangkala ayat Why 22:1 sebagai dasar Theologis yang dianggap mendukung dogma bahwa Sang Roh Kudus keluar dari Sang Putera,
Why 22:1
1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Mengacu pada Why 22:1 tersebut, dikatakan bahwa sungai air kehidupan itu adalah Pribadi Roh Kudus dalam EsensiNya sehingga seolah-olah memang ayat itu menyatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Putera (Anak Domba). Kadangkala Why 22:1 tersebut juga dikaitkan dengan ayat Yoh 7:38-39 demi menghubungkan makna sungai air kehidupan tersebut dengan Pribadi Roh Kudus,
Yoh 7:38-39
38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Jika kita ambil tafsiran bahwa yang dimaksudkan "keluar" (mengalir) dalam Why 22:1 adalah Esensi Roh Kudus sendiri maka tentu dalam Yoh 7:38-39 harus ditafsirkan bahwa yang keluar dari hati manusia itu adalah Esensi Roh Kudus itu sendiri, sehingga sekarangpun seharusnya syahadat iman berubah menjadi: "Roh Kudus yang keluar dari Sang Bapa, Sang Putera dan dari hati masing-masing diri umat beriman"? Dengan demikian menafsirkan bahwa Air Hidup dalam Yoh 7:38-39 sebagai Esensi langsung Roh Kudus malah akan menimbulkan permasalahan baru dimana Roh Kudus itu juga keluar dari hati umat beriman.
Dalam melihat ayat Why 22:1 dan Yoh 7:38-39 pandangan Gereja Orthodox adalah sebagai berikut,
1) Why 22:1 keterberkatan yang tak kunjung putus pada anggota-anggota Gereja Sorgawi digambarkan dalam banyak simbol. Simbol yang pertama adalah "suatu sungai air kehidupan". Simbol ini mengambarkan rahmat pemberian hidup oleh Roh Kudus, yang memenuhi jalanan kota kudus...
[The Apocalypse: An Orthodox Commentary, Archbishop Averky of Jordanville, trans. by Hieromonk Seraphim (Rose)]
2) Why 22:1 ...sungai air kehidupan adalah manifestasi dari Sang Pemberi Hidup, Sang Roh Kudus...
[Orthodox Study Bible.hal.632.Rev 22:1]
3) Yoh 7:37-39 ...Air Hidup (ayat 38) adalah karunia Roh (ayat 39) dan hidup baru yang memancar dari kuasa Roh...
[Orthodox Study Bible.hal.232.Yoh 7:37-39]
Demikian juga St.Yohanes Khrysostomos telah menyatakan perihal Yoh 7:38,
...As the Scripture has said, rivers shall flow from his belly, alluding to the largeness and abundance of grace... for the grace of the Spirit, when it has entered into the mind and has been established, springs up more than any fountain,...
Translate:
...Sebagaimana Kitab Suci telah katakan, sungai-sungai yang akan mengalir dari perutnya, menunjukkan pada kebesaran dan kelimpahan rahmat... sebab rahmat dari Sang Roh, ketika itu masuk ke dalam batin dan telah ditegakkan, memancarkan lebih dari segala mata air,...
[St.Yohanes Khrysostomos.Homily 51 pada Injil Yohanes. Yoh 7:37-38]
Jadi menurut pandangan Orthodox, Why 22:1 dan Yoh 7:38-39 berbicara tentang manifestasi dari rahmat (karunia) Roh Kudus itu sendiri (bukan Esensi Pribadi/Personae Roh Kudus) yaitu tentang hidup kekal yang memang keluar dari Takhta Bapa melalui Sang Putera sehingga Why 22:1 tidak dapat ditafsirkan bahwa Esensi Pribadi Sang Roh Kudus keluar melalui Sang Bapa dan Sang Putera (sedangkan dalam Kredo yang dimaksud Sang Roh Kudus keluar dari Sang Bapa adalah Esensi Pribadi Roh Kudus itu sendiri dan bukan sekedar hanya manifestasi rahmat/karunia Roh Kudus saja), melainkan lebih tepat jika rahmat Roh Kudus (dynamos) itu mengalir keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera. Hal ini sesuai pula dalam Yoh 7:38-39 bahwa bukan Esensi Roh Kudus yang dibahas keluar dari hati umat beriman, melainkan bentuk rahmat dan manifestasi Energi Ilahi yang dipancarkan Roh Kudus itulah yang mengalir keluar dari hati umat beriman. Demikianlah kajian singkat Theologis Gereja Orthodox mengenai Why 22:1 dan Yoh 7:38-39 sehingga keduanya dapat ditafsirkan secara harmonis tanpa menimbulkan masalah baru bagi iman Kristen.
