Perihal Jumat Agung [by: Daniel Fs, S.Psi]
Date: 07 April 2013
1.1. Hari Kematian Kristus di Kayu Salib
Pada zaman modern ini banyak terdapat tafsiran-tafsiran baru yang bertolak belakang dengan kebenaran Tradisi Rasuli mengenai hari kematian Kristus di kayu salib, Tradisi Rasuli telah menyatakan bahwa hari kematian Kristus di kayu salib adalah hari Jumat sehingga diperingati sebagai Jumat Agung selama masa perayaan Paskah. Namun demikian muncul beberapa tafsiran modern yang menyatakan bahwa hari kematian Kristus di kayu salib adalah hari Kamis, dan pada tafsiran yang lain adalah pada hari Rabu.
Dengan demikian, kita harus memilah dahulu seputar tahun-tahun kematian Kristus di kayu salib, yakni semasa Pontius Pilatus menjabat sebagai Prokurator Yudea (sesuai dengan Kredo Nikea-Konstantinopel: “... pada pemerintahan Pontius Pilatus”) yang mana secara sejarah adalah pada tahun 26 M s/d 36 M, dengan demikian tanggal-tanggal yang mengacu pada Paskah Yahudi (yang mana adalah waktu Kristus disalibkan) dapat kita tinjau pada Tabel 1.1.
1.1. Hari Kematian Kristus di Kayu Salib
Pada zaman modern ini banyak terdapat tafsiran-tafsiran baru yang bertolak belakang dengan kebenaran Tradisi Rasuli mengenai hari kematian Kristus di kayu salib, Tradisi Rasuli telah menyatakan bahwa hari kematian Kristus di kayu salib adalah hari Jumat sehingga diperingati sebagai Jumat Agung selama masa perayaan Paskah. Namun demikian muncul beberapa tafsiran modern yang menyatakan bahwa hari kematian Kristus di kayu salib adalah hari Kamis, dan pada tafsiran yang lain adalah pada hari Rabu.
Dengan demikian, kita harus memilah dahulu seputar tahun-tahun kematian Kristus di kayu salib, yakni semasa Pontius Pilatus menjabat sebagai Prokurator Yudea (sesuai dengan Kredo Nikea-Konstantinopel: “... pada pemerintahan Pontius Pilatus”) yang mana secara sejarah adalah pada tahun 26 M s/d 36 M, dengan demikian tanggal-tanggal yang mengacu pada Paskah Yahudi (yang mana adalah waktu Kristus disalibkan) dapat kita tinjau pada Tabel 1.1.
Melalui kemungkinan-kemungkinan tabel realitas Paskah Yahudi diatas maka tafsiran bahwa Kristus wafat disalibkan pada hari Kamis telah gugur dengan sendirinya sebab tidak satupun Paskah Yahudi pada tahun 26 M s/d 36 M jatuh pada hari Kamis.
