28 Juli
01) St. Vladimir, Pangeran Rusia
By: Frumentius Welly Mainollo
Hanya sedikit nama saja dari sejarah manusia yang dapat dibandingkan dengan Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul, Pembaptis Rus’, yang berdiri selamanya pada masa depan spiritual Gereja Rusia dan rakyat Orthodox Rusia. Vladimir adalah cucu dari Puteri Olga Yang Setara Dengan Para Rasul, dan ia adalah putera dari Svyatoslav (+ 972). Ibundanya, Malusha (+ 1001) adalah puteri dari Malk Liubechanin yang diidentifikasikan oleh para sejarawan sebagai Mal, pangeran dari daerah Drevlyani. Setelah mengalahkan Drevlyani dan menaklukkan kota-kotanya, Puteri Olga memerintahkan untuk mengeksekusi Pangeran Mal, karena pangeran ini berusaha untuk menikahi Puteri Olga setelah membunuh Igor suaminya, dan Puteri Olga mengambil anak-anak Pangeran Mal, yakni Dobrynya dan Malusha. Dobrynya tumbuh menjadi seorang ksatria pemberani yang memfokuskan pikirannya kepada pemerintahan Negara, dan ia kemudian menjadi pertolongan luar biasa bagi Vladimir keponakannya dalam menangani masalah-masalah militer dan administrasi Negara.
Malusha si “gadis serba bisa” itu menjadi seorang Kristen (bersama dengan Maha Puteri Olga di Tsar’grad), namun Malusha masih tetap menjalankan ritual kafir misterius di hutan-hutan Drevlyani. Dan ia pun jatuh cinta kepada ksatria Svyatoslav yang demi menjadikan Malusha sebagai istrinya, telah melawan Olga ibundanya. Olga yang marah karena tidak menyetujui pernikahan tawanan perang yang menjadi “pembantu”-nya itu untuk menikah dengan Svyatoslav anaknya yang juga ahli waris daerah Kiev yang agung, kemudian mengirimkan Malusha pegi ke daerah asalnya yang tidak jauh dari daerah Vybut’. Dan di sana, sekitar tahun 960, lahirnya seorang anak laki-laki yang diberi nama dari ajaran kafir Rusia, Volodimir, yang berarti penguasa yang damai, memerintah dengan sebuah bakat khusus untuk menciptakan perdamaian.
Pada tahun 970, Svyatoslav mengadakan sebuah ekspedisi yang mana ia ditakdirkan untuk meninggal dalam ekspedisi tersebut. Ia sebelumnya telah membagi Tanah Rusia kepada tiga anak laki-lakinya. Yaropolk menjadi pangeran di Kiev, Oleh menjadi pangeran tanah Drevlyani di tengah, dan Vladimir di Novgorod. Dalam tahun-tahun pertamanya menjadi pangeran, Vladimir adalah seorang kafir. Ia memimpin sebuah ekspedisi melawan Yaropolk yang Kristen, sehingga membuat semua orang kafir di Rus’ menjadi simpati kepadanya. Ekspedisi ini dalam beberapa catatan sejarah malah disebut sebagai “memberikan kebebasan besar kepada orang-orang Kristen”. Pada 11 Juli 978, ia masuk ke Kiev dan menjadi “penguasa mutlak” atas Kiev, “telah menguasai wilayah-wilayah di sekitarnya, yang satu dikuasai lewat cara damai, dan yang membangkan dikuasai lewat pedang”.
Vladimir yang masih muda itu membiarkan dirinya dikuasai oleh hawa nafsu yang liar, meskipun ia sendiri jauh dari kehidupan yang benar-benar bebas seperti yang digambarkan beberapa orang kepadanya. Ia “memimpin tanahnya dengan kebenaran, martabat, dan akal sehat”, seperti seorang tuan yang baik dan rajin, yang jika diperlukan ia akan memperluas dan mempertahankan batas-batas wilayahnya dengan kekuatan militer, dan ketika ia kembali dari ekspedisi militernya, ia akan memberikan kebebasan dan membuat perayaan bagi teman-temannya dan seluruh rakyat Kiev.
Namun Tuhan mempersiapkannya untuk sebuah tugas yang lain. “Di mana dosa bertambah banyak”, kata Rasul Paulus, “di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Rm 5:20). Dan datanglah kunjungan Yang Maha Tinggi ke atasnya, dan mata Allah Maha Pengampun memandangnya, dan menyinari pikiran dan hatinya sehingga mampu memahami kehampaan berhala-berhala kafir, dan membuatnya berpaling kepada Allah yang esa, pencipta segala yang kelihatan maupun yang tak kelihatan. Perkara penerimaannya untuk dibaptis didukung oleh situasi di luar negerinya. Kekaisaran Byzantium (Romawi sebelah Timur) digoncangkan oleh pasukan pemberontak pimpinan Bardas Skliros dan Bardas Phokas yang keduanya sama-sama ingin merebut tahta kaisar. Dalam situasi yang sulit ini, kaisar-kaisar Byzantium saat itu, yakni kedua bersaudara Basilius si pembantai orang-orang Bulgaria dan Konstantin kemudian berpaling meminta bantuan kepada Vladimir.
Berbagai peristiwa berlangsung dengan cepat. Pada Agustus 987, Bardas Phokas menyatakan dirinya sebagai Kaisar dan memerangi Konstantinopel. Pada musim gugur di tahun itu pula, kaisar Basilius menyingkir ke Kiev. “Dan setelah menghabiskan kekayaannya, Basilius terpaksa masuk ke dalam aliansi dengan kaisar orang-orang Rus’. Mereka sebenarnya adalah musuhnya, tetapi ia meminta bantuan dari mereka”, tulis sebuah catatan sejarah dari Arab mengenai kejadian-kejadian di tahun 980-an, “Dan kaisar dari orang-orang Rus’ menaruh perhatian atas masalah ini, dan membuat perjanjian bersama dengannya”.
Sebagai imbalan atas bantuan militer yang diberikannya, Vladimir berhak mempersunting Anna, adik dari Kaisar Basilius yang mana pada waktu itu hal ini di luar kebiasaan dari publik Byzantium. Pada waktu itu, puteri-puteri keturunan Kaisar tidak akan diizinkan untuk menikah dengan penguasa-penguasa “barbar”, meskipun mereka beragama Kristen (barbar di sini maksudnya di luar imperium Romawi, red). Di saat yang sama, Kaisar Romawi Barat Otto Agung sedang berusaha melamar Anna bagi anak laki-lakinya, dan ia ditolak, namun terkait pinangan Vladimir, Konstantinopel justru menerimanya.
Sebuah persetujuan pun dihasilkan, di mana Vladimir mengirimkan bantuan kepada kaisar-kaisar Byzantium sejumlah 6.000 pasukan Varangian yang sebelumnya diharuskan terlebih dahulu menerima Baptisan Kudus, dan di bawah persetujuan ini pula, Vladimir berhak mempersunting Anna, puteri Kaisar. Maka melalui rangkaian peristiwa manusia ini, Allah mengarahkan Rusia ke dalam pangkuan Gereja Semesta yang terberkati itu. Pangeran Agung Vladimir menerima baptisan dan memberikan bantuan militer kepada Byzantium. Dengan bantuan orang-orang Rusia, para pemberontak dihancurkan dan Bardas Phokas terbunuh. Namun orang-orang Yunani yang kegirangan karena kemenangan yang tak terduga itu, ternyata tidak segera memenuhi bagian mereka dalam persetujuan itu.
Kesal dengan kepalsuan orang-orang Yunani, Pangeran Vladimir "bergegas mengumpulkan pasukannya" dan ia balik "memerangi Korsun, sebuah kota Yunani", yang dulu disebut kota Chersonessus. Kota itu adalah benteng "yang tak bisa ditembus" milik kerajaan Byzantium di wailayah Laut Hitam, dan kota itu adalah salah satu kota penghubung yang sangat penting untuk jalur perekonomian dan perdagangan kekaisaran. Serangan ini sangat keras sehingga mengakibatkan dampak kerugian yang sangat banyak bagi seluruh semua daerah Byzantium.