Kadangkala ayat Why 22:1 sebagai dasar Theologis yang dianggap mendukung dogma bahwa Sang Roh Kudus keluar dari Sang Putera,
Why 22:1
1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Mengacu pada Why 22:1 tersebut, dikatakan bahwa sungai air kehidupan itu adalah Pribadi Roh Kudus dalam EsensiNya sehingga seolah-olah memang ayat itu menyatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Putera (Anak Domba). Kadangkala Why 22:1 tersebut juga dikaitkan dengan ayat Yoh 7:38-39 demi menghubungkan makna sungai air kehidupan tersebut dengan Pribadi Roh Kudus,
Yoh 7:38-39
38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Jika kita ambil tafsiran bahwa yang dimaksudkan "keluar" (mengalir) dalam Why 22:1 adalah Esensi Roh Kudus sendiri maka tentu dalam Yoh 7:38-39 harus ditafsirkan bahwa yang keluar dari hati manusia itu adalah Esensi Roh Kudus itu sendiri, sehingga sekarangpun seharusnya syahadat iman berubah menjadi: "Roh Kudus yang keluar dari Sang Bapa, Sang Putera dan dari hati masing-masing diri umat beriman"? Dengan demikian menafsirkan bahwa Air Hidup dalam Yoh 7:38-39 sebagai Esensi langsung Roh Kudus malah akan menimbulkan permasalahan baru dimana Roh Kudus itu juga keluar dari hati umat beriman.
Dalam melihat ayat Why 22:1 dan Yoh 7:38-39 pandangan Gereja Orthodox adalah sebagai berikut,
1) Why 22:1 keterberkatan yang tak kunjung putus pada anggota-anggota Gereja Sorgawi digambarkan dalam banyak simbol. Simbol yang pertama adalah "suatu sungai air kehidupan". Simbol ini mengambarkan rahmat pemberian hidup oleh Roh Kudus, yang memenuhi jalanan kota kudus...
[The Apocalypse: An Orthodox Commentary, Archbishop Averky of Jordanville, trans. by Hieromonk Seraphim (Rose)]
2) Why 22:1 ...sungai air kehidupan adalah manifestasi dari Sang Pemberi Hidup, Sang Roh Kudus...
[Orthodox Study Bible.hal.632.Rev 22:1]
3) Yoh 7:37-39 ...Air Hidup (ayat 38) adalah karunia Roh (ayat 39) dan hidup baru yang memancar dari kuasa Roh...
[Orthodox Study Bible.hal.232.Yoh 7:37-39]
Demikian juga St.Yohanes Khrysostomos telah menyatakan perihal Yoh 7:38,
...As the Scripture has said, rivers shall flow from his belly, alluding to the largeness and abundance of grace... for the grace of the Spirit, when it has entered into the mind and has been established, springs up more than any fountain,...
Translate:
...Sebagaimana Kitab Suci telah katakan, sungai-sungai yang akan mengalir dari perutnya, menunjukkan pada kebesaran dan kelimpahan rahmat... sebab rahmat dari Sang Roh, ketika itu masuk ke dalam batin dan telah ditegakkan, memancarkan lebih dari segala mata air,...
[St.Yohanes Khrysostomos.Homily 51 pada Injil Yohanes. Yoh 7:37-38]
Jadi menurut pandangan Orthodox, Why 22:1 dan Yoh 7:38-39 berbicara tentang manifestasi dari rahmat (karunia) Roh Kudus itu sendiri (bukan Esensi Pribadi/Personae Roh Kudus) yaitu tentang hidup kekal yang memang keluar dari Takhta Bapa melalui Sang Putera sehingga Why 22:1 tidak dapat ditafsirkan bahwa Esensi Pribadi Sang Roh Kudus keluar melalui Sang Bapa dan Sang Putera (sedangkan dalam Kredo yang dimaksud Sang Roh Kudus keluar dari Sang Bapa adalah Esensi Pribadi Roh Kudus itu sendiri dan bukan sekedar hanya manifestasi rahmat/karunia Roh Kudus saja), melainkan lebih tepat jika rahmat Roh Kudus (dynamos) itu mengalir keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera. Hal ini sesuai pula dalam Yoh 7:38-39 bahwa bukan Esensi Roh Kudus yang dibahas keluar dari hati umat beriman, melainkan bentuk rahmat dan manifestasi Energi Ilahi yang dipancarkan Roh Kudus itulah yang mengalir keluar dari hati umat beriman. Demikianlah kajian singkat Theologis Gereja Orthodox mengenai Why 22:1 dan Yoh 7:38-39 sehingga keduanya dapat ditafsirkan secara harmonis tanpa menimbulkan masalah baru bagi iman Kristen.