2.1. Munculnya Tafsiran Hari Rabu Sebagai Hari Kematian Kristus di Kayu Salib
Munculnya tafsiran hari Rabu sebagai hari kematian Kristus di kayu salib didasari oleh hitungan modern bahwa 1 hari 1 malam haruslah berjumlah 24 jam, sehingga konteks kalimat 3 hari 3 malam harus dihitung berjumlah 3 x 24 jam (72 jam). Terutama hal ini bertolak dari nubuat Kristus yang tertulis dalam Mat 12:40
Mat 12:40
40. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
2.1. Munculnya Tafsiran Hari Rabu Sebagai Hari Kematian Kristus di Kayu Salib
Munculnya tafsiran hari Rabu sebagai hari kematian Kristus di kayu salib didasari oleh hitungan modern bahwa 1 hari 1 malam haruslah berjumlah 24 jam, sehingga konteks kalimat 3 hari 3 malam harus dihitung berjumlah 3 x 24 jam (72 jam). Terutama hal ini bertolak dari nubuat Kristus yang tertulis dalam Mat 12:40
Mat 12:40
40. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Jadi menurut tafsiran ini, Kristus wafat pada hari Rabu siang dan bangkit pada hari Sabtu siang demi menciptakan 72 jam kematian Kristus (meskipun jika kita perhatikan pada bagan ternyata ada 4 hari dan 3 malam yang dilalui). Keberataan mengenai tafsiran hari Rabu sebagai hari wafat Kristus ini antara lain adalah:
1) Keganjilan cerita mengenai perempuan pembawa rempah-rempah:
Luk 24:1
1. tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
Dikatakan bahwa perempuan pembawa rempah-rempah itu berkunjung ke kubur pada hari pertama minggu itu (hari pertama Yahudi jatuh pada hari Minggu). Jika memang Paskah terjadi hari Rabu dan hari Kamis adalah Sabat Agung (Syabat Hagadol) maka seharusnya perempuan pembawa rempah-rempah itu dapat datang pada hari Jumat dan tidak mengulur waktu sampai hari Minggu untuk meminyaki tubuh Kristus, adalah aneh sehingga para perempuan pembawa rempah-rempah itu akan meminyaki tubuh Kristus (Mrk 16:1) yang telah terbaring selama 4 hari (Rabu pagi s/d Minggu pagi) padahal jenazah yang dikatakan telah mati selama 4 hari pada zaman itu menurut Kitab Suci:
Yoh 11:39
39. Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
Adakah para perempuan pembawa rempah-rempah itu menunda waktu sehingga memperbesar resiko akan meminyaki jenazah yang secara logika pada zaman itu sudah mulai membusuk?
2) Hari Kebangkitan Kristus pada hari Sabtu tidak sesuai dengan pernyataan Kitab Suci:
Mrk 16:9
9. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
Kitab Suci mencatat Yesus bangkit pada pagi-pagi hari pertama minggu itu, yakni hari Minggu, bukan hari Sabtu.
3) Keganjilan kubur Kristus dijaga pada hari Minggu:
Maksud dari kubur Kristus dijaga saat itu adalah untuk menghindari pencurian mayat Kristus sampai hari yang ketiga atas permintaan Imam-Imam Kepala Yahudi, jika memang hari ketiga jatuh pada hari Sabtu pagi maka adalah hal yang aneh jika setelahnya kubur Kristus tetap dijaga (hari Minggu adalah hari keempat jika hari Sabtu dianggap hari ketiga).
Mat 27:62-66
62. Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus,
63. dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.
64. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama."
65. Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya."
66. Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Mat 27:64 dengan jelas menyatakan bahwa penjagaan kubur itu dilakukan sampai hari yang ketiga, dengan demikian hari Minggu ketika kubur masih dijaga itulah bertepatan dengan hari ketiga yang dimaksud.
3.1. Apologetika Hari Jumat Adalah Hari Kematian Kristus
1) Keganjilan cerita mengenai perempuan pembawa rempah-rempah:
Luk 24:1
1. tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
Dikatakan bahwa perempuan pembawa rempah-rempah itu berkunjung ke kubur pada hari pertama minggu itu (hari pertama Yahudi jatuh pada hari Minggu). Jika memang Paskah terjadi hari Rabu dan hari Kamis adalah Sabat Agung (Syabat Hagadol) maka seharusnya perempuan pembawa rempah-rempah itu dapat datang pada hari Jumat dan tidak mengulur waktu sampai hari Minggu untuk meminyaki tubuh Kristus, adalah aneh sehingga para perempuan pembawa rempah-rempah itu akan meminyaki tubuh Kristus (Mrk 16:1) yang telah terbaring selama 4 hari (Rabu pagi s/d Minggu pagi) padahal jenazah yang dikatakan telah mati selama 4 hari pada zaman itu menurut Kitab Suci:
Yoh 11:39
39. Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
Adakah para perempuan pembawa rempah-rempah itu menunda waktu sehingga memperbesar resiko akan meminyaki jenazah yang secara logika pada zaman itu sudah mulai membusuk?