Vladimir ini memiliki tangan kanan kepercayaannya. Utusan Vladimir, yakni komandan pasukan voevoda yang bernama Oleg dan Sjbern segera tiba di Tsar'grad untuk menjemput putri kaisar. Delapan hari berlalu bagi Anna untuk mempersiapkan dirinya, di mana selama waktu itu, saudara-saudaranya (Kaisar Basilius dan Kaisar Konstantin) dating menghibur dirinya, menekankan pentingnya kesempatan yang ada di depan Puteri Anna: untuk mencerahkan wilayah Rusia dan tanah-tanah di sekitarnya, dan untuk membuat mereka menjadi sahabat selamanya bagi kekaisaran Romawi-Byzantium. Di Taurida, St. Vladimir menanti Puteri Anna, dan untuk semua gelar-gelarnya, ditambahkan pula satu gelar baginya, yakni Kaisar (Tsar’). Prosesi pemberian gelar ini memaksa penguasa-penguasa sombong Konstantinopel untuk menyetujui hal ini: untuk memberikan lambang/cap Kaisar kepada mereka ipar baru mereka. Dalam beberapa catatan sejarawan Yunani, St. Vladimir sejak saat ini disebut sebagai "Raja(nya) Basilius Yang Perkasa", ia membuat uang koin dalam gaya Byzantium di mana pada koin itu digambarkan simbol-simbol kekaisarannya, dan symbol-simbol itu juga ditaruhnya di busana kekaisarannya, dan di kepalanya yakni pada mahkota Kekaisaran, dan di tongkat dengan salib yang ada di tangan kanannya.
Bersama-sama dengan Permaisuri Anna, tibalah mereka dengan Metropolitan Michael untuk mendapatkan tahta rasuli di Rusia yang ditahbiskan oleh Bapa Suci Patriarkh Nicholas II Chrysobergos, dan ia datang dengan rombongannya dan para hierarki, dan di samping itu juga membawa banyak relikui-relikui kudus dan benda-benda suci lainnya. Di kota kuno Chersonessus (Korsun), dimana setiap batu yang ada di sana mengingatkan kita kepada St. Andreas Yang Pertama Dipanggil Dari Antara Para Rasul, dilakukanlah sakramen pernikahan-pemahkotaan St. Vladimir dan Anna yang terberkati itu. Kedua pengantin ini mengingatkan dan menegaskan keesaan Injil Kabar Baik Kristus di Rus’ dan di Byzantium yang kini menjadi satu. Kota Korsun menjadi "Mahar Bagi Permaisuri", dan dikembalikan ke Byzantium. Pada musim semi 988, Pangeran Agung bersama dengan Permaisurinya pulang kembali ke Kiev melalui wilayah-wilayah Krimea, Taman', dan Tanah Azov, yang telah menjadi bagian dari kekuasaan mereka yang luas. Sambil memimpin iringan rombongan, Pangeran Agung dengan terus-menerus tanpa henti menyanyikan kidungan rohani, membawa salib, ikon-ikon, dan relikui-relikui suci. Tampak sepertinya, Gereja Ekumenis Kudus sedang pindahan ke tanah Rusia yang luas, dan diperbarui dalam materai baptisan, Rus’ yang Kudus, tampil ke depan untuk bertemu dengan Kristus dan Gereja-Nya.
Di sana terjadi peristiwa yang tak akan terlupakan dan terjadi hanya satu kali dalam sejarah Rusia: baptisan pada pagi hari bagi seluruh rakyat Kiev di sungai Dneipr. Pada malam hari sebelumnya, St Vladimir menyatakan seluruh kota: "Jika ada orang yang pada esok hari tidak masuk ke dalam sungai, entah ia itu adalah orang kaya atau miskin, pengemis atau budak sekalipun, ia akan menjadi lawanku". Keinginan suci dari Pangeran Suci ini dipenuhi tanpa keluhan sedikitpun dari rakyatnya: "semua tanah kita serentak pada waktu yang sama memuliakan Kristus bersama dengan Sang Bapa dan Sang Roh Kudus".
Adalah sulit untuk menaksir kedalaman transformasi rohani orang-orang Rusia di seluruh aspek kehidupan dan dunia mereka yang disebabkan oleh doa-doa St. Vladimir. Di perairan Kiev yang murni yang menjadi tempat "pemandian kelahiran baru" mereka, secara misteri terjadi perubahan atas elemen rohani Rusia, kelahiran rohani sebuah bangsa, dipanggil oleh Allah untuk melakukan pelayanan-pelayanan Kristen kepada seluruh umat manusia. "Kemudian kegelapan berhala kafir mulai diangkat dari kami, dan fajar iman Orthodox muncul, dan Mentari Injil telah mencerahkan tanah kami". Dalam ingatan atas peristiwa suci ini, pembaruan tanah Rus’ oleh air dan Roh, dilakukan sebuah kebiasaan dalam Gereja Rusia di mana umat Gereja melakukan prosesi arak-arakan "menuju air" setiap tanggal 1 Agustus, yang dikombinasikan dengan perayaan peringatan Pengambilan Kayu Mulia dari Salib Tuhan Yang Memberi Hidup, yang serupa dengan yang dilakukan oleh Gereja Yunani, dan demikian juga dengan perayaan Gereja Rusia akan peringatan Bunda Allah Juruselamat Yang Terberkati dan Termurni (dimulai di Rusia oleh St. Andrei Bogoliubsky pada tahun 1164). Kombinasi perayaan ini menjadi ungkapan yang menggambarkan dengan tepat akan kesadaran teologia Rusia, yang mana baik baptisan dan salib adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Di mana-mana tempat di seluruh tanah Rus’ yang kudus, dari kota-kota kuno hingga pos-pos terjauh, St. Vladimir memberi perintah untuk merubuhkan kuil-kuil kafir, untuk menghancurkan berhala-berhala, dan di setiap tempat mereka tinggal untuk memotong bukit-bukit hutan dan mendirikan gereja-gereja, di mana di sana akan dikuduskan mezbah bagi korban tanpa pencurahan darah. Gereja-Gereja Allah tumbuh sepanjang wajah bumi, di tempat-tempat yang tinggi, dan di tiap tikungan dari sungai-sungai, sepanjang rute kuno "dari orang-orang Variangian bagi orang-orang Yunani", yakni sebuah kalimat kiasan yang menunjukkan tanda-tanda-tanda jalan dan lampu-lampu bagi kekudusan nasional. Dalam kegiatan pembangunan gedung yang terkenal Gereja Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul Kudus, Metropolitan Kiev yakni St. Hilarion (pengarang kitab "Perkataan Mengenai Hukum dan Anugerah") mengatakan: "Mereka menghancurkan kuil berhala, dan membangun gereja-gereja, mereka memusnahkan patung-patung berhala dan membuat ikon-ikon kudus, setan-setan tunggang langgang melarikan diri, dan salib telah menguduskan kota-kota".
Sejak abad-abad awal kekristenan, telah menjadi kebiasaan untuk membangun gereja-gereja di atas reruntuhan kuil-kuil kafir atau di atas tempat tertumpahnya darah para syuhada kudus. Meneladani kebiasaan ini, St. Vladimir membangun Gereja Saint Basilius Agung di atas sebuah bukit, di mana terdapat tempat kuil Perun, dan ia membangun pula Gereja Bunda Allah Tersuci (Desyatinnaya) pada tempat kematian syahid para kudus pasukan Varangian (Dirayakan setiap 12 Juli). Gereja megah ini dimaksudkan untuk menjadi tempat pelayanan Metropolitan Kiev dan seluruh tanah Rus', di mana mezbah paling utama dari Gereja Rusia ini dibangun dalam waktu lima tahun: dengan kaya dihiasi dengan lukisan-lukisan dinding, salib-salib, ikon-ikon, dan pernak-pernik suci yang dibawa dari Korsun.
Hari penahbisan Gereja Bunda Allah Tersuci ini terjadi pada tanggal 12 Mei (dalam beberapa catatan, 11 Mei), diperintahkan oleh St. Vladimir untuk dimasukkan sebagai perayaan tahunan dalam kalendar Gereja. Acara ini terhubung dengan peristiwa-peristiwa lain yang terjadi sebelumnya pada perayaan 11 Mei, dan hal itu memberikan dua sisi suksesi dari Gereja Baru ini. Pada hari ini dalam daftar orang-orang kudus diperingati "pembaruan Tsar'grad", yang didedikasikan oleh Kaisar Suci St. Konstantin sebagai ibukota baru Kekaisaran Romawi, yakni kota Konstantinopel, di mana kota itu didedikasikan untuk Sang Bunda Allah Tersuci (330 Masehi). Dan pada tanggal 11 Mei yang sama ini, di bawah perintah Puteri Olga Yang Setara Dengan Para Rasul Kudus, telah ditahbiskan Gereja Sophia - Hikmat Allah, di kota Kiev (pada tahun 960). St. Vladimir, setelah Gereja Katedralnya ditahbiskan untuk Sang Bunda Allah Tersuci, meneladani contoh dari St. Konstantin, mendedikasikan ibukota tanah Rusia, Kiev, untuk Ratu Surga. Dan kemudian diberikan pula persepuluhan kepada Gereja Katedral Bunda Allah Tersuci ini. Dan sejak itu, Gereja ini menjadi pusat pengumpulan persepuluhan seluruh Rusia, sehingga mereka menyebutnya sebagai Gereja Desyatinnaya (persepuluhan). Catatan terkuno dari dokumen hibah dari Pangeran Kudus Vladimir berbicara: "Karena aku memberikan kepada Gereja Bunda Suci Allah sepersepuluh dari semua harta Kepangeranan-ku, dan demikian juga seluruh negeri Rusia dari semua wilayah kepangeranannya setelah memberikan persepuluhan dari peternakannya, dan dari perdagangannya, sepersepuluh setiap seminggu, dan dari rumah tangga setiap tahun, sepersepuluh dari setiap kawanan dan setiap mata pencaharian, kepada Bunda dari Allah dan Juruselamat yang menakjubkan". Demikian juga ditentukan bahwa "umat Gereja" dibebaskan dari kekuasaan pangeran dan pejabat-pejabatnya, dan meletakkan mereka di bawah yurisdiksi Metropolitan.
Riwayat sejarah telah mencatat doa St. Vladimir ketika ia berpaling kepada yang Mahakuasa pada saat penahbisan Gereja Desyatin (Gereja Persepuluhan): "Ya Tuhan Allah, sudilah Engkau menengok ke bawah dari surga, dan kunjungilah kebun anggur-Mu, yang telah Engkau tanam dengan Tangan Kanan-Mu. Dan buatlah umat yang baru ini, yang telah Engkau ubahkan hati dan pikiran mereka untuk mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar. Dan tengoklah ke bawah kepada Gereja-Mu ini, yang dibangun oleh hamba-Mu yang tak layak ini atas Sang Bunda yang telah melahirkan Engkau, Sang Perawan Kekal Bunda Allah. Dan barangsiapa yang berdoa di Gereja ini, biarkanlah doanya didengar dalam doa-doa Bunda Allah Yang Termurni".
Dengan keberadaan Gereja Desyatin-Persepuluhan dan Uskup Anastasii, beberapa sejarawan telah membuatnya terkait dengan dimulainya penulisan riwayat sejarah Rusia. Dalam riwayat sejarah Rusia itu disusun Riwayat Hidup St. Olga dan catatan para syuhada Varangian dalam bentuk aslinya, dan demikian juga ditulis riwayat "Catatan, Bagaimana Dalam Mengambil Alih Korsun, Vladimir Dibaptiskan". Dalam riwayat ini juga terdapat redaksi Yunani awal dari Riwayat Hidup martir kudus Boris (Pangeran Rostov) dan Gleb (Pangeran Murom).
Tahta Metropolitan Kiev pada era St. Vladimir diduduki berturut-turut oleh Metropolitan St. Michael (+ 15 Juni 991, diperingati 30 September), Metropolitan Theophylakt yang ditransfer ke Kiev dari tahta Armenia Sebasteia (991-997), Metropolitan Leontii (997-1008), dan Metropolitan John I (1008-1037). Melalui upaya mereka, wilayah keuskupan pertama dari Gereja Rusia dibuka: di Novgorod (perwakilan pertamanya adalah St. Joakim Korsunite + 1030 yang telah menyusun Riwayat Sejarah Joakimov), di Vladimir-Volyn (dibuka 11 Mei 992), di Chernigov, di Pereslavl', di Belgorod, dan di Rostov. "Dan dengan demikian, di seluruh kota-kota dan desa-desa didirikan gereja-gereja dan biara-biara, dan jumlah kaum rohaniawan meningkat, dan Iman Orthodox pun merekah dan bersinar seperti matahari". Untuk meningkatkan iman rakyat yang baru tercerahkan ini, diperlukan banyak orang-orang terpelajar dan sekolah-sekolah untuk mempersiapkan mereka semua. Karena itu, St. Vladimir bersama dengan Metropolitan Kudus Michael "memerintahkan setiap ayah dan ibu untuk mengirimkan anak-anak muda mereka ke sekolah-sekolah untuk belajar membaca dan menulis". Saint Joakim Korsunite (+ 1030) mendirikan sebuah sekolah di Novgorod, dan mereka juga mendirikan sekolah-sekolah yang sama di kota-kota lain. "Dan ada banyak sekolah-sekolah, sarjana-sarjana, dan ada banyak pula kaum filusuf yang mencintai hikmat-kebijaksanaan".
Dengan tangan dinginnya, St. Vladimir menghalau musuh di garis terdepan, dan ia membangun kota-kota dengan benteng-bentengnya. Dia adalah orang pertama dalam sejarah Rusia yang membangun "tembok batas keliling", sebuah garis pertahanan melawan bangsa nomaden. "Volodimir mulai membangun kota-kota di sepanjang Desna, sepanjang Vystra, sepanjang Trubezha, sepanjang Sula dan sepanjang Stugna. Dan ia menyelesaik an pembangunan kota-kota itu bersama orang-orang dari Novgorod, Smol'yani, Chuds, dan Vyatichi. Dan ia pun berperang melawan orang-orang Pecheneg dan mengalahkan mereka". Meskipun ada perang, tetapi yang lebih sering terjadi sebenarnya adalah bahwa orang-orang Kristen berdakwah secara damai kepada orang-orang kafir di padang-padang gurun. Dalam Catatan Sejarah Nikol'sk yang ditulis sebelum tahun 990 dituliskan: "Dan dalam tahun yang sama, datanglah kepada Volodimir di Kiev, empat orang Puteri dari Bulgaria dan mereka dicerahkan dengan baptisan Ilahi". Tahun berikutnya, "datanglah Pangeran Kuchug dari Pecheneg, dan menerima iman dari Yunani, dan ia pun dibaptiskan di dalam Nama Sang Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, dan ia melayani Vladimir dengan hati yang tulus". Atas pengaruh Pangeran Kudus, ada dibaptiskan juga beberapa asing, misalnya, "Koenig" (Raja) Norwegia Olaf Trueggvason (+ 1000) yang tinggal beberapa tahun di Kiev, dan juga Torval’d Sang Pengelana telah terkenal sebagai pendiri biara St. Yohanes Sang Bentara di sepanjang Dneipr dekat Algirdaitis. Di tanah Islandia yang jauh, sebuah syair puisi menyebut Allah sebagai "Pelindung dari orang-orang Yunani dan orang-orang Rusia".