2) Hari Kebangkitan Kristus pada hari Sabtu tidak sesuai dengan pernyataan Kitab Suci:
Mrk 16:9
9. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
Kitab Suci mencatat Yesus bangkit pada pagi-pagi hari pertama minggu itu, yakni hari Minggu, bukan hari Sabtu.
3) Keganjilan kubur Kristus dijaga pada hari Minggu:
Maksud dari kubur Kristus dijaga saat itu adalah untuk menghindari pencurian mayat Kristus sampai hari yang ketiga atas permintaan Imam-Imam Kepala Yahudi, jika memang hari ketiga jatuh pada hari Sabtu pagi maka adalah hal yang aneh jika setelahnya kubur Kristus tetap dijaga (hari Minggu adalah hari keempat jika hari Sabtu dianggap hari ketiga).
Mat 27:62-66
62. Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus,
63. dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.
64. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama."
65. Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya."
66. Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Mat 27:64 dengan jelas menyatakan bahwa penjagaan kubur itu dilakukan sampai hari yang ketiga, dengan demikian hari Minggu ketika kubur masih dijaga itulah bertepatan dengan hari ketiga yang dimaksud.
3.1. Apologetika Hari Jumat Adalah Hari Kematian Kristus
Hari wafatNya Kristus di kayu Salib jatuh pada hari Jumat (14 Nisan) pada tanggal 03 April 33 Masehi, pada hari wafatNya Kristus di kayu Salib itu melalui Kitab Suci diketahui bahwa telah terjadi peristiwa gempa bumi dan gerhana matahari.
Jurnal International Geology Review (Geological Society of America) menyebutkan adanya gempa bumi pada tahun 33 Masehi yang berpusat pada 13 mil dari Yerusalem, yakni akibat adanya sedimen Laut Mati, gempa ini kemungkinan besar diduga berkekuatan mendekati 6 Skala Richter (tingkat kuat), pada kekuatan yang demikian ini tercatat dapat mengakibatkan rusaknya beberapa gedung yang ada.
Jurnal International Geology Review (Geological Society of America) menyebutkan adanya gempa bumi pada tahun 33 Masehi yang berpusat pada 13 mil dari Yerusalem, yakni akibat adanya sedimen Laut Mati, gempa ini kemungkinan besar diduga berkekuatan mendekati 6 Skala Richter (tingkat kuat), pada kekuatan yang demikian ini tercatat dapat mengakibatkan rusaknya beberapa gedung yang ada.
Catatan NASA tentang Gerhana Matahari yang terjadi pada abad pertama yang terjadi mendekati periode Paskah Yahudi adalah sebagai berikut: (Sumber: http://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEcat5/SE0001-0100.html)
Melalui catatan-catatan Ilmiah diatas, maka pendukung adanya aktivitas Gempa Bumi dan Gerhana Matahari (yang mendekati tanggal Paskah Yahudi) jatuh pada tahun 33 Masehi.
Lebih dalam jika kita selidiki bukti-bukti sejarah maka kita mendapati hal sebagai berikut:
…for our Lord was born about the forty-first year of the reign of Augustus…
Translate:
…sebab Tuhan kita telah lahir kira-kira empat puluh satu tahun dari pemerintahan Agustus…
[Js. Irenaeus dari Lyons. 180 M. Melawan Bidat-Bidat. Buku III. Pasal 21]
Sejarah mencatat bahwa Kaisar Agustus (Gaius Oktavius) mulai memerintah menggantikan ayah angkatnya, yakni Kaisar Julius, pada tahun 43 SM setelah ayah angkatnya terbunuh pada tahun 44 SM, jika kita mengambil waktu 41 tahun pemerintahannya maka kita tiba pada tahun 2 SM, dengan demikian Sang Kristus itu lahir pada akhir (25 Desember) tahun 2 SM, untuk memudahkan penghitungan maka tahun standar penghitungan kelahiranNya kita hitung tahun 1 SM (karena Ia lahir di penghujung tahun 2 SM).
Selanjutnya Kitab Suci mencatat bahwa Sang Kristus memulai awal pelayananNya pada usia kira-kira 30 tahun,
Luk 3:23
23. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.
Dengan demikian penghitungan sampai Sang Kristus memulai pekerjaanNya adalah jatuh pada tahun 30 M (ingat tidak ada tahun 0). Kitab Suci juga mencatat bahwa Sang Kristus telah mengalami tiga kali masa Paskah Yahudi selama pekerjaanNya, yakni pada:
1) Yoh 2:23, Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2) Yoh 6:4, Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
3) Yoh 11:55, Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Dengan adanya 3 kali peristiwa Paskah maka setidaknya disini Sang Kristus telah melalui 3 tahun dari masa pelayananNya, dengan demikian kita mendapati bahwa tahun kematian Sang Kristus adalah tahun 33 M.
3.1.1. Apologetika Pada Yoh 19:31
Yoh 19:31
31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Adanya kata-kata “sebab Sabat itu adalah hari yang besar” seringkali disalahpahami bahwa hari itu bukanlah Sabat Mingguan biasa, memang Sabat waktu itu bukanlah sekedar Sabat Mingguan biasa melainkan Sabat Agung Paskah yang bertumpuk dengan Sabat Mingguan, oleh sebab itulah dikatakan sebagai hari yang besar, jadi pada hari itu terjadi 2 jenis Sabat (Sabat Agung Paskah dan Sabat Mingguan) yang sedang berlangsung secara bersamaan.
3.1.2. Apologetika Pada Mat 12:40
Mat 12:40
40. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Tekhnik penghitungan hari dalam budaya Yahudi tidaklah sama dengan penghitungan hari dalam budaya modern, pada budaya Yahudi ungkapan 1 hari 1 malam sama dengan 1 hari, dan artinya yang dihitung 1 hari tidaklah harus mutlak 24 jam, namun ikut serta dalam sebagian waktu dalam 1 hari saja sudah dapat disebut sebagai 1 hari. Jadi penghitungan 3 hari dengan sederhana dihitung sebagai: “Jumat-Sabtu-Minggu”.
Thelegoumena:
Jika kita mempertemukan Mat 12:40 dengan Kej 1:5 dan Amos 5:8,
Kej 1:5
5. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Maka yang disebut siang itu adalah kondisi terang dan malam itu adalah kondisi gelap, maka kita diingatkan bahwa Kristus mengalami proses 3 kali terang dan 3 kali gelap, yakni:
Lebih dalam jika kita selidiki bukti-bukti sejarah maka kita mendapati hal sebagai berikut:
…for our Lord was born about the forty-first year of the reign of Augustus…
Translate:
…sebab Tuhan kita telah lahir kira-kira empat puluh satu tahun dari pemerintahan Agustus…
[Js. Irenaeus dari Lyons. 180 M. Melawan Bidat-Bidat. Buku III. Pasal 21]
Sejarah mencatat bahwa Kaisar Agustus (Gaius Oktavius) mulai memerintah menggantikan ayah angkatnya, yakni Kaisar Julius, pada tahun 43 SM setelah ayah angkatnya terbunuh pada tahun 44 SM, jika kita mengambil waktu 41 tahun pemerintahannya maka kita tiba pada tahun 2 SM, dengan demikian Sang Kristus itu lahir pada akhir (25 Desember) tahun 2 SM, untuk memudahkan penghitungan maka tahun standar penghitungan kelahiranNya kita hitung tahun 1 SM (karena Ia lahir di penghujung tahun 2 SM).
Selanjutnya Kitab Suci mencatat bahwa Sang Kristus memulai awal pelayananNya pada usia kira-kira 30 tahun,
Luk 3:23
23. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.