Di tengah-tengah pemberitaan orang Kristen St. Vladimir juga melakukan perayaan-perayaan: setelah Liturgi pada hari-hari Minggu dan perayaan-perayaan besar Gereja, diadakan pesta dengan meja jamuan yang melimpah untuk orang-orang Kiev, mereka membunyikan lonceng-lonceng, paduan suara menyanyikan pujian, "orang-orang yang telah diubahkan" menyanyikan lagu balada dan bait-bait lagu rohani. Pada tanggal 12 Mei 996, misalnya, pada saat penahbisan Gereja Desyatin-Persepuluhan, Pangeran "membuat perayaan terang", "membagikan barang-barang bagi banyak orang miskin, kaum papah, dan para pengelana, serta gereja-gereja dan biara-biara. Bagi orang-orang sakit dan yang membutuhkan, ia membagikan roti, dan daging, ikan dan keju di jalan-jalan, mengajak semua untuk datang dan makan, memuliakan Allah". Perayaan-perayaan itu juga dilaksanakan dalam kehormatan dari kemenangan ksatria-ksatria Kiev, dan resimen-resimen rombongan Vladimir dari Dobrynya, Aleksandr Popovich, Rogda Yang Tegas.
Pada tahun 1007, St. Vladimir memindahkan relikui suci Puteri Olga Yang Setara Dengan Para Rasul ke Gereja Desyatin-Persepuluhan. Dan empat tahun kemudian, pada 1011, dikuburkan pula di sana permaisuri dan pendampingnya dalam berbagai perjuangan, Puteri Anna yang terberkati. Setelah kematian permaisurinya, Pangeran masuk ke dalam sebuah pernikahan baru dengan putri dari Graf Kuno von Enningen dari Jerman, cucu dari Kaisar Romawi Otto Yang Agung.
Era St. Vladimir adalah masa-masa sangat penting bagi awal pembentukan negara Orthodox Rus’. Penyatuan tanah-tanah Slavia dan penyusunan batas-batas negara di bawah perintah Riurikovichi dihasilkan dari perjuangan rohani dan politik yang ketat dengan suku-suku dan Negara-negara tetangga. Pembaptisan tanah Rus’ oleh Orthodox Byzantium adalah langkah terpenting bagi bangsa Rus’ dalam mendefinisikan negaranya sendiri. Musuh utama Vladimir adalah Boleslav Sang Pemberani, yang berencana untuk menyatukan suku-suku Slavia Barat dan Slavia Timur di bawah naungan Polandia Katolik. Persaingan ini muncul pertama kali ketika Vladimir masih seorang kafir: "Pada tahun 6489 (981), Volodimir pergi melawan Lakhs dan mengambil-alih kota-kota mereka, Peremyshl', Cherven', dan kota-kota lain yang ada di wilayah Rus’ ". Tahun-tahun terakhir dari abad ke-10 juga dipenuhi dengan perang-perang antara pasukan Vladimir dan Boleslav.
Setelah masa tenang yang singkat (pada dekade pertama abad ke 11), "perseteruan besar" memasuki sebuah tahapan yang baru. Pada tahun 1013 di Kiev, terjadi sebuah konspirasi melawan St. Vladimir: Svyatopolk Yang Terkutuk, yang menikah dengan putri Boleslav, menjadi haus akan kekuasaan. Penghasut konspirasi itu adalah seorang hierarki dari Boleslav, yakni uskup Katolik Kolobzheg Reibern. Konspirasi Svyatopolk dan Reibern memberikan ancaman habis-habisan bagi eksistensi historis dari negara Rusia dan Gereja Rusia. St. Vladimir mengambil langkah-langkah yang menentukan. Ketiga orang yang terlibat ditangkap, dan Reibern meninggal di dalam penjara. Saint Vladimir tidak membalas dendam pada orang-orang yang "menentang dan membencinya”. Svyatopolk yang pura-pura bertobat, diputuskan untuk dibebaskan.
Sebuah kemalangan baru terjadi di Utara, di Novgorod. Yaroslav, yang belum terlalu "Bijaksana", menjadi penguasa Novgorod pada tahun 1010, memutuskan untuk lepas dari ayahnya, Pangeran Agung Kiev, dan ia membentuk pasukan sendiri yang terpisah, maju bergerak ke Kiev untuk menuntut upeti dan pajak. Kesatuan tanah Rusia yang telah diperjuangkan oleh St. Vladimir sepanjang hidupnya, di ambang kehancuran. Dalam dua perasaan marah dan sedih yang bercampur, St. Vladimir memberi perintah untuk "mengamankan bendungan-bendungan dan mengatur jembatan-jembatan", dan untuk mempersiapkan perang melawan Novgorod. Kekuasaannya sedang berada di titik nadir. Dalam persiapan untuk pertempuran terakhir, untung tak dapat diraih, Pembaptis tanah Rus’ itu jatuh sakit parah dan menyerahkan nyawanya kepada Tuhan di kampung Spa-Berestov pada 15 Juli 1015. Ia telah memerintah wilayah Rusia selama 37 tahun (978-1015) yang mana 28 tahun di antara masa kepemimpinannya dilakukan setelah ia menerima Baptisan Kudus.
Mempersiapkan upaya yang baru untuk merebut kekuasaan sambil mengharapkan bantuan Polandia dan sambil mengulur-ulur waktu, Svyatopolk berusaha menyembunyikan kematian ayahnya. Tapi bangsawan-bangsawan Kiev yang patriotis, diam-diam pada malam hari, mengambil jenazah Pangeran Suci dari pengadilan Berestov yang dikawal oleh pasukan Svyatopolk, dan mereka membawa jenazah Vladimir ke Kiev. Di Gereja Desyatin-Persepuluhan, peti mati St. Vladimir diiringi oleh segenap rohaniawan Kiev dengan Metropolitan John ada di sisi ujung kepala. Relikui suci ditempatkan di kuburan marmer berukir yang ditempatkan di Kapel Klemens dari Gereja Desyatin Uspenie bersama dengan kuburan marmer berukir dari Permaisuri Anna.
Nama dan perbuatan-perbuatan Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul yang oleh rakyat Rusia disebut sebagai Mentari Yang Indah, terjalin dalam seluruh kesinambungan sejarah Gereja Rusia. "Melaluinya, kita pun juga telah datang untuk menyembah dan mengenal Kristus, Sang Hidup Yang Benar,” kata St. Hilarion. Perbuatan-perbuatannya diteruskan oleh putra-putranya, dan cucu-cucunya, dan keturunan-keturunannya yang menjadi penguasa tanah Rusia selama kurun waktu hampir enam abad: dari Yaroslav Yang Bijaksana yang mengambil langkah-langkah pertama menuju kemandirian Gereja Rusia, hingga ke Riurikovichi yang terakhit, Tsar Feodor Ioannovich yang di bawah pemerintahannya (tahun 1589) Gereja Orthodox Rusia menjadi Patriarkhat mandiri yang kelima dalam Dyptich (daftar Gereja-Gereja Orthodox Autocephalous/Berkepala Mandiri).
Perayaan peringatan untuk Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul dimulai di bawah kepemimpinan St. Alexander Nevsky pada 15 Mei 1240, untuk memperoleh syafaat Vladimir demi meraih kemenangan pasukan Rusia yang dipimpin oleh Nevsky atas pasukan salib Swedia. Namun penghormatan pertama kepada Pangeran Kudus ini sebenarnya telah mulai dilakukan di Rus’ beberapa waktu sebelumnya. Metropolitan Kiev, St. Hilarion (+ 1053) dalam bukunya "Perkataan Mengenai Hukum dan Anugerah", berbicara pada hari kenangan St. Vladimir di kuburan marmernya di Gereja Desyatin-Persepuluhan, menyebutnya sebagai “seorang penguasa yang rasuli”, “seperti” St. Konstantin, dan St. Hilaron membandingkan karya rasulinya dalam menginjili tanah Rusia dengan karya penginjilan dari para rasul kudus.
Referensi
http://www.holytrinityorthodox.com/iconoftheday/los/July/15-01.htm
Hanya sedikit nama saja dari sejarah manusia yang dapat dibandingkan dengan Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul, Pembaptis Rus’, yang berdiri selamanya pada masa depan spiritual Gereja Rusia dan rakyat Orthodox Rusia. Vladimir adalah cucu dari Puteri Olga Yang Setara Dengan Para Rasul, dan ia adalah putera dari Svyatoslav (+ 972). Ibundanya, Malusha (+ 1001) adalah puteri dari Malk Liubechanin yang diidentifikasikan oleh para sejarawan sebagai Mal, pangeran dari daerah Drevlyani. Setelah mengalahkan Drevlyani dan menaklukkan kota-kotanya, Puteri Olga memerintahkan untuk mengeksekusi Pangeran Mal, karena pangeran ini berusaha untuk menikahi Puteri Olga setelah membunuh Igor suaminya, dan Puteri Olga mengambil anak-anak Pangeran Mal, yakni Dobrynya dan Malusha. Dobrynya tumbuh menjadi seorang ksatria pemberani yang memfokuskan pikirannya kepada pemerintahan Negara, dan ia kemudian menjadi pertolongan luar biasa bagi Vladimir keponakannya dalam menangani masalah-masalah militer dan administrasi Negara.
Malusha si “gadis serba bisa” itu menjadi seorang Kristen (bersama dengan Maha Puteri Olga di Tsar’grad), namun Malusha masih tetap menjalankan ritual kafir misterius di hutan-hutan Drevlyani. Dan ia pun jatuh cinta kepada ksatria Svyatoslav yang demi menjadikan Malusha sebagai istrinya, telah melawan Olga ibundanya. Olga yang marah karena tidak menyetujui pernikahan tawanan perang yang menjadi “pembantu”-nya itu untuk menikah dengan Svyatoslav anaknya yang juga ahli waris daerah Kiev yang agung, kemudian mengirimkan Malusha pegi ke daerah asalnya yang tidak jauh dari daerah Vybut’. Dan di sana, sekitar tahun 960, lahirnya seorang anak laki-laki yang diberi nama dari ajaran kafir Rusia, Volodimir, yang berarti penguasa yang damai, memerintah dengan sebuah bakat khusus untuk menciptakan perdamaian.
Pada tahun 970, Svyatoslav mengadakan sebuah ekspedisi yang mana ia ditakdirkan untuk meninggal dalam ekspedisi tersebut. Ia sebelumnya telah membagi Tanah Rusia kepada tiga anak laki-lakinya. Yaropolk menjadi pangeran di Kiev, Oleh menjadi pangeran tanah Drevlyani di tengah, dan Vladimir di Novgorod. Dalam tahun-tahun pertamanya menjadi pangeran, Vladimir adalah seorang kafir. Ia memimpin sebuah ekspedisi melawan Yaropolk yang Kristen, sehingga membuat semua orang kafir di Rus’ menjadi simpati kepadanya. Ekspedisi ini dalam beberapa catatan sejarah malah disebut sebagai “memberikan kebebasan besar kepada orang-orang Kristen”. Pada 11 Juli 978, ia masuk ke Kiev dan menjadi “penguasa mutlak” atas Kiev, “telah menguasai wilayah-wilayah di sekitarnya, yang satu dikuasai lewat cara damai, dan yang membangkan dikuasai lewat pedang”.
Vladimir yang masih muda itu membiarkan dirinya dikuasai oleh hawa nafsu yang liar, meskipun ia sendiri jauh dari kehidupan yang benar-benar bebas seperti yang digambarkan beberapa orang kepadanya. Ia “memimpin tanahnya dengan kebenaran, martabat, dan akal sehat”, seperti seorang tuan yang baik dan rajin, yang jika diperlukan ia akan memperluas dan mempertahankan batas-batas wilayahnya dengan kekuatan militer, dan ketika ia kembali dari ekspedisi militernya, ia akan memberikan kebebasan dan membuat perayaan bagi teman-temannya dan seluruh rakyat Kiev.
Namun Tuhan mempersiapkannya untuk sebuah tugas yang lain. “Di mana dosa bertambah banyak”, kata Rasul Paulus, “di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Rm 5:20). Dan datanglah kunjungan Yang Maha Tinggi ke atasnya, dan mata Allah Maha Pengampun memandangnya, dan menyinari pikiran dan hatinya sehingga mampu memahami kehampaan berhala-berhala kafir, dan membuatnya berpaling kepada Allah yang esa, pencipta segala yang kelihatan maupun yang tak kelihatan. Perkara penerimaannya untuk dibaptis didukung oleh situasi di luar negerinya. Kekaisaran Byzantium (Romawi sebelah Timur) digoncangkan oleh pasukan pemberontak pimpinan Bardas Skliros dan Bardas Phokas yang keduanya sama-sama ingin merebut tahta kaisar. Dalam situasi yang sulit ini, kaisar-kaisar Byzantium saat itu, yakni kedua bersaudara Basilius si pembantai orang-orang Bulgaria dan Konstantin kemudian berpaling meminta bantuan kepada Vladimir.
Berbagai peristiwa berlangsung dengan cepat. Pada Agustus 987, Bardas Phokas menyatakan dirinya sebagai Kaisar dan memerangi Konstantinopel. Pada musim gugur di tahun itu pula, kaisar Basilius menyingkir ke Kiev. “Dan setelah menghabiskan kekayaannya, Basilius terpaksa masuk ke dalam aliansi dengan kaisar orang-orang Rus’. Mereka sebenarnya adalah musuhnya, tetapi ia meminta bantuan dari mereka”, tulis sebuah catatan sejarah dari Arab mengenai kejadian-kejadian di tahun 980-an, “Dan kaisar dari orang-orang Rus’ menaruh perhatian atas masalah ini, dan membuat perjanjian bersama dengannya”.
Sebagai imbalan atas bantuan militer yang diberikannya, Vladimir berhak mempersunting Anna, adik dari Kaisar Basilius yang mana pada waktu itu hal ini di luar kebiasaan dari publik Byzantium. Pada waktu itu, puteri-puteri keturunan Kaisar tidak akan diizinkan untuk menikah dengan penguasa-penguasa “barbar”, meskipun mereka beragama Kristen (barbar di sini maksudnya di luar imperium Romawi, red). Di saat yang sama, Kaisar Romawi Barat Otto Agung sedang berusaha melamar Anna bagi anak laki-lakinya, dan ia ditolak, namun terkait pinangan Vladimir, Konstantinopel justru menerimanya.
Sebuah persetujuan pun dihasilkan, di mana Vladimir mengirimkan bantuan kepada kaisar-kaisar Byzantium sejumlah 6.000 pasukan Varangian yang sebelumnya diharuskan terlebih dahulu menerima Baptisan Kudus, dan di bawah persetujuan ini pula, Vladimir berhak mempersunting Anna, puteri Kaisar. Maka melalui rangkaian peristiwa manusia ini, Allah mengarahkan Rusia ke dalam pangkuan Gereja Semesta yang terberkati itu. Pangeran Agung Vladimir menerima baptisan dan memberikan bantuan militer kepada Byzantium. Dengan bantuan orang-orang Rusia, para pemberontak dihancurkan dan Bardas Phokas terbunuh. Namun orang-orang Yunani yang kegirangan karena kemenangan yang tak terduga itu, ternyata tidak segera memenuhi bagian mereka dalam persetujuan itu.
Kesal dengan kepalsuan orang-orang Yunani, Pangeran Vladimir "bergegas mengumpulkan pasukannya" dan ia balik "memerangi Korsun, sebuah kota Yunani", yang dulu disebut kota Chersonessus. Kota itu adalah benteng "yang tak bisa ditembus" milik kerajaan Byzantium di wailayah Laut Hitam, dan kota itu adalah salah satu kota penghubung yang sangat penting untuk jalur perekonomian dan perdagangan kekaisaran. Serangan ini sangat keras sehingga mengakibatkan dampak kerugian yang sangat banyak bagi seluruh semua daerah Byzantium.