Dengan demikian penghitungan sampai Sang Kristus memulai pekerjaanNya adalah jatuh pada tahun 30 M (ingat tidak ada tahun 0). Kitab Suci juga mencatat bahwa Sang Kristus telah mengalami tiga kali masa Paskah Yahudi selama pekerjaanNya, yakni pada:
1) Yoh 2:23, Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2) Yoh 6:4, Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
3) Yoh 11:55, Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Dengan adanya 3 kali peristiwa Paskah maka setidaknya disini Sang Kristus telah melalui 3 tahun dari masa pelayananNya, dengan demikian kita mendapati bahwa tahun kematian Sang Kristus adalah tahun 33 M.
3.1.1. Apologetika Pada Yoh 19:31
Yoh 19:31
31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Adanya kata-kata “sebab Sabat itu adalah hari yang besar” seringkali disalahpahami bahwa hari itu bukanlah Sabat Mingguan biasa, memang Sabat waktu itu bukanlah sekedar Sabat Mingguan biasa melainkan Sabat Agung Paskah yang bertumpuk dengan Sabat Mingguan, oleh sebab itulah dikatakan sebagai hari yang besar, jadi pada hari itu terjadi 2 jenis Sabat (Sabat Agung Paskah dan Sabat Mingguan) yang sedang berlangsung secara bersamaan.
3.1.2. Apologetika Pada Mat 12:40
Mat 12:40
40. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Tekhnik penghitungan hari dalam budaya Yahudi tidaklah sama dengan penghitungan hari dalam budaya modern, pada budaya Yahudi ungkapan 1 hari 1 malam sama dengan 1 hari, dan artinya yang dihitung 1 hari tidaklah harus mutlak 24 jam, namun ikut serta dalam sebagian waktu dalam 1 hari saja sudah dapat disebut sebagai 1 hari. Jadi penghitungan 3 hari dengan sederhana dihitung sebagai: “Jumat-Sabtu-Minggu”.
Thelegoumena:
Jika kita mempertemukan Mat 12:40 dengan Kej 1:5 dan Amos 5:8,
Kej 1:5
5. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Maka yang disebut siang itu adalah kondisi terang dan malam itu adalah kondisi gelap, maka kita diingatkan bahwa Kristus mengalami proses 3 kali terang dan 3 kali gelap, yakni:
Am 5:8
8. Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya.
3.2. Kesaksian Bapa Gereja Perdana
226. Ye perceive how He speaks: Your present Sabbaths are not acceptable to Me, but that is which I have made, when, giving rest to all things, I shall make a beginning of the eighth day, that is, a beginning of another world. Wherefore, also, we keep the eighth day with joyfulness, the day also on which Jesus rose again from the dead.
Translate:
226. Engkau melihat bagaimana Dia berbicara: Sabatmu yang sekarang tidak berkenan bagiKu, namun inilah yang telah Kulakukan, yaitu ketika memberikan istirahat kepada segala sesuatu, Aku akan membuat permulaan dari hari yang kedelapan itu suatu permulaan dunia yang lain. Karenanya juga kami menjaga hari kedelapan dengan sukacita, yaitu hari dimana Yesus juga bangkit kembali dari kematian.
[Rasul Barnabas.70 AD.Surat Barnabas 15:226]
1915. …But Sunday is the day on which we all hold our common assembly, because it is the first day on which God, having wrought a change in the darkness and matter, made the world; and Jesus Christ our Saviour on the same day rose from the dead.
Translate:
1915. …Namun hari Minggu adalah hari dimana kita semua biasa menetapkan persekutuan, karena itulah hari pertama yang mana Allah telah membuat suatu perubahan dalam kegelapan dan materi, dengan menciptakan dunia; dan Yesus Kristus, Juruselamat kita, pada hari yang sama bangkit dari kematian.