Vladimir ini memiliki tangan kanan kepercayaannya. Utusan Vladimir, yakni komandan pasukan voevoda yang bernama Oleg dan Sjbern segera tiba di Tsar'grad untuk menjemput putri kaisar. Delapan hari berlalu bagi Anna untuk mempersiapkan dirinya, di mana selama waktu itu, saudara-saudaranya (Kaisar Basilius dan Kaisar Konstantin) dating menghibur dirinya, menekankan pentingnya kesempatan yang ada di depan Puteri Anna: untuk mencerahkan wilayah Rusia dan tanah-tanah di sekitarnya, dan untuk membuat mereka menjadi sahabat selamanya bagi kekaisaran Romawi-Byzantium. Di Taurida, St. Vladimir menanti Puteri Anna, dan untuk semua gelar-gelarnya, ditambahkan pula satu gelar baginya, yakni Kaisar (Tsar’). Prosesi pemberian gelar ini memaksa penguasa-penguasa sombong Konstantinopel untuk menyetujui hal ini: untuk memberikan lambang/cap Kaisar kepada mereka ipar baru mereka. Dalam beberapa catatan sejarawan Yunani, St. Vladimir sejak saat ini disebut sebagai "Raja(nya) Basilius Yang Perkasa", ia membuat uang koin dalam gaya Byzantium di mana pada koin itu digambarkan simbol-simbol kekaisarannya, dan symbol-simbol itu juga ditaruhnya di busana kekaisarannya, dan di kepalanya yakni pada mahkota Kekaisaran, dan di tongkat dengan salib yang ada di tangan kanannya.
Bersama-sama dengan Permaisuri Anna, tibalah mereka dengan Metropolitan Michael untuk mendapatkan tahta rasuli di Rusia yang ditahbiskan oleh Bapa Suci Patriarkh Nicholas II Chrysobergos, dan ia datang dengan rombongannya dan para hierarki, dan di samping itu juga membawa banyak relikui-relikui kudus dan benda-benda suci lainnya. Di kota kuno Chersonessus (Korsun), dimana setiap batu yang ada di sana mengingatkan kita kepada St. Andreas Yang Pertama Dipanggil Dari Antara Para Rasul, dilakukanlah sakramen pernikahan-pemahkotaan St. Vladimir dan Anna yang terberkati itu. Kedua pengantin ini mengingatkan dan menegaskan keesaan Injil Kabar Baik Kristus di Rus’ dan di Byzantium yang kini menjadi satu. Kota Korsun menjadi "Mahar Bagi Permaisuri", dan dikembalikan ke Byzantium. Pada musim semi 988, Pangeran Agung bersama dengan Permaisurinya pulang kembali ke Kiev melalui wilayah-wilayah Krimea, Taman', dan Tanah Azov, yang telah menjadi bagian dari kekuasaan mereka yang luas. Sambil memimpin iringan rombongan, Pangeran Agung dengan terus-menerus tanpa henti menyanyikan kidungan rohani, membawa salib, ikon-ikon, dan relikui-relikui suci. Tampak sepertinya, Gereja Ekumenis Kudus sedang pindahan ke tanah Rusia yang luas, dan diperbarui dalam materai baptisan, Rus’ yang Kudus, tampil ke depan untuk bertemu dengan Kristus dan Gereja-Nya.
Di sana terjadi peristiwa yang tak akan terlupakan dan terjadi hanya satu kali dalam sejarah Rusia: baptisan pada pagi hari bagi seluruh rakyat Kiev di sungai Dneipr. Pada malam hari sebelumnya, St Vladimir menyatakan seluruh kota: "Jika ada orang yang pada esok hari tidak masuk ke dalam sungai, entah ia itu adalah orang kaya atau miskin, pengemis atau budak sekalipun, ia akan menjadi lawanku". Keinginan suci dari Pangeran Suci ini dipenuhi tanpa keluhan sedikitpun dari rakyatnya: "semua tanah kita serentak pada waktu yang sama memuliakan Kristus bersama dengan Sang Bapa dan Sang Roh Kudus".
Adalah sulit untuk menaksir kedalaman transformasi rohani orang-orang Rusia di seluruh aspek kehidupan dan dunia mereka yang disebabkan oleh doa-doa St. Vladimir. Di perairan Kiev yang murni yang menjadi tempat "pemandian kelahiran baru" mereka, secara misteri terjadi perubahan atas elemen rohani Rusia, kelahiran rohani sebuah bangsa, dipanggil oleh Allah untuk melakukan pelayanan-pelayanan Kristen kepada seluruh umat manusia. "Kemudian kegelapan berhala kafir mulai diangkat dari kami, dan fajar iman Orthodox muncul, dan Mentari Injil telah mencerahkan tanah kami". Dalam ingatan atas peristiwa suci ini, pembaruan tanah Rus’ oleh air dan Roh, dilakukan sebuah kebiasaan dalam Gereja Rusia di mana umat Gereja melakukan prosesi arak-arakan "menuju air" setiap tanggal 1 Agustus, yang dikombinasikan dengan perayaan peringatan Pengambilan Kayu Mulia dari Salib Tuhan Yang Memberi Hidup, yang serupa dengan yang dilakukan oleh Gereja Yunani, dan demikian juga dengan perayaan Gereja Rusia akan peringatan Bunda Allah Juruselamat Yang Terberkati dan Termurni (dimulai di Rusia oleh St. Andrei Bogoliubsky pada tahun 1164). Kombinasi perayaan ini menjadi ungkapan yang menggambarkan dengan tepat akan kesadaran teologia Rusia, yang mana baik baptisan dan salib adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Di mana-mana tempat di seluruh tanah Rus’ yang kudus, dari kota-kota kuno hingga pos-pos terjauh, St. Vladimir memberi perintah untuk merubuhkan kuil-kuil kafir, untuk menghancurkan berhala-berhala, dan di setiap tempat mereka tinggal untuk memotong bukit-bukit hutan dan mendirikan gereja-gereja, di mana di sana akan dikuduskan mezbah bagi korban tanpa pencurahan darah. Gereja-Gereja Allah tumbuh sepanjang wajah bumi, di tempat-tempat yang tinggi, dan di tiap tikungan dari sungai-sungai, sepanjang rute kuno "dari orang-orang Variangian bagi orang-orang Yunani", yakni sebuah kalimat kiasan yang menunjukkan tanda-tanda-tanda jalan dan lampu-lampu bagi kekudusan nasional. Dalam kegiatan pembangunan gedung yang terkenal Gereja Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul Kudus, Metropolitan Kiev yakni St. Hilarion (pengarang kitab "Perkataan Mengenai Hukum dan Anugerah") mengatakan: "Mereka menghancurkan kuil berhala, dan membangun gereja-gereja, mereka memusnahkan patung-patung berhala dan membuat ikon-ikon kudus, setan-setan tunggang langgang melarikan diri, dan salib telah menguduskan kota-kota".
Sejak abad-abad awal kekristenan, telah menjadi kebiasaan untuk membangun gereja-gereja di atas reruntuhan kuil-kuil kafir atau di atas tempat tertumpahnya darah para syuhada kudus. Meneladani kebiasaan ini, St. Vladimir membangun Gereja Saint Basilius Agung di atas sebuah bukit, di mana terdapat tempat kuil Perun, dan ia membangun pula Gereja Bunda Allah Tersuci (Desyatinnaya) pada tempat kematian syahid para kudus pasukan Varangian (Dirayakan setiap 12 Juli). Gereja megah ini dimaksudkan untuk menjadi tempat pelayanan Metropolitan Kiev dan seluruh tanah Rus', di mana mezbah paling utama dari Gereja Rusia ini dibangun dalam waktu lima tahun: dengan kaya dihiasi dengan lukisan-lukisan dinding, salib-salib, ikon-ikon, dan pernak-pernik suci yang dibawa dari Korsun.
Hari penahbisan Gereja Bunda Allah Tersuci ini terjadi pada tanggal 12 Mei (dalam beberapa catatan, 11 Mei), diperintahkan oleh St. Vladimir untuk dimasukkan sebagai perayaan tahunan dalam kalendar Gereja. Acara ini terhubung dengan peristiwa-peristiwa lain yang terjadi sebelumnya pada perayaan 11 Mei, dan hal itu memberikan dua sisi suksesi dari Gereja Baru ini. Pada hari ini dalam daftar orang-orang kudus diperingati "pembaruan Tsar'grad", yang didedikasikan oleh Kaisar Suci St. Konstantin sebagai ibukota baru Kekaisaran Romawi, yakni kota Konstantinopel, di mana kota itu didedikasikan untuk Sang Bunda Allah Tersuci (330 Masehi). Dan pada tanggal 11 Mei yang sama ini, di bawah perintah Puteri Olga Yang Setara Dengan Para Rasul Kudus, telah ditahbiskan Gereja Sophia - Hikmat Allah, di kota Kiev (pada tahun 960). St. Vladimir, setelah Gereja Katedralnya ditahbiskan untuk Sang Bunda Allah Tersuci, meneladani contoh dari St. Konstantin, mendedikasikan ibukota tanah Rusia, Kiev, untuk Ratu Surga. Dan kemudian diberikan pula persepuluhan kepada Gereja Katedral Bunda Allah Tersuci ini. Dan sejak itu, Gereja ini menjadi pusat pengumpulan persepuluhan seluruh Rusia, sehingga mereka menyebutnya sebagai Gereja Desyatinnaya (persepuluhan). Catatan terkuno dari dokumen hibah dari Pangeran Kudus Vladimir berbicara: "Karena aku memberikan kepada Gereja Bunda Suci Allah sepersepuluh dari semua harta Kepangeranan-ku, dan demikian juga seluruh negeri Rusia dari semua wilayah kepangeranannya setelah memberikan persepuluhan dari peternakannya, dan dari perdagangannya, sepersepuluh setiap seminggu, dan dari rumah tangga setiap tahun, sepersepuluh dari setiap kawanan dan setiap mata pencaharian, kepada Bunda dari Allah dan Juruselamat yang menakjubkan". Demikian juga ditentukan bahwa "umat Gereja" dibebaskan dari kekuasaan pangeran dan pejabat-pejabatnya, dan meletakkan mereka di bawah yurisdiksi Metropolitan.
Riwayat sejarah telah mencatat doa St. Vladimir ketika ia berpaling kepada yang Mahakuasa pada saat penahbisan Gereja Desyatin (Gereja Persepuluhan): "Ya Tuhan Allah, sudilah Engkau menengok ke bawah dari surga, dan kunjungilah kebun anggur-Mu, yang telah Engkau tanam dengan Tangan Kanan-Mu. Dan buatlah umat yang baru ini, yang telah Engkau ubahkan hati dan pikiran mereka untuk mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar. Dan tengoklah ke bawah kepada Gereja-Mu ini, yang dibangun oleh hamba-Mu yang tak layak ini atas Sang Bunda yang telah melahirkan Engkau, Sang Perawan Kekal Bunda Allah. Dan barangsiapa yang berdoa di Gereja ini, biarkanlah doanya didengar dalam doa-doa Bunda Allah Yang Termurni".
Dengan keberadaan Gereja Desyatin-Persepuluhan dan Uskup Anastasii, beberapa sejarawan telah membuatnya terkait dengan dimulainya penulisan riwayat sejarah Rusia. Dalam riwayat sejarah Rusia itu disusun Riwayat Hidup St. Olga dan catatan para syuhada Varangian dalam bentuk aslinya, dan demikian juga ditulis riwayat "Catatan, Bagaimana Dalam Mengambil Alih Korsun, Vladimir Dibaptiskan". Dalam riwayat ini juga terdapat redaksi Yunani awal dari Riwayat Hidup martir kudus Boris (Pangeran Rostov) dan Gleb (Pangeran Murom).
Tahta Metropolitan Kiev pada era St. Vladimir diduduki berturut-turut oleh Metropolitan St. Michael (+ 15 Juni 991, diperingati 30 September), Metropolitan Theophylakt yang ditransfer ke Kiev dari tahta Armenia Sebasteia (991-997), Metropolitan Leontii (997-1008), dan Metropolitan John I (1008-1037). Melalui upaya mereka, wilayah keuskupan pertama dari Gereja Rusia dibuka: di Novgorod (perwakilan pertamanya adalah St. Joakim Korsunite + 1030 yang telah menyusun Riwayat Sejarah Joakimov), di Vladimir-Volyn (dibuka 11 Mei 992), di Chernigov, di Pereslavl', di Belgorod, dan di Rostov. "Dan dengan demikian, di seluruh kota-kota dan desa-desa didirikan gereja-gereja dan biara-biara, dan jumlah kaum rohaniawan meningkat, dan Iman Orthodox pun merekah dan bersinar seperti matahari". Untuk meningkatkan iman rakyat yang baru tercerahkan ini, diperlukan banyak orang-orang terpelajar dan sekolah-sekolah untuk mempersiapkan mereka semua. Karena itu, St. Vladimir bersama dengan Metropolitan Kudus Michael "memerintahkan setiap ayah dan ibu untuk mengirimkan anak-anak muda mereka ke sekolah-sekolah untuk belajar membaca dan menulis". Saint Joakim Korsunite (+ 1030) mendirikan sebuah sekolah di Novgorod, dan mereka juga mendirikan sekolah-sekolah yang sama di kota-kota lain. "Dan ada banyak sekolah-sekolah, sarjana-sarjana, dan ada banyak pula kaum filusuf yang mencintai hikmat-kebijaksanaan".
Dengan tangan dinginnya, St. Vladimir menghalau musuh di garis terdepan, dan ia membangun kota-kota dengan benteng-bentengnya. Dia adalah orang pertama dalam sejarah Rusia yang membangun "tembok batas keliling", sebuah garis pertahanan melawan bangsa nomaden. "Volodimir mulai membangun kota-kota di sepanjang Desna, sepanjang Vystra, sepanjang Trubezha, sepanjang Sula dan sepanjang Stugna. Dan ia menyelesaik an pembangunan kota-kota itu bersama orang-orang dari Novgorod, Smol'yani, Chuds, dan Vyatichi. Dan ia pun berperang melawan orang-orang Pecheneg dan mengalahkan mereka". Meskipun ada perang, tetapi yang lebih sering terjadi sebenarnya adalah bahwa orang-orang Kristen berdakwah secara damai kepada orang-orang kafir di padang-padang gurun. Dalam Catatan Sejarah Nikol'sk yang ditulis sebelum tahun 990 dituliskan: "Dan dalam tahun yang sama, datanglah kepada Volodimir di Kiev, empat orang Puteri dari Bulgaria dan mereka dicerahkan dengan baptisan Ilahi". Tahun berikutnya, "datanglah Pangeran Kuchug dari Pecheneg, dan menerima iman dari Yunani, dan ia pun dibaptiskan di dalam Nama Sang Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, dan ia melayani Vladimir dengan hati yang tulus". Atas pengaruh Pangeran Kudus, ada dibaptiskan juga beberapa asing, misalnya, "Koenig" (Raja) Norwegia Olaf Trueggvason (+ 1000) yang tinggal beberapa tahun di Kiev, dan juga Torval’d Sang Pengelana telah terkenal sebagai pendiri biara St. Yohanes Sang Bentara di sepanjang Dneipr dekat Algirdaitis. Di tanah Islandia yang jauh, sebuah syair puisi menyebut Allah sebagai "Pelindung dari orang-orang Yunani dan orang-orang Rusia".