[Js.Yustinus Martir.145 AD.Apologetika Pertama 67:1915]
3.3. Sehubungan Kalender Liturgis Gereja
WafatNya Kristus pada hari Jumat itu dengan setia tetap dijaga dan diperingati dalam Gereja Orthodox Timur secara turun temurun, yakni dalam bentuk puasa Mingguan, dimana seluruh umat dan Hierarki melakukan puasa setiap hari Jumat, mengingat dan ikut ambil bagian dalam sengsara Kristus.
Puasa dan Berdoa. Tapi janganlah puasamu seperti orang orang munafik , karena mereka hanya berpuasa pada hari kedua dan kelima dalam satu minggu. Sebaliknya, berpuasalah pada hari keempat dan pada hari Persiapan.
[Didakhe 8:1. 80 AD]
Didakhe mencatat bahwa puasa Kristen adalah pada hari keempat (Rabu) dan pada hari persiapan (Jumat). Jika demikian mengapakah hari Rabu Gereja Orthodox Timur juga berpuasa jika Kristus wafat pada hari Jumat? Kitab Suci telah menjawab hal itu demikian,
Mrk 14:1,10
1. Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat,
10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
Ternyata pengkhianatan Yudas Iskariot adalah 2 hari sebelum hari Paskah, 2 hari sebelum Kristus disalibkan sebagai Anak Domba Allah yang disembelih, dengan demikian hari pengkhianatan Yudas Iskariot itu jatuh pada hari Rabu, dengan berpuasa pada hari Rabu maka kita berjaga-jaga agar kita tidak sampai mengkhianati Kristus sebagaimana yang dilakukan oleh Yudas Iskariot.
Puasa yang dilakukan berbeda tema, pada hari Jumat puasa lebih menitikberatkan pada agungnya pengorbanan Kristus, dan pada hari Rabu puasa lebih menitikberatkan pada hati dan batin yang berjaga-jaga. Jika kemudian secara sembarangan hari kematian Kristus digeser pada hari Rabu maka sebenarnya justru secara historis itu adalah hari pengkhianatan Yudas Iskariotlah yang sedang diperingatinya padahal titik berat puasa hari Rabu sangat berbeda dengan titik berat puasa hari Jumat, dengan demikian persamaan apakah yang dapat ditemukan dalam Kristus dan Belial? Atau persamaan apakah yang dapat ditemukan dalam kesetiaan pengorbanan Kristus dan pengkhianatan Yudas Iskariot?
Jadi, memang dalam Gereja Orthodox Timur itu segala ajarannya dijaga dengan baik dari tahun ke tahun, dari abad ke abad, dari keturunan sampai keturunan berikutnya tetap sama sebagaimana yang para rasul ajarkan, bukan sembarangan saja ditetapkan, bukan pula tafsiran individu-individu tertentu (para Theolog termasuk Paus/Patriarkh) yang kemudian dijadikan suatu ajaran resmi Gereja melainkan ajaran itu dipelihara dan diteruskan dari para rasul sendiri menurut segenap iman Gereja yang dituangkan dalam Konsili Ekumenis, sebagaimana Kitab Suci katakan: "Keputusan Roh Kudus dan keputusan kami" (Kis 15:28).
8. Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya.
3.2. Kesaksian Bapa Gereja Perdana
226. Ye perceive how He speaks: Your present Sabbaths are not acceptable to Me, but that is which I have made, when, giving rest to all things, I shall make a beginning of the eighth day, that is, a beginning of another world. Wherefore, also, we keep the eighth day with joyfulness, the day also on which Jesus rose again from the dead.
Translate:
226. Engkau melihat bagaimana Dia berbicara: Sabatmu yang sekarang tidak berkenan bagiKu, namun inilah yang telah Kulakukan, yaitu ketika memberikan istirahat kepada segala sesuatu, Aku akan membuat permulaan dari hari yang kedelapan itu suatu permulaan dunia yang lain. Karenanya juga kami menjaga hari kedelapan dengan sukacita, yaitu hari dimana Yesus juga bangkit kembali dari kematian.
[Rasul Barnabas.70 AD.Surat Barnabas 15:226]
1915. …But Sunday is the day on which we all hold our common assembly, because it is the first day on which God, having wrought a change in the darkness and matter, made the world; and Jesus Christ our Saviour on the same day rose from the dead.
Translate:
1915. …Namun hari Minggu adalah hari dimana kita semua biasa menetapkan persekutuan, karena itulah hari pertama yang mana Allah telah membuat suatu perubahan dalam kegelapan dan materi, dengan menciptakan dunia; dan Yesus Kristus, Juruselamat kita, pada hari yang sama bangkit dari kematian.
[Js.Yustinus Martir.145 AD.Apologetika Pertama 67:1915]
3.3. Sehubungan Kalender Liturgis Gereja
WafatNya Kristus pada hari Jumat itu dengan setia tetap dijaga dan diperingati dalam Gereja Orthodox Timur secara turun temurun, yakni dalam bentuk puasa Mingguan, dimana seluruh umat dan Hierarki melakukan puasa setiap hari Jumat, mengingat dan ikut ambil bagian dalam sengsara Kristus.
Puasa dan Berdoa. Tapi janganlah puasamu seperti orang orang munafik , karena mereka hanya berpuasa pada hari kedua dan kelima dalam satu minggu. Sebaliknya, berpuasalah pada hari keempat dan pada hari Persiapan.
[Didakhe 8:1. 80 AD]
Didakhe mencatat bahwa puasa Kristen adalah pada hari keempat (Rabu) dan pada hari persiapan (Jumat). Jika demikian mengapakah hari Rabu Gereja Orthodox Timur juga berpuasa jika Kristus wafat pada hari Jumat? Kitab Suci telah menjawab hal itu demikian,
Mrk 14:1,10
1. Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat,
10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
Ternyata pengkhianatan Yudas Iskariot adalah 2 hari sebelum hari Paskah, 2 hari sebelum Kristus disalibkan sebagai Anak Domba Allah yang disembelih, dengan demikian hari pengkhianatan Yudas Iskariot itu jatuh pada hari Rabu, dengan berpuasa pada hari Rabu maka kita berjaga-jaga agar kita tidak sampai mengkhianati Kristus sebagaimana yang dilakukan oleh Yudas Iskariot.
Puasa yang dilakukan berbeda tema, pada hari Jumat puasa lebih menitikberatkan pada agungnya pengorbanan Kristus, dan pada hari Rabu puasa lebih menitikberatkan pada hati dan batin yang berjaga-jaga. Jika kemudian secara sembarangan hari kematian Kristus digeser pada hari Rabu maka sebenarnya justru secara historis itu adalah hari pengkhianatan Yudas Iskariotlah yang sedang diperingatinya padahal titik berat puasa hari Rabu sangat berbeda dengan titik berat puasa hari Jumat, dengan demikian persamaan apakah yang dapat ditemukan dalam Kristus dan Belial? Atau persamaan apakah yang dapat ditemukan dalam kesetiaan pengorbanan Kristus dan pengkhianatan Yudas Iskariot?
Jadi, memang dalam Gereja Orthodox Timur itu segala ajarannya dijaga dengan baik dari tahun ke tahun, dari abad ke abad, dari keturunan sampai keturunan berikutnya tetap sama sebagaimana yang para rasul ajarkan, bukan sembarangan saja ditetapkan, bukan pula tafsiran individu-individu tertentu (para Theolog termasuk Paus/Patriarkh) yang kemudian dijadikan suatu ajaran resmi Gereja melainkan ajaran itu dipelihara dan diteruskan dari para rasul sendiri menurut segenap iman Gereja yang dituangkan dalam Konsili Ekumenis, sebagaimana Kitab Suci katakan: "Keputusan Roh Kudus dan keputusan kami" (Kis 15:28).