Di tengah-tengah pemberitaan orang Kristen St. Vladimir juga melakukan perayaan-perayaan: setelah Liturgi pada hari-hari Minggu dan perayaan-perayaan besar Gereja, diadakan pesta dengan meja jamuan yang melimpah untuk orang-orang Kiev, mereka membunyikan lonceng-lonceng, paduan suara menyanyikan pujian, "orang-orang yang telah diubahkan" menyanyikan lagu balada dan bait-bait lagu rohani. Pada tanggal 12 Mei 996, misalnya, pada saat penahbisan Gereja Desyatin-Persepuluhan, Pangeran "membuat perayaan terang", "membagikan barang-barang bagi banyak orang miskin, kaum papah, dan para pengelana, serta gereja-gereja dan biara-biara. Bagi orang-orang sakit dan yang membutuhkan, ia membagikan roti, dan daging, ikan dan keju di jalan-jalan, mengajak semua untuk datang dan makan, memuliakan Allah". Perayaan-perayaan itu juga dilaksanakan dalam kehormatan dari kemenangan ksatria-ksatria Kiev, dan resimen-resimen rombongan Vladimir dari Dobrynya, Aleksandr Popovich, Rogda Yang Tegas.
Pada tahun 1007, St. Vladimir memindahkan relikui suci Puteri Olga Yang Setara Dengan Para Rasul ke Gereja Desyatin-Persepuluhan. Dan empat tahun kemudian, pada 1011, dikuburkan pula di sana permaisuri dan pendampingnya dalam berbagai perjuangan, Puteri Anna yang terberkati. Setelah kematian permaisurinya, Pangeran masuk ke dalam sebuah pernikahan baru dengan putri dari Graf Kuno von Enningen dari Jerman, cucu dari Kaisar Romawi Otto Yang Agung.
Era St. Vladimir adalah masa-masa sangat penting bagi awal pembentukan negara Orthodox Rus’. Penyatuan tanah-tanah Slavia dan penyusunan batas-batas negara di bawah perintah Riurikovichi dihasilkan dari perjuangan rohani dan politik yang ketat dengan suku-suku dan Negara-negara tetangga. Pembaptisan tanah Rus’ oleh Orthodox Byzantium adalah langkah terpenting bagi bangsa Rus’ dalam mendefinisikan negaranya sendiri. Musuh utama Vladimir adalah Boleslav Sang Pemberani, yang berencana untuk menyatukan suku-suku Slavia Barat dan Slavia Timur di bawah naungan Polandia Katolik. Persaingan ini muncul pertama kali ketika Vladimir masih seorang kafir: "Pada tahun 6489 (981), Volodimir pergi melawan Lakhs dan mengambil-alih kota-kota mereka, Peremyshl', Cherven', dan kota-kota lain yang ada di wilayah Rus’ ". Tahun-tahun terakhir dari abad ke-10 juga dipenuhi dengan perang-perang antara pasukan Vladimir dan Boleslav.
Setelah masa tenang yang singkat (pada dekade pertama abad ke 11), "perseteruan besar" memasuki sebuah tahapan yang baru. Pada tahun 1013 di Kiev, terjadi sebuah konspirasi melawan St. Vladimir: Svyatopolk Yang Terkutuk, yang menikah dengan putri Boleslav, menjadi haus akan kekuasaan. Penghasut konspirasi itu adalah seorang hierarki dari Boleslav, yakni uskup Katolik Kolobzheg Reibern. Konspirasi Svyatopolk dan Reibern memberikan ancaman habis-habisan bagi eksistensi historis dari negara Rusia dan Gereja Rusia. St. Vladimir mengambil langkah-langkah yang menentukan. Ketiga orang yang terlibat ditangkap, dan Reibern meninggal di dalam penjara. Saint Vladimir tidak membalas dendam pada orang-orang yang "menentang dan membencinya”. Svyatopolk yang pura-pura bertobat, diputuskan untuk dibebaskan.
Sebuah kemalangan baru terjadi di Utara, di Novgorod. Yaroslav, yang belum terlalu "Bijaksana", menjadi penguasa Novgorod pada tahun 1010, memutuskan untuk lepas dari ayahnya, Pangeran Agung Kiev, dan ia membentuk pasukan sendiri yang terpisah, maju bergerak ke Kiev untuk menuntut upeti dan pajak. Kesatuan tanah Rusia yang telah diperjuangkan oleh St. Vladimir sepanjang hidupnya, di ambang kehancuran. Dalam dua perasaan marah dan sedih yang bercampur, St. Vladimir memberi perintah untuk "mengamankan bendungan-bendungan dan mengatur jembatan-jembatan", dan untuk mempersiapkan perang melawan Novgorod. Kekuasaannya sedang berada di titik nadir. Dalam persiapan untuk pertempuran terakhir, untung tak dapat diraih, Pembaptis tanah Rus’ itu jatuh sakit parah dan menyerahkan nyawanya kepada Tuhan di kampung Spa-Berestov pada 15 Juli 1015. Ia telah memerintah wilayah Rusia selama 37 tahun (978-1015) yang mana 28 tahun di antara masa kepemimpinannya dilakukan setelah ia menerima Baptisan Kudus.
Mempersiapkan upaya yang baru untuk merebut kekuasaan sambil mengharapkan bantuan Polandia dan sambil mengulur-ulur waktu, Svyatopolk berusaha menyembunyikan kematian ayahnya. Tapi bangsawan-bangsawan Kiev yang patriotis, diam-diam pada malam hari, mengambil jenazah Pangeran Suci dari pengadilan Berestov yang dikawal oleh pasukan Svyatopolk, dan mereka membawa jenazah Vladimir ke Kiev. Di Gereja Desyatin-Persepuluhan, peti mati St. Vladimir diiringi oleh segenap rohaniawan Kiev dengan Metropolitan John ada di sisi ujung kepala. Relikui suci ditempatkan di kuburan marmer berukir yang ditempatkan di Kapel Klemens dari Gereja Desyatin Uspenie bersama dengan kuburan marmer berukir dari Permaisuri Anna.
Nama dan perbuatan-perbuatan Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul yang oleh rakyat Rusia disebut sebagai Mentari Yang Indah, terjalin dalam seluruh kesinambungan sejarah Gereja Rusia. "Melaluinya, kita pun juga telah datang untuk menyembah dan mengenal Kristus, Sang Hidup Yang Benar,” kata St. Hilarion. Perbuatan-perbuatannya diteruskan oleh putra-putranya, dan cucu-cucunya, dan keturunan-keturunannya yang menjadi penguasa tanah Rusia selama kurun waktu hampir enam abad: dari Yaroslav Yang Bijaksana yang mengambil langkah-langkah pertama menuju kemandirian Gereja Rusia, hingga ke Riurikovichi yang terakhit, Tsar Feodor Ioannovich yang di bawah pemerintahannya (tahun 1589) Gereja Orthodox Rusia menjadi Patriarkhat mandiri yang kelima dalam Dyptich (daftar Gereja-Gereja Orthodox Autocephalous/Berkepala Mandiri).
Perayaan peringatan untuk Vladimir Yang Setara Dengan Para Rasul dimulai di bawah kepemimpinan St. Alexander Nevsky pada 15 Mei 1240, untuk memperoleh syafaat Vladimir demi meraih kemenangan pasukan Rusia yang dipimpin oleh Nevsky atas pasukan salib Swedia. Namun penghormatan pertama kepada Pangeran Kudus ini sebenarnya telah mulai dilakukan di Rus’ beberapa waktu sebelumnya. Metropolitan Kiev, St. Hilarion (+ 1053) dalam bukunya "Perkataan Mengenai Hukum dan Anugerah", berbicara pada hari kenangan St. Vladimir di kuburan marmernya di Gereja Desyatin-Persepuluhan, menyebutnya sebagai “seorang penguasa yang rasuli”, “seperti” St. Konstantin, dan St. Hilaron membandingkan karya rasulinya dalam menginjili tanah Rusia dengan karya penginjilan dari para rasul kudus.
Referensi
http://www.holytrinityorthodox.com/iconoftheday/los/July/15-01.